Ting..tong..ting...tong...
Suara bel rumah berbunyi dengan nyaring.Pada saat itu pulalah suara kaki melangkah mendekati pintu ruang tamu yang tak lain lagi omanya sendiri.
"Eh, cucu oma udah pulang.Loh, teman-teman kamu mana???"sembari membuka pintu rumah.
"Mereka pulang duluan, ada urusan katanya.Opa mana?Kok nggk seperti biasanya?"Tanya Thania kepada oma sembari melihat kesekeliling ruangan.
"Oh,Opa kamu sedang makan didapur".Jawab Oma dan melangkah mendekati Thania.
"Nak!Oma mau bertanya sesuatu kepada kamu!".Ucap Oma sambil mengurangi volume suaranya.
"Apa kamu tidak rindu sama Mama dan Papa kamu di Indonesia???"Kata Oma dengan mengelus rambut Thania.
"Hmm...kalau rindu sih ,iya!Thania rindu sma Papa dan Mama,tapi percuma Oma, mereka sibuk dengan perusahaannya sendiri ketimbang anak perempuannya ini, mana mungkin mereka bisa ngurus anaknya ini, kevhan juga sibuk dengan sekolahnya".Ucap Thania yang berusa menahan air matanya.
"Ya udah kamu istirah gih, tapi sebelum itu mandi dulu yah!"Ucap oma dan berlalu menuju ruang dapur tempat Opa sedang makan malam.Thania pun melangkah menuju lantai 2 tepatnya kamar Thania yang bernuansa hijau daun.Dari kecil Thania sudah mengoleksi barang-barang yang berwarna hijau daun.
"Hufftt..kapan yah gue bisa ngerasain kebahagian berasama kedua orang tua gue sendiri?"Ucap Thania dalam hati.
Tak lama kemudian, kaki mungil Thania melangkah menuju meja belajarnya dan meraih sebuah buku album kecil yang berwarna hijau tosca.Dengan segera Thania merebahkan dirinya diatas kasur empuk yang dihiasi boneka keroppy.Tanpa sadar tangannya bergerak spontan mengungkapkan semua kesedihannya dalam buku itu.
Air mata pun mengalir deras bagaikan hujanturub dari langit mengenai wajah mungil Thania.Dengan menggenggam sebuah foto berukuran sedang, dimana foto tersebut merupakan foto keluarga Thania."Ma!Pa!Kak!Thania merindukan kalian semua, kapan kita bisa seperti dulu lagi saling menyayangi dan saling memperhatika?"Ucap Thania dalam hati dan menangis sepuas-puasnya.Tanpa sadar Thania pun terlelap dalam keheningan malam ditemani dengan sebuah buku album hijau tosca yang ada dalam pelukannya.# # #
Di Indonesia
"Ma!Mama!!!"Teriak seseorang dari arah lantai 2.
"Iya!Iya!Ada apa sih teriak-teriak seperti anak kecil aja!"Ledek Ibu Resinda dari arah dapur.
Seorang anak remaja berjalan dari arah lantai 2 menuju ruang keluarga.Dia adalah Kevhin kakak Thania.Dia sedang sibuk mencari sesuatu,entah apa yang sedang dia cari.Sejak dari tadi dia mengotak-atik hampir seluruh ruangan yang ada dirumah.Rumah yang bernuansa kuno.
"Ma!Liat handphone Kevhin nggk?"Ucapnya terburu-buru sambil mencari handphonenya disudut-sudut kursi.
"Coba cari dikamar adik kamu,Mama tadi sempat membersihkan kamar adikmu!"Teriak Mama dari arah dapur.
Tanpa mengeluarkan satu kata pun kevhin dengan cepat melangkah menuju lantai 2 yang merupakan kamar Thania yang berada paling ujung.Dengan spontan Kevhin membuka gagang pintu dan bergegas masuk.Entah apa yang ada di pikiran Kevhin ia teringat akan adiknya yang jauh diseberang Samudra Australia.Tanpa sengaja ia melihat album besar tergeletak di lantai.Tanla berpikir panjang Kevhin pun mengambil album tersebut dan duduk ditepi ranjang.Kevhin pun membuka album tersebut dan betapa terkejutnya ketika Kevhin melihat beberapa foto tertera dialbum tersebut.Dengan tidak sengaja Kevhin rindu akan sosok adiknya.
"Than!Kapan kamu kembali ke Indonesia,kakak merindukanmu".Ucapnya dalam hati dan mengelus-elus foto Thania.
Tanpa disadari Ibu Resinda sejak tadi mengintip dibalik pintu.
"Vhin!Kamu kenapa,kok ngelamun sih Nak?"Tanya Ibu Resinda seraya menghampiri Kevhin.
"Oh nggk Ma!Kevhin cuman liat-liat aja album foto Thania yang kebetulan tergeletak disamping ranjang!"Jawab Kevhin dengam menutup foto album Thania.
"Kirain kenapa,okey yah sayang, Mama turun dulu!"Pamit Ibu Resinda sambil meninggalkan Kevhin sendirian.
Kevhin pun bergegas turun menyusul Ibu Resinda.Kevhin bergegas menuju rumah Brayn yang agak jauh dari rumahnya.# # #
Mohon dukungannya kakak-kakak dan adik-adik serta teman-teman sekalian....
Mohon ketik bintangnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Langit Bumi Dan Hujan
Romance"Aku dan kamu itu bagaikan langit dan hujan, langit yang selalu membuang hujan seenaknya dan hujan yang telah dibuang dengan bodohnya menjadikan langit tempat ia berpulang. Aku ingin kamu seperti bumi yang selalu menerima hujan apa adanya" ...