ambyar [minggyu]

1.9K 219 11
                                    

Karena 'Hai' sekata rusak move on selamanya

*


Lisa masih sibuk membersihkan barang yang ada di pajangan toko tempat ia bekerja. Karena hari ini pengunjung sepi, jadi Lisa menyempatkan diri untuk membersihkan rak beserta barang jualannya.

Lisa bekerja menjadi kasir di minimarket yang tak jauh dari rumahnya. Siang ini ditemani Hoshi sebagai pramusaji yang masih sibuk dengan layar LCD toko yang tidak juga mau menampilkan gambar semut berbaris sekalipun.

Terkadang Lisa terkekeh mendengar ocehan yang terlontar dari mulut Hoshi saat dirinya tanpa sengaja kesetrum kabel yang sedikit sobek juga tangannya yang pegal.

"Enggak usah tawa mulu lo! Bantun napa."

Lisa masih terkekeh dan tak menghiraukan ucapan Hoshi. Sebenarnya Lisa masih belum menyelesaikan pekerjaannya namun telepon berdering amat kencang membuat dirinya mau tidak mau berjalan mendekati pesawat telepon itu.

"Lo yang angkat dah, Lis, sibuk gue."

"Iya ini juga mau diangkat, Tuan Hoshi yang terhormat!" Tanpa Hoshi suruh, Lisa sudah mengangkat telepon toko, "Beulteen Market, ada yang bisa dibantu?"

"Eh hai, ada Minggyu enggak ya?"

"Hah? Salah nomor, dia di cabang Gyeonggi sekarang, ini di Gangnam."

"Oh, oke," telepon pun terputus dari sana.

Lisa menghembuskan nafasnya berat. Mendengar nama itu membuat mood-nya memburuk seketika.

"Siapa tadi?"

"Enggak tahu, salah sambung."

Hoshi ber-o ria dan kembali pada aktivitasnya hingga akhirnya layar pun menampilkan wajah model Korea yang sedang memamerkan lipbalm warna-warni. Hoshi bersorak atas keberhasilannya kini.

"Yeu gitu aja udah kayak menang gala champion."

"Bodo. Ini rekor terbaik selama gue kerja disini."

Tak peduli lagi dengan ucapan Hoshi berikutnya. Lisa kembali membersihkan rak jualannya dengan wajah datar. Mendengar nama tadi membuatnya merasakan sesuatu yang selama ini sudah susah payah Lisa buang kini kembali. Terlintas semua kenangan yang pernah Lisa lalui bersama pria bernama Minggyu itu. Tanpa disadari Lisa merindukannya.

Pesawat telepon berbunyi lagi. Lisa yang paling dekat dengan alat itu pun menghampiri dan mengangkatnya.

"Halo-"

"Hai," terdengar suara yang amat familiar di telinga Lisa. Suara yang amat Lisa rindukan. Meski sudah sangat lama Lisa tidak mendengarnya, namun dirinya masih saja hafal dengan logat juga suaranya. Pria yang setengah mati Lisa lupakan hampir setahun ini. Lisa masih sangat mengingat pria itu dan sulit Lisa lupakan.

"Beul..teen Market.. ada yang.. bisa dibantu?" Lisa bertanya dengan terbata-bata. Lisa harusnya menyembunyikan perasaan ketir dalam hatinya namun sulit baginya.

"Akhirnya kamu yang angkat, gimana kabar kamu?"

"Maaf, i-ini siapa?"

MozarellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang