"kalo emang lo itu sayang sama gue, lo ngak akan ninggalin gue saat itu.Ngerti lo??"
Matahari menyinarii bumi ini penuh kesinaran menggambarkan hujan tak akan datang untuk mengganggu rutinas kaum hawa dan adam.
Dengan malasnya Thania bangun dari tidurnya disambut oleh matahari yang bersumber dari celah-celah jendela kamar Thania. Tak lupa pula Thania melihat burung peliharaannya yang udah siap sedia menyambut tuannya.Lumayanlah karena hari ini hari libur. Hingga Thania seenaknya bangun kapan pun ia mau.
Tapi karena hari ini ia harus bertemu teman-temannya, jadi yah apa boleh buat , Thania harus bangun tepat waktu.Tanpa membuang waktu Thania pun bergegas mandi dan berdandan ala kecewekan.Yah maklumlah kids jaman now bukan old.
Karena Nabyl sudah siap sejak tadi, jadii mereka tinggal cusss deh.
Ditengah perjalanan Nabyl hanya sibuk memainkan ponselnya. Begitu pun dengan Thania, ia sibuk menatap jalanan dan setia memegang setir mobil.
Kemana pun Thania pergi, selalu aja Nabyl ikut. Emangnya Thania dipandang apa oleh Nabyl??
Tak lama mereka larut dalam kesunyiaan. Akhirnya mereka telah tiba di sebuah Restaurant yang cukup mewah. Membuat siapa saja ingin memasukinya.
Thania dan Nabyl pun bergegas menghampiri sahabat-sahabatnya.
Mereka mulai bercanda tawa. Berbagi cerita satu sama lain. Entah mengapa Nabyl hanya terpaku saat melihat sesuatu yamg tak jauh dari meja meraka.Nabyl pun beranjak dari kursinya dan mengahampiri sebuah meja yang terdapat sekumpulan remaja seusianya. Siapa lagi klaw bukan Brayn dan sahabat-sahabatnya.
Nabyl merampas tangan Brayn dan membawanya ketempat yang menurutnya aman untuk bercakap.
"Apa-apaan sih Byl, pake nyambar tangan gue aja. Emangnya gue punya utang ama lo??" Brayn menghempaskan tangannya dari pegangan Nabyl membuat Nabyl mendengus kesal.Nabyl menghela nafas dan diam sejenak." G-g-uaa ha-nya ingin minta maaf sama lo, emang salah??".
"Nggk salah sih, sejak kejadian itu ,gue udah maafin lo kok, tenang aja."Brayn hanya bisa mengalihkan pandangannya dari Nabyl, berharap Nabyl tidak akan lagi membahas tentang masa lalu yang ia alami 2 tahun silam.
"Tapi gue pengen hubungan kita kayak dulu lagi yah."
"Maksud lo apa sih? Gue ngak ngerti sama sekalii".Brayn hanya bisa menatap Nabyl dengan keterkejutannya.
Nabyl refleks memeluk Brayn."Gue masih sayang sama lo".
Degg!!!!
Brayn tidak bisa membalas pelukan dari Nabyl. Justru dia mendorong perlahan-lahan Nabyl hingga Nabyl tak menyentuhnya sedikit pun.
"Kalo emang lo itu sayang sama gue, lo ngak bakalan ninggalin gue saat itu. Ngerti lo??"Brayn pun meninggalkan Nabyl dalam keadaan terpuruk. Menyesali semua perbuatannya pada waktu 2 tahun silam.
Tanpa Nabyl sadari, Thania telah mendengar semua percakapan mereka, melihat dengan mata kepala Thania. Entah apa yang ada di pikiran Thania saat ini. Akankah Thania masih tetap mengejar Brayn ketika melihat adengan baru ini???
Serasa ini semua mimpi bagi Thania. Ia tak sanggup melihat ini semua. Tapi kok hati Thania yang sakit??Apa Thania suka sama Brayn?? Atua kasian sama Nabyl??
Thania harus lebih duluan berada di tempat makan mereka. Kalau tidak Nabyl bisa curigaa.
Tak lama Thania telah tiba di meja makan membuat hatinya sedikit nyaman dari sebelmumnya. Kemudian disusul oleh Nabyl yang baru saja datang dari arah yang berlawan.
"Gue mau ngomong bentar yah sama Nabyl". Pamit Thania pada sahabat-sahabatnya disusul oleh Nabyl.
Tak jauh dari meja mereka, Thania dan Nabyl duduk membelakangi mereka.
"Lo ada hubungan apa sih sama Brayn??". Tanya Thaniaa.
Degg!!!
Nabyl terkejut mendengar ucapan Thania."Lo tau dari mana gue ada hubungan atau ngak sama Brayn??"
Thania menghela nafas."Udah jelasin aja ngak apa-apa kok".
"Tapi ini masalah pribadi gue Nia. Lo harus ngerti dong sama perasaan gue gimana". Nabyl tampaknya mulai jengkel terhadap Thania.
"Gue kan mau tau dong. Emang salah?" Kata Thania.
"Iya salah!! Salah bangat malahan. Ini pribadi gue, bukan pribadi lo. Jadi lo ngak usah ikut campur dengan urusan gue".
"Iya, iya, gue tau itu, tapi kan kalo lo cerita, bisa jadi gue bantu nyelesain hubungan kalian berdua".Thania masih sabar menghadapi sifat dingin Nabyl.
"Gue nggk mau Nia!! Lo jangan maksa gue dong" Nabyl membalas perkataan Thania.
"Okey, gue nyerah" Thania pun akhirnya angkat tangan dan berlalu meninggalkan Nabyl.
Nabyl hanya bisa menatap punggung Thania yang kian menghilang dari hadapannya.
"Kenapa Nia bisa tau yah??" Batin Nabyl yang kebingungan.
Nabyl pun beranjak dari dari sandarannya dan berjalan menyusul Thania.
Setibanya disana, mereka beradaptasi dengan teman-temannya seakan tak terjadi sesuatu diantara mereka berdua.
"Dari mana Byl??" Tanya keyra.
"Oh ngak kok" Balas Nabyl.Mereka melanjutkan makan siang mereka. Inilah kerjaan Thania dan sahabat-sahabatnya ketika hari libur.
Setelah makan siang bersama, mereke beranjak dari tempat duduk mereka masing- masing dan berjalan ke tempat parkir. Tidak salah lagi, mereka bergegas pulang.
Dalam perjalanan pulang, Nabyl dan Thania hanya terdiam melihat suasana jalanan yang sangat padat akan kendaraan lalu lintas.
Tak lama kemudian mereka telah tiba disebuah rumah yang bernuansa ala rumahan sekarang.
Tanpa mengucupkan satu kata pun, Nabyl dan Thania keluar dari mobil dan berjalan menuju lantai atas yang tak salah lagi kamar mereka masing-masing.
**************
Gimana sih perasaan Thania melihat peristiwa yang terjadi dengan Brayn dan Nabyl waktu dulu??
Apa sih yang disembunyiiin Nabyl terhadap hubungan dia dengan Brayn...???
Jdii penasaran nih....
Okey ikuti ajaa chapter selanjutnya..😆😆😆Mohon dukungannya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Langit Bumi Dan Hujan
Romance"Aku dan kamu itu bagaikan langit dan hujan, langit yang selalu membuang hujan seenaknya dan hujan yang telah dibuang dengan bodohnya menjadikan langit tempat ia berpulang. Aku ingin kamu seperti bumi yang selalu menerima hujan apa adanya" ...