"Lis, gue enggak tega setiap hari ada aja yang memar berdarah kaya gini." Taehyung tulus mengusap memar yang ada di lengan Lisa dengan kapas yang sudah diberi antiseptik.
"Enggak apa-apa, kok.. Lagian salah gue juga."
"Mau lo salah lo bener tetep aja si Namjoon keterlaluan sama lo, Lis."
"A-aw sakit, Tae.. Jangan diteken, dong."
"Ya sorry, gue kesel sama lo, Lis.. Bego amat jadi cewek!" Taehyung mengoceh, "Cowok yang naksir lo banyak tapi kenapa lo kekeuh sih sama si Namjoon? Apa lebihnya dia?"
"Dia itu sayang banget sama gue, Taeh.."
"Sayang?" Taehyung menatap heran sambil memperlihatkan lengan kanan Lisa yang masih berdarah, lengan kiri yang memar juga di anggota tubuh lain yang membekas, "Badan lo ancur, Lis! Itu yang lo bilang sayang?"
"Selagi dia enggak ngehancurin hati gue, dia sayang sama gue."
Taehyung terdiam mendengar jawaban dari sahabatnya ini, Lalisa. Taehyung menyesal karena dulu kalah dari Namjoon. Harusnya Taehyung bisa lebih cepat untuk mengungkapkan perasaannya pada Lisa, tapi Namjoon sudah mendahuluinya membuat Lisa bahagia awalnya dan tidak seperti saat ini.
Kemarin tanpa sengaja Lisa mengobrol berdua dengan Seokjin di perpustakaan sekolah, memang yang mereka bicarakan hanya seputar tugas karena keduanya ini satu kelompok kerja. Dan saat Lisa malah tertawa bersama Seokjin, Namjoon melihatnya. Namjoon sang kekasih yang penuh emosi, cintanya buta dipenuhi rasa takut akan kehilangan Lisa, tapi cara yang dia ambil salah.
Namjoon menarik paksa Lisa dan membawanya keluar sekolah, tak peduli dengan kegiatan eskul yang harus dipertanggung jawabkan olehnya. Namjoon membawa Lisa ke rumah.
Seperti biasa, Lisa tahu kalau Namjoon pasti marah, tapi Lisa takkan mampu menjelaskan apa-apa karena berbicara satu huruf saja Namjoon semakin menjadi-jadi.
"Kamu berani selingkuh, hah?"
Lisa tak menjawab, ia hanya meringkuk ketakutan.
Bough!
Sebuah pukulan mendarat di lengan Lisa. Namjoon si pria yang sedang tersulut api cemburu ini membuka ikat pinggang yang sedari tadi melekat di celana seragamnya.
"Jawab!!"
"Eng-enggak!"
"Berani kamu, ya!"
Pletak!
Ujung ikat pinggangnya mengenai lengan Lisa, meninggalkan memar disana.
Lisa meringis, bukan sekali dua kali Namjoon seperti ini. Yang Lisa lakukan hanya pasrah.
"Sakit, sayang.."
"Lebih sakit mana lihat kamu sama cowok laen?" Tanyanya sambil terus menyambuk tubuh Lisa.
Lisa berusaha kuat, ini sudah jadi makanan setiap harinya jadi ia sudah kebal.
Namjoon masih kesal menarik rambut Lisa, membawanya ke kamar mandi. Namjoon menyelupkan kepala Lisa ke dalam bak kolam air selama lima belas detik kemudian mengangkatnya.
"Kamu udah janji bakal setia sama aku, Lisa!"
"A-aku seti-"
Omongannya terputus karena Namjoon menyelupkan kepala Lisa lagi ke dalam kolam air lalu mengangkatnya, ia mencengkeram rambut Lisa kesal kemudian membanting Lisa ke lantai, ikat pinggangnya lagi-lagi menyapa tubuh Lisa meninggalkan bekas merah di lengan dan punggungnya.
Namjoon terus menyiksanya tanpa henti, tak peduli darah mengalir dari tangan Lisa.
Lisa harus menangis, karena hanya dengan menangis Namjoon akan berubah.
"Hiks.. Aku enggak selingkuh, hiks.. Sayang.." Akhirnya setelah tubuhnya kaku, kedinginan juga perih Lisa pun menangis.
Namjoon tidak kuat melihat Lisa menangis, Namjoon pergi meninggalkannya.
Lima belas menit setelah Namjoon keluar dari kamar mandi tadi, ia kembali dengan senyum manis yang memampilkan lesung pipinya. Menggendong Lisa, membawanya ke kamar. Baju Lisa yang basah pun ia tanggalkan lalu diambilnya sweater merah dan jeans milik Lisa yang ada di lemarinya. Namjoon memakaikan pakaiam itu di tubuh Lisa.
"Sayang, aku udah siapin makan siang." Namjoon senyum, sangat kontras dengan Namjoon yang tadi menyiksanya, "makan, yuk.. Kamu pasti laper habis mandi."
Namjoon ini seperti mengidap bipolar yang mood-nya mudah berubah. Namjoon tidak suka melihat Lisa tertawa dengan pria lain sehingga emosinya seakan terbakar dan terus menyiksa Lisa sampai wanita yang dicintainya menangis sesenggukan. Saat Lisa mulai menangis, Namjoon akan pergi dan kembali seakan tidak terjadi apa-apa, sisi romantis-nya bahkan keluar dan membuat wanita manapun akan tersipu dengan perlakuan Namjoon.
Lisa sangat mencintai Namjoon, persetan dengan kepribadiannya yang aneh. Lisa bahkan suka kalau Namjoon memarahi bahkan memukulnya, karena Namjoon sangat cemburu dan itu tandanya Namjoon cinta padanya. Itulah yang menguatkan hati Lisa untuk tetap mencintai Namjoon.
Cinta itu buta, memang. Lisa tak peduli seberapa kejamnya Namjoon, Lisa tetap bertahan dengannya. Bodoh memang, padahal Lisa sudah sering kali ditembak pria yang lebih baik dari Namjoon namun Lisa tetap memilih mempertahankam hubungannya dengan Namjoon si pria kejam yang hobinya memberinya bekas luka di tubuh Lisa.
◆◆◆
Based on true story, loh...
Vomment yaa guys❤ jangan diem aja ga lyke akutuhh😭😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Mozarella
FanficCuma kumpulan oneshoot tentang Lisa x boy ©Nandaraxxi, Oktober 2017