Mark terlihat uring-uringan di kamarnya,sudah 2 hari jaebum tidak ada kabar. Sejak insiden jinyoung yang memergoki mereka berciuman,jaebum tidak tahu kemana. Dihubungi tidak pernah diangkat,sudah puluhan kali dia mengirim pesan tapi juga tidak dibalas,bahkan dibaca saja tidak. Sialnya lagi,bahkan adiknya sendiri pun tidak bisa dihubungi.
Mark sudah mencari jaebum ke rumahnya tapi baik jaebum atau yugyeom tidak ada di sana. Dia juga sudah ke apartemen jaebum tapi yang dia temui disana hanya ruangan tak berpenghuni.
Jadilah sekarang mark sudah berdiri di rumah bambam. Rumah ini satu-satunya tujuan akhir bambam karena dia yakin jika ada jinyoung pasti jaebum juga ada disana.
Tapi sayang lagi-lagi dia tidak menemui siapapun disana. Dia akhirnya kembali ke mobil nya. Namun belum sempat pergi,dia melihat mobil yugyeom.
Keluarlah yugyeom dan bambam dari dalam mobil.Mark berpikir mereka tidak akan lama karena yugyeom hanya menunggu bambam di mobil,dan benar saja tidak lama kemudian bambam keluar dengan membawa tas besar.
Mark langsung mengikuti mobil yugyeom saat mobil itu pergi.Dia tidak menyangka mobilnya akan berhenti di depan rumah sakit Dongguk.
"Untuk apa mereka kesini? Apa jangan-jangan jinyoung......."
Mark langsung membuka seatbeltnya lalu mengikuti bambam dan yugyeom,dia berhenti di depan ruang rawat. Dia tidak masuk tapi hanya melihat dari luar dibalik kaca.
Matanya terbelalak saat melihat jinyoung yang terbaring di dalam dan jaebum duduk disampingnya sambil menggenggam tangan jinyoung.
Mark mengepalkan tangannya,dia menggeram marah.
..
..
..Malam itu jaebum kembali menemani jinyoung di rumah sakit,besok pagi dia akan bergantian dengan bambam karena besok pagi dia ada jadwal bertemu dengan dosen skripsinya.
Seperti biasa setelah makan malam jaebum duduk di samping ranjang jinyoung dan menatap wajah kekasihnya itu sendu.
"Jie..apa kau tidak ingin bangun melihatku?"
Diusapnya perlahan punggung tangan jinyoung lalu diciuminya.
"Sayang..sampai kapan kau akan tidur? Aku merindukan mu..aku merindukan senyummu,aku rindu melihat tawamu sayang. Aku ingin memelukmu."jaebum merebahkan kepalanya di ranjang,tangan jinyoung tak lepas dari genggaman tangannya.
Dia terlelap. Begitulah kebiasaan jaebum jika malam hari. Dia akan berakhir tidur disamping jinyoung sambil menggenggam tangan kekasihnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Tangan jinyoung yang digenggam oleh jaebum bergerak tapi jaebum tidak sadar karena tidurnya terlalu pulas.
Perlahan jinyoung membuka matanya,dia melihat sekelilingnya yang gelap. Tapi dia merasa tangannya sedikit berat,dia menoleh saat melihat jaebum tertidur disampingnya sambil menggenggam tangannya. Jinyoung tersenyum kecil lalu mengusap pipi jaebum tanpa bermaksud membangunkan jaebum.
"Kenapa aku harus meragukannya disaat dia selalu ada disampingku bahkan ketika aku sakit."ujar jinyoung pelan.
Dia melepaskan genggaman tangan jaebum,perlahan jinyoung turun dari ranjang dan menyelimuti badan jaebum dengan selimut yang tadi digunakannya.
"Aku mencintaimu."
Dia kembali berbaring lalu memejamkan matanya.
🍑🌴
Cahaya matahari masuk ke kamar rawat jinyoung. Namja yang sedari tadi masih tidur,terbangun saat merasakan hangat nya cahaya matahari menyinari wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Hear Me? [Complete]
Fiksi PenggemarCast : -jjp - other Jinyoung dihadapkan pada suatu lembaran pahit yang ke sekian kali dalam hidupnya. Dia tidak pernah berpikir dunianya akan dijungkir balikkan oleh keadaan tak terduga. Keadaan yang selalu terulang selama 23 tahun hidup yang dil...