ngantuk berat [yugyeom]

2.5K 255 18
                                    

Yugyeom membanting kesal mobilnya di bahu jalan daerah Gangnam. Pajero sport hitam-nya mendadak mogok di pertengahan jalan menuju rumahnya. Setelah Yugyeom menelpon petugas bengkel kenalannya dan mengirim lokasi dimana mobilnya terparkir, pria berpipi gempal ini berjalan ke halte dan memilih untuk menaiki kendaraan umum saja sebelum larut.

Lorex-nya menunjukkan pukul 11.30 malam, mungkin ada satu bus yang lewat pikirnya karena jam operasi biasanya sampai jam duabelas tengah malam.

Dan benar saja ada bus yang lewat, Yugyeom pun naik. Untung saja iaa membawa kartu e-money di dompetnya yang biasa ia gunakan untuk membayar tol.

Yugyeom duduk di sebelah gadis yang terlihat berusaha terjaga namun sangat terlihat jelas bahwa gadis itu sangat mengantuk.

Selang satu halte, tiba-tiba kepala gadis itu mendarat di bahu Yugyeom. Awalnya kesal karena ia juga lelah, tapi setelah ia membenarkan rambutnya senyum di bibir Yugyeom terpancar.

Cantik, benaknya. Jadi Yugyeom membiarkan gadis itu terlelap dalam sandaran bahunya.

Sudah lewat tiga halte dan gadis itu terbangun.

"Ah, maaf.." Gadis itu membenarkan rambutnya dan duduk tegak di kursinya sambil membungkuk hormat pada Yugyeom.

"Enggak apa-apa.." Yugyeom tersenyum.

"Heum, ini udah sampe mana, ya?"

"Enggak tahu, deh.. Kayanya sih hongdo.."

"Hah? Serius?" Matanya yang tadi sayu mengantuk kini membulat kaget, "gue kelewat dua halte.."

"Di halte depan aja turun.. Gue juga turun disana."

"Tapi ini udah tengah malem!" Gadis itu menggigit bibirnya ada kesal bercampur frustasi yang dirasa, "kenapa ogeb banget sih sampe ketiduran gini!"

Yugyeom diam bingung harus apa. Dan bus yang mereka tumpangi berhenti di halte Myeongdo. Keduanya pun turun.

"Yugyeom.." Yugyeom mengulurkan tangannya.

Gadis itu menoleh, tapi tak menjawab karena dia sibuk melihat jalanan berharap ada taxi atau apapun yang bisa ia tumpangi.

"Tas gue mana?" Gadis itu gelagapan karena keluar dari bus tanpa membawa apa-apa, "aish! Tadi gue taroh di bawah bangku! Kenapa sial banget sih gue?"

"Mau gue anter?" Tawar Yugyeom.

"....." Gadis berambut orange itu sedikit menangis.

Tanpa menunggu jawaban lagi Yugyeom menarik tangan Lisa dan berjalan menuju rumahnya.

"Woy! Mau dibawa kemana gue?" Gadis itu menarik tangannya agar terlepas dari genggaman Yugyeom.

"Lo istirahat bentar di rumah gue, tunggu sampe mobil gue bener nanti gue anter lo ke rumah."

Gadis itu mulai jinak mengikuti langkah Yugyeom. Daripada harus berakhir tidur dijalanan atau terlelah karena berjalan ke rumahnya yang jauhnya sekitar 500 meter.

"Lisa.. Nama gue Lisa.."

Yugyeom tersenyum akhirnya Lisa mau memberitahukan namanya.

Tak lama, cuma butuh waktu sekitar dua puluh menit mereka berdua sampai di rumah dengan gaya minimalis perpaduan krem dan hitam. Yugyeom membuka pintu, keduanya masuk.

"Duduk aja, dulu.. Gue bikinin minuman.." Yugyeom berjalan ke dapur.

"Enggak usah! Biar gue aja yang bikin!" mata Lisa disipitkan, menatap sinis dan curiga kearah Yugyeom, "nanti dikasih obat lagi.. Udah paham gue, mah!"

"Kebanyakan micin kali lo, ya.. Drama banget!"

"Bodo!" Lisa berjalan mengikuti Yugyeom ke dapur, "lo enggak ada susu atau kopi gitu?" Lisa membuka lemari kaca yang ada di samping kulkas.

"Gue enggak suka kopi.. Susu juga gue beli di minimarket kalo lagi pengen doang.."

"Lo minumnya apa, deh? Semua enggak ada! Teh ada? Coklat panas gitu?"

"Lo pikir rumah gue warung? Kalo mau minum, tuh bikin Jus! Ada mangga di kulkas.."

"Yowes, lah.. Mending daripada minum air keran!"

Lisa membuka kulkas dan mengambil mangga, mengupasnya namun tangannya tergores pisau, "adaw!"

Gerakan Yugyeom sangat cepat menarik tangan Lisa dan menghisap jari tengah Lisa yang berdarah. Lisa menatap Yugyeom.

Kalo diliat ini orang ganteng juga..

Yugyeom melepas jari Lisa dari mulutnya, "kenapa lo liat-liat? Naksir?"

Gelagapan Lisa menoleh dan kembali pada aktivitas mengupasnya, "pede gila lo!"

"Sini biar gue yang ngupas! Bahaya kalo malah nadi lo yang kegores!"

"Kok lo perhatian ke gue?"

Deg!

"Gu-gue.. Gue cuma enggak mau lo mati di rumah gue, bahaya kan!"

"Ya-ya.."

Yugyeom mengupas mangga dan mencucinya, lalu memotong mangga di dalam blender. Yugyeom membuat jus mangga. Setelah dirasa sudah halus, Yugyeom menuang jus mangga di gelas yang sudah disiapkan Lisa.

Lisa membawa dua gelas jus tersebut ke ruang tamu, duduk di sofa dan meminumnya.

"Kapan mobil lo dateng?"

"Mungkin sejam lagi.." Yugyeom mengambil remote dan menyalakan televisi.

Lisa tak pernah seramah ini pada orang asing, tapi entah karena kepepet atau memang dia sudah kagum sama Yugyeom jadi Lisa mudah akrab dengannya.



Jus yang ada di gelas Lisa tersisa beberapa tegukan lagi, namun si empunya malah terlelap padahal Yugyeom sedang bercerita sebelumnya. Lagi, Lisa bersandar pada bahu Yugyeom. Yugyeom menikmati waktunya bersama Lisa, meski mungkin saja saat Lisa terbangun gadis itu malah meminta Yugyeom mengantarnya pulang.

Semakin lama Yugyeom meraskan ngantuk dan akhirnya tertidur di sofa bersama Lisa semalaman.

Tobecontinue..

◆◆◆

Ada yang suka mereka? Gemes tau><
ada sih work buat yang ngeship mereka, judulnya ICARUS tapi blm berani aku publish hehe

MozarellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang