You or You?

716 98 24
                                    

Chapter ini telah direvisi.
Enjoy ya.

❤️🌸❤️🌸❤️🌸
.
.

Vannesa Mae sadar dirinya tengah dikerjai Aaron, tapi dengan pasrah dia tetap melakukannya. 

Tahu dia disuruh apa?  Aaron merengek minta dicarikan kerang berwarna-warni seperti pelangi!  Absurd sekali, kan, permintaan bocah itu?  Memang ada kerang berwarna pelangi kecuali dicat?  Padahal Aaron minta warna yang alami.

Sudah dua jam lebih Vanessa Mae di tepi pantai, mengais-ngais pasir, dan tentu saja tak bisa menemukan kerang dengan warna pelangi.  Kepalanya pusing, frustasi karena Aaron mengancamnya tak boleh kembali ke bungalow kalau tak menemukan kerang pelangi.

"Miss, do you lihat My Joko?"
Tiba-tiba muncul cewek berambut pirang yang menyapanya.

"Hah?  Joko?  Masih ada yang bernama seperti itu?" gumam Mae bingung.

"So, kamu see Joko or not?"

Mae menggeleng lemah.  Ia sudah capek masih harus meladeni cewek gesrek ini.

"Joko!  Joko Rey!  Dia handsome banget!  You tak kenal him?"

"Rey?  Suamiku punya keponakan, namanya Rey."

Mata Chelsea berbinar mendengarnya.  "Ah, itu pasti dia!  My Joko Rey!  Where is dia?"

Mae menunjuk bungalow yang ditempatinya.

"Thanks, Sis!" ucap Chelsea sebelum buru-buru berlari menuju bungalow yang ditunjuk Mae.

Mae kembali melanjutkan kegiatannya.  Panas matahari menyengat menyebabkan kepala Mae terasa semakin berat dan pusing.  Mae mengusap peluh di wajahnya dengan saputangan.  Setelahnya, dia baru menyadari keberadaan Max.

"Suamiku, kenapa kau disini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Suamiku, kenapa kau disini?"

Max mendengkus kasar, telinganya risih mendengar panggilan itu.  Tapi mau bagaimana lagi, dia terpaksa menerima cewek ini menjadi istri pura-puranya.

"Tolol!  Untuk apa kau disini berjam-jam seperti orang bego?!" bentak Max.

"Aaron memintaku mencari kerang pelangi."

"Dan kau dengan bodohnya menuruti permintaan gila anak berumur tiga tahun?!" sarkas Max.

Mata Mae berkaca-kaca.  Dia amat sedih dimarahi suaminya, juga sangat kecapekan.

"Tapi, tapi Aaron bilang aku gak boleh kembali kalau belum menemukan kerang pela--"

"Shit!  Bodoh!  Idiot!!" sembur Max kesal. 

Mae sampai terlonjak saking kagetnya.  "Maksudnya itu ... aku?"

"Siapa lagi kalau bukan kamu, Bodoh!"

Mae membelalakkan matanya, setelahnya matanya melayu dan terpejam.  Gantian Max yang terkejut saat mendadak Mae terkulai lemah.  Gadis itu nyaris jatuh ke pasir andai Max tidak menangkap dengan sigap.

Mae jatuh dalam pelukan Max, cewek itu pingsan.  Sontak Max bingung.  Dan hatinya berdesir begitu menyadari posisi mereka yang sangat dekat.  Dia bisa melihat dengan jelas mata Mae yang dihiasi bulu mata lebat, alisnya yang rapi,  hidungnya yang mancung, dan bibirnya yang penuh.

Ternyata Mae cantik sekali!
Tapi masalahnya, kini dia yang terkena tulah harus menggendong Mae kembali ke bungalow!

==== >(*~*)< ====

Chelsea masuk ke bungalow sambil berteriak seperti tarzan.

"Spadaaa ... yuhuuu ....  Ada orang at home?  My Joko!  Where are you now? You are a shadow in my life.  Where are you now?"  Lah,  mengapa dia malah menyanyikan lagu ‘Where are you now’nya FADED.

Rey yang sedang sibuk menyambung sandal jepitnya yang putus, tanpa menengok siapa yang datang langsung berteriak, "gak terima pengamen!!"

Chelsea yang dituduh sebagai pengamen sama sekali tak merasa tersinggung,  justru menjerit senang.

"My Joko!!"

Dia langsung memeluk Rey dari belakang hingga cowok itu terkejut dan jatuh tersungkur mencium sandal buluknya!

"Astaga!  Ini siluman babik darimana?!  Datang-datang langsung menindih orang dengan ganas!"  Rey mendumel sebal.

"No, My Joko!  I am bukan siluman babik.  I am Chelsea.  Fans you number one!"

Chelsea mengedipkan matanya kenes.  Namun Rey tak menanggapinya, cowok itu malah mengangkat sandal jepit buluknya didepan mata dan memperhatikannya dengan seksama.

"Kampret, lepas lagi."

"Ehmm Joko,  Ai bisa menggantikan you punya sandal jepit dengan yang new.  Mau, ya?" tanya Chelsea menawarkan.

Rey membolakan matanya, mulai tertarik.
"Kalo niat gantiin jangan nanggung-nanggung.  Yang mahal sekalian.  Biar gak cepet rusak!"

Dasar Rey aji mumpung.  Padahal aslinya sandal jepit itu dibeli di pasar dengan harga ceban dapat dua pasang setelah menawarnya hampir sejam!

"Rebes, My Joko!" 

Chelsea mengacungkan jempol sambil tertawa sumringah.  Tapi setelahnya dia melongo lebar.  Tatapan matanya tertuju pada sosok di belakang Rey yang baru saja masuk.  Sosok itu adalah Ray.  Cowok itu juga terkejut melihat Chelsea.

"Kamu!!"  Mereka berdua kompak berteriak.

"Yang mana yang My Joko?  You or You?!"  Chelsea menuding Ray dan Rey.

Si kembar menjawab bersamaan.

"Bukan aku!"

"Bukan gue!!"

Chelsea membulatkan matanya, bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chelsea membulatkan matanya, bingung.  Melihatnya, si kembar yang sama-sama ganteng itu malah tersenyum manis.  Hati Chelsea menggelepar dibuatnya.

Apa dua-duanya diembat semua, ya?!

==== >(*~*)< ====

🙊

🙉

🙈

Lama ga update.. Tapi ga lupa kok..
Hehehe.
Maklum lagi repot poll
Harap maklum ya..
Next chapter giliran si Ben beraksi.. C u ya..

16. Jomblomen (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang