Part 1. Tante Pembawa Kejutan

76.9K 1K 15
                                    

Tok tok tok...

Seorang gadis membuka pintu rumahnya dan melihat seorang pria parubaya yang sedang membawa koper dan dibelakangnya sepasang suami istri dimana prianya berwajah Eropa dan disampingnya wanita berwajah Indonesia asli.

"Bolehkah kami masuk nona" ucap pria parubaya yang membawa koper

"Silahkan pak" jawab Marina dengan bingung

Langkah masuk pria itu diikuti sepasang suami istri dibelakangnya.
Wanita cantik yang sudah tidak muda lagi itu tersenyum pada Marina yang dibalas senyum oleh Marina.
Bapak parubaya itu duduk menghadap Marina dan meletakkan sebuah koper dan membukannya.

"Adik nona dimana?"

"Saya akan panggilkan, kalian mau dibuatkan apa"

"Apa saja" ucap wanita parubaya.

Marina bangkit dan berjalan ke arah belakang.
Dia kembali membawa seorang anak laki-laki berumur 17 tahun dan 3 gelas air teh dan meletakkan dimeja.

"Ada apa kak, kenapa ada banyak orang?" bisik Dilan.

"Kamu yang bernama Dilan?"

"Iya pak, bapak siapa ya?"

"Saya pengacara dari orang tua kalian. Saya kesini ingin menyampaikan amanat dari orangtua kalian. Karena kamu sudah berusia 23 tahun. Maka, saya akan memberitahukannya. Kalian berdua mendapatkan rumah dan deposito sebesar sebesar 70 juta masing-masing kalian dapatkan dan itu harta yang ditinggalkan orang tua kalian"
Mereka hanya mengangguk diam.

"Ini kunci brangkas bank tempat surat tanah disimpan dan ini buku rekening dan surat deposito kalian. Setiap bulan kalian bisa ambil uang deposito dengan buku ini"

Marina mengambil surat-surat tersebut.

"Dan untuk mu Marina, ada yang perlu saya beritahu padamu"

"Apa itu pak?"

"Jadi begini nak, saya adalah teman ibumu dari sekolah dasar. Ketika kami kuliah, kami berjanji setelah menikah nanti akan menjodohkan anak kami dan harapan kami hampir kenyataan setelah kami sama-sama mengandung anak pertama. Tapi, harapan itu pupus setelah kami sama-sama melahirkan. Harapan itu kembali ketika saya mengandung anak kedua laki-laki"

Wanita parubaya itu terdiam sejenak, dengan ragu melanjutkan lagi.

"Kami telah menjodohkan kami dengan anak kami?"

"Maaf tante, tapi saya tidak bisa"

"Kenapa?"

"Karena ini terlalu mendadak, aku juga tidak tau siapa anak tante"

"Maaf, tapi ini permintaan ibumu. Kamu harus menurutinya"

Ucapan pengacara membuat Marina berfikir.

"Apa kamu sudah punya calon?"

"Su..sudah tante"

"Bohong tante, kakak mah jomblo akut"

Ucapan Dilan menghasilkan pelototan dari kakaknya.

"Tidak ada alasan lain untuk menolaknya kan, lagian anak ku itu tampan."

Wanita itu mengeluarkan sebuah foto laki-laki tampan yang memiliki wajah campuran antara barat dan indonesia tetapi gen baratnya lebih kental diwajahnya.

"Baiklah"

"Tapi saya memohon padamu untuk melakukan satu hal"

"Apa itu tante?"

"Tapi kamu harus berjanji satu hal"

"InsyaAllah tante"

"Saya melihat kamu anak baik dan kamu dididik dengan baik oleh orangtuamu dari kecil. Tolong didik anak saya, ubah sifat buruknya"

"Baiklah, caranya gimana tante?"

"Besok kamu akan bekerja di SMA Nusa Bangsa. Dia bersekolah disana"
Mata Marina membulat.

"Dia..."

"Ia, dia masih sekolah. Kamu tadi sudah berjanji"

"Baiklah tante"

Tak apalah, lagian dia juga tampan walaupun berondong. Lumayan lah buat dijadiin gandengan pas ada acara, mukanya diatas standar.

"Baiklah, saatnya kami harus pergi, jaga diri kalian baik-baik" ucap seorang pria berwajah Eropa yang tadi hanya diam saja.

"Kamu pamit dulu nak, ini kartu nama tante, besok kalau kamu sudah datang. Telpon saja tante" ucap wanita itu sambil menyerah sebuah kartu nama

"Baik tante"

Kedua anak itu menyalami tiga orang yang hendak pergi tersebut.

Didalam mobil

"Anak yang sopan" ucap pria berwajah barat.

"Tidak salah aku memaksa dia jadi calon mantu ku. Rani sangat pandai mendidik anaknya"

Mobil tersebut pergi meninggalkan rumah Marina.

Guys... Jangan lupa like, komen, dan follow akun saya...
Gak voting, barbel melayang

Sexy Teacher vs Brondong Nakal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang