BAB 3

12 3 0
                                    

Langit siang pada hari ini terlihat sangat sejuk tidak panas seperti biasanya, sangat cocok untuk menenangkan hati yang temaram, tapi tidak untuk berkecamuk didalamnya.Menarik nafas dalam secara perlahan dan mulai menikmati hembusan angin yang menerpa kulit wajah. Sangat segar rasanya, sampai-sampai tidak ingin melewatkan momen langka seperti ini. Sangat jarang langit terlihat mendung dikala panasnya terik matahari selalu mendominasi.

"El? Kau Elisa kan?" Tanya suara berat itu mengagetkan Elisa yang sedang duduk menikmati siang santainya disalah satu taman,

"Ya. Dan anda?" tanyanya balik karena merasa lupa siapakah orang yang sudah mengganggu siang sejuknya ini.

"Ah, haha, kau pasti lupa dengan ku. Ian. Peragaan busana Josh. Ingat?" tanya Ian pada Elisa sambil mengingatkannya lagi.

"Oh, driver sukarelawan? Ya, saya ingat dengan anda. Ada perlu apa anda memanggil dan mengganggu siang saya yang sejuk ini?" tanya Elisa sarkasme.

"Aku mengganggumu? Wah, biasanya banyak gadis diluar sana yang dengan sukarela bahkan memohon-mohon padaku untuk ku ganggu waktunya." Jawab Ian sombong sambil terkekeh.

"Tapi maaf, saya bukan golongan wanita-wanita yang anda sebutkan tadi, dan saya tidak berminat sama sekali. Terimakasih." Elisa memandang sinis dan menatap rendah pada Ian yang menurutnya sudah sangat-sangat mengganggunya itu. Iya tidak suka dengan tipe orang seperti Ian. Karna berdekatan dengan Ian sama saja mengingatkan dirinya pada 'orang itu'. Elisa pikir Ian dan 'orang itu' adalah sejenis. Sama-sama laki-laki pecinta keindahan wanita semata. Elisa benci itu. Sangat!

'Menarik' batin Ian dengan senyum simpulnya.

"Wohoo.. easy girl. Aku hanya bercanda. Aku tidak sengaja melihatmu tadi, sedang duduk sendirian di taman yang luas ini seperti gadis merana ditinggalkan pacarnya." Ejek Ian.

Elisa menoleh dan memandang sinis ke arah Ian, "Itu bukan urusan anda! Mau saya sendirian, atau bahkan jika saya terlihat seperti gadis merana, apa urusannya dengan anda?! Apakah itu merugikan anda?! Tidak kan! Jika tidak ada keperluan, saya permisi. Lebih baik saya kembali bekerja daripada harus melayani obrolan orang congkak seperti anda!"

Elisa bangkit berdiri, dan berjalan meninggalkan Ian sendirian yang menganga tidak percaya. Tidak percaya atas perkataan Elisa yang terdengar sangat marah itu. Setelah sadar dari ketidak percayaannya, dia lantas lari mengejar Elisa dan menarik tangannya untuk menghadap dirinya.

"Hei, apakah aku menyinggung perasaanmu? Kenapa kau sangat marah sekali? Atau jangan-jangan kau sedang PMS hah?" tanya Ian kebingungan. Elisa hanya memandangnya dengan tajam, malas sekali rasanya menanggapi, merespon, atau bahkan menjawab pertanyaan tidak penting orang didepannya ini.

Dengan sekali hentakan, Elisa berhasil melepaskan tangannya yang digenggam oleh Ian tadi. Dia melanjutkan jalannya menuju parkiran. Lebih baik dia kembali kegedung agensi saja daripada tetap disini meladeni orang gila ini. Batin Elisa.

Tanpa disadari Elisa, Ian mengikutinya lagi, dan menatap punggung kokoh Elisa. Dia merasa ada yang salah dengan wanita itu. Tidak mungkin bukan ada seorang wanita yang rela bahkan tega menolak ketampanan seorang Danian Louiz Szegard! That's nonsense! Dengan geram karna merasa dicampakkan seorang wanita, Ian berjalan disebelahnya dan menangkap tangan mungil Elisa.

"Ikut aku! Temani aku makan siang. Ku jamin kau juga belum makan siang kan? Tidak ada bantahan Elisa!" paksa Ian pada Elisa dan terus menarik tangan Elisa menuju ke parkiran mobilnya.

"Aku tidak mau Ian! Lepaskan aku! Kau gila hah memaksakan kehendakmu pada orang yang belum kau kenal lama! Dan aku juga membawa mobil sendiri. Mobil ku disana bukan disini!" teriak Elisa sambil terus beusaha melepaskan tangannya yang digenggam dengan erat oleh Ian si pemaksa. Ia tidak suka dipaksa. Dan ia paling benci menjadi tontonan publik begini, yang mau tidak mau dia terpaksa mengalah karna tidak ingin semakin banyak orang yang memperhatikan dirinya dan Ian saat ini.

Untouchable MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang