Setelah Devan melakukan hubungan intim beberapa hari lalu, Devan merasa ingin melakukannya lagi dan lagi dengan Clara, Devan merasa Clara itu candu yang manis, entah kenapa Devan selalu memikirkan Clara dimanapun, hanya bayangan Clara selalu berada di otaknya.
Devan sendiri semenjak melakukan itu dengan Clara, Devan tak pernah pulang lagi ke apartemennya, melainkan ia berada dirumah utamanya.
Sekarang ini Devan berada di club malam, para wanita yang berpakaian sexy selalu mendekati Devan. Namun, selalu ditolak oleh Devan, Devan hanya ingin sendiri tanpa diganggu.
Tanpa disadari Devan, sedari tadi ada yang memperhatikan gerak gerik Devan dari arah pojok ruangan club.
Club malam itu semakin malam semakin ramai, suara bising musik dan orang-orang yang sedang berjoged ria tak membuat Devan risih, Devan hanya ingin menetralkan emosi dan perasaannya terhadap Clara.
Wanita yang bergaun hitam panjang diatas lutut dengan punggung yang terbuka dan belahan dada yang cukup menggiurkan bagi siapa saja yang melihatnya itu menghampiri Devan.
"Sayang, sedari tadi aku perhatikan, kamu seperti ada masalah. Apa kamu mau menikmati malam yang panas denganku seperti malam-malam sebelumnya?" ujarnya dengan gerakan gemulai dan meraba dada Devan dengan jari-jemarinya.
"Maaf Karin, aku tidak mood sekarang, aku ingin sendiri. Jangan ganggu aku." jawab Devan dengan sedikit teler.
"Ok, baiklan Dev, aku berkumpul dengan sepupumu yang mesum itu yah diruangan seperti biasa." kata Karin dan langsung melenggang pergi.
Tak ada jawaban apapun dari Devan, Devan pun langsung meminum koktailnya lagi dan lagi.
Sedari tadi Devan diperhatikan tapi karena club malam itu sangat ramai dan bising membuat Devan tak peduli.
"Devan Ivanovic, tunggu saja permainan apa yang aku buat untukmu!" seringaian licik orang itu saat menatap Devan yang sedang teler. Ia pun langsung pergi meninggalkan tempat itu.
***
Di dalam apartemen seperti biasa Clara melakukan bersih-bersih dan melakukan ini dan itu. Clara merasa bosan di apartemen sementara Devan tak pernah pulang semenjak hubungan intim mereka waktu itu.
Clara merebahkan tubuhnya di atas kasur, ia berguling ke kanan berguling ke kiri, membuat Clara bosan. Malampun semakin larut tapi Clara tak bisa tidur.
"Ah, bosan." ucap Clara.
Clara akhirnya bangun dan beranjak ingin ke ruang tengah dan menonton tv, sebelum Clara menekan tombol remote tv, pintu apartemen itu berbunyi pertanda ada orang yang akan segera masuk kalau bukan Devan?
"Apakah Devan?" Clara berdiri menunggu Devan masuk, ia sendiri melirik jam dinding yang berada diruangan itu, "Pukul satu dini hari?" gumam Clara.
Kreett!!
Pintu apartemen terbuka dan yang membuat Clara terkejut adalah Devan dipapah seorang laki-laki yang tidak dikenali Clara.
"Apa yang terjadi?" ucapan Clara justru membuat Dylan Collin dan Karin terkaget melihat seorang wanita yang berada di apartemen Devan karena baik Dylan dan Karin tak tau siapa wanita itu.
"Siapa kamu?" tanya Karin bingung.
"Kalian siapa? Aku kekasih Devan!" ujar Clara langsung membantu dan memapah Devan dan menuju kamarnya.
"Apa yang kau ucapkan, hei, kekasih? Jangan bercanda?" Karin dengan sinis berucap, tapi tak didengar Clara.
"Hei." sunggut Karin.
Dylan pun masih tak memperdulikan kedua wanita itu, dengan hati-hati Clara dan Dylan membaringkan Devan keatas ranjangnya.
Setelah membersihkan Devan dari cairan muntahan, Clara segera keluar kamar.
"Jadi kamu siapanya Devan?" tanpa basa-basi Karin langsung ketujuan pertanyaannya.
"Aku Clara, dan aku kekasihnya Devan, Lantas kalian siapanya Devan?" Clara masih dengan nada santun dan lembut.
"Ah, Maaf, aku sepupu Devan dan dia Karin Temanku." Clara hanya mengangguk, "Aku tidak tau kalau Devan punya kekasih?" ucapan Dylan terpotong karena Karin.
"Dan lebih mengagetkanku adalah kekasihnya tinggal diapartemennya!" lanjut Karin.
"Oh, itu. Aku baru belum seminggu kok tinggal di sini. Aaaah, aku tidak yakin sih." gumam Clara.
"Apa?" bentak Karin.
Clara terkejut akan bentakan Karin kepadanya.
"Karin, kita pulang." Dylan memegang lengan Karin. "kalau begitu kami pamit Clara, salam buat sepupuku itu yah. Sampai jumpa Clara." Dylan tersenyum hangat.
Dylan dan Karin keluar apartemennya Devan, setelah Dylan dan Karin Sampai ke area parkir, Karin langsung marah-marah pada Dylan.
"Kita gagal Dylan, Arrrgh..sial siapa tadi, Clara? kekasihnya? bullshit" sunggut Karin.
"Sudahlah aku banyak rencana Karin, ayo aku antar kamu pulang." ujarnya santai. Dylan memasuki mobilnya yang di susul dengan Karin yang masih emosi.
Di dalam kamar Clara memperhatikan Devan dengan sayang, entah kenapa Clara berbaring dan memeluk Devan, tanpa terasa mata Clara mulai mengantuk dan tertidur seraya memeluk Devan.
***
Aku harap Part ini Cukup menghibur
Aku butuh Kritik dan Saran Kalian
Terima kasih***
Salam Hangat
(Wanda Niel)
IG : wanda_niel25
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost and Found (Terjebak) ✅
General FictionWARNING!! 🚫 21+ ⛔Sebagian Part Dihapus!!!⛔ Tersedia di Google Play & Play Books!! Devan Ivanovic adalah CEO muda yang banyak di incar banyak wanita, dengan ketampanannya mengalahkan dewa yunani, diusianya yang ke 29 tahun dia sudah meraja...