Mereka merindukan satu sama lain. Jiwa mereka berpadu dengan syahdu. Rindu menghelai perlahan menyatukan setiap harmoni menjadi merdu. Mengukir rasa nyaman disetiap detiknya.
Seseorang mengawasi mereka dari belakang. Melihat apa pun yang akan terjadi. Seperti sutradara, menghentikan setiap bagian yang buruk. Baik? Kau bisa melihatnya saat semua mulai menjadi baik, dia menghancurkan kembali dengan perlahan.
Di sisi lain, Louis masih berusaha menemukan jalan yang terbaik untuk Rose. Louis tak terima melihat dua orang terpisahkan karena sebuah kesalahan seorang penyihir amatir. "Mereka ditakdirkan bersama"
Dunia berputar seperti biasa. Lavega tetap suram seperti sedia kala. Tak ada yang berubah. Detik, menit berlalu. Semua orang hilir mudik menjalani kesibukannya masing-masing. Tidak menyadari bahwa salah satu dari mereka sedang menjalankan sebuah misi. Misi menghancurkan dunia.
Klinting
"Morning"
"Um, aku pesan latte. Jangan terlalu banyak gula dan cream. Umm ah bagel"
"Baiklah"
Misi kali ini harus berhasil. Harus. Aku menunggu berabad-abad untuk menjalankan misi ini. Mencari wanita itu. Wanita berdarah suci.
Aku bisa merasakannya. Dia berada disekelilingku. Aku harus menemukannya segera. Sebelum mereka mendapatkannya.
"Ini pesanan anda"
Glek
Semuanya sudah aku persiapkan dengan matang. Aku butuh wanita itu. Tapi ada sesuatu yang menghalangi. Sesuatu yang cukup kuat untuk menggagalkan misiku.
Ah tapi apa? Bagaimana bisa aku tidak merasakannya? Bodoh. Aku harus menyingkarkan apapun itu secepatnya.
*****
hiii maaf lama update banyak yang ga vote sih huhu. well inilah hasil mager 2 minggu lebih. maaf pendek hehe. gimana menurut kalian? masih seru nggak? kira-kira yang ngomong itu siapa ya? tunggu nextchapnya aja:3
KAMU SEDANG MEMBACA
ALS || Escape (Niall Horan and Louis Tomlinson)
Fanfiction"Aku tak percaya" "Ya aku juga sebelumnya" "Apakah ini nyata?" "Seperti yang kau lihat"