Farewell

1K 144 27
                                    

Jinyoung duduk di kursi yang berada di samping jendela. Di luar sedang hujan,jinyoung merapatkan jaketnya untuk menghangatkan tubuhnya.

Bambam belum datang,dia berjanji pada jinyoung akan datang setelah makan siang,tapi mungkin karena hujan bambam tidak bisa langsung ke rumah sakit.

Sudah 2 hari jinyoung tidak bertemu jaebum,sama sekali jaebum tidak pernah menjenguknya padahal terakhir yang dia tahu ruang rawat mark tidak jauh dari ruangannya.

Tok tok

Jinyoung menoleh saat pintu diketuk,dia tersenyum saat pintu terbuka. Wonpil tersenyum lebar sambil menunjukkan paper bag besar di kedua tangannya.

"Selamat siang tuan park........"sapanya. Jinyoung menghampiri wonpil dan mengambil paper bag ditangan wonpil.

"Apa ini?"

"Aku membawakan komik,kau suka komik?"

Jinyoung menggeleng,tapi dia tetap senang dibawakan barang-barang itu.

"Lalu ini?"

Jinyoung mengangkat paper bag yang satunya.

"Strawberry cheese cake,yang ini kau pasti suka kan?"
Jinyoung mengangguk,dia kembali duduk di ranjangnya lalu membuka bungkusan yang berisi cake. Dia menyendok sesendok besar cake dan memasukkannya ke mulut.

"Bagaimana di kantor? Apa tidak apa-apa kau sering kesini mengunjungiku."

"Tidak apa-apa jie,aku sudah menganggapmu seperti adikku sendiri...hei hati-hati kalau makan,creamnya kemana-mana."Wonpil membersihkan mulut jinyoung.

Jinyoung menghentikan makannya. Dia teringat sesuatu, Jaebum pernah melakukan hal ini juga. Dia sulit menelan makanannya karena hatinya sungguh terasa sakit mengingat memori bersama jaebum.

"Jie...ada satu hal yang membuatku heran denganmu."

"Uh...?"jinyoung tersadar.

"Kau tidak pernah menangis. Saat melihat jaebum dan mark berciuman,saat jaebum meninggalkan mu malam itu sendiri di kamar bahkan saat jaebum tidak pernah menjengukmu kau tidak pernah menangis. Kenapa jie?"

Ya ... malam itu setelah jaebum pergi,Wonpil masuk ke ruangan jinyoung dan melihat namja itu terduduk dengan wajah syok. Dia tidak bertanya banyak saat itu,jinyoung hanya berkata kalau jaebum pergi menjenguk mark.

Jinyoung menundukkan kepalanya.

"Aku menangis,tapi rasanya tangis ku tidak bisa menghilangkan rasa sakit dihatiku."

Wonpil memegang tangan jinyoung memberikan kekuatan pada namja manis itu.

"Menangislah jika itu bisa membuatmu tenang jie,kau akan semakin terluka saat memendam perasaanmu sendiri. Jika kau suruh aku pergi,maka aku akan pergi dan membiarkan mu menangis."

Jinyoung tersenyum miris.

"Tidak perlu seperti itu. Aku cukup makan kue ini,rasa sedihku sudah hilang."

"Baguslah kalau begitu."

Srett...pintu dibuka,baik jinyoung maupun wonpil kompak menoleh.

"Hai semuanya....wahh di luar deras sekali hujannya. Jie...tebak aku bersama siapa...."

"Hyung.........."youngjae masuk dengan membawa sebuah boneka panda besar.

Jinyoung tersenyum sumringah saat melihat boneka itu. Bonekanya besar sekali hampir sebesar badannya. Jinyoung langsung mengambil boneka itu dari tangan youngjae dan memeluknya erat.

Can You Hear Me?  [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang