"Lo kok ada disini??"
"Gue kan sahabat Kevhin wajarlah gue ada disiniii"Thania berjalan mengelilingi sekitar sekolahnya ditemani oleh sahabat-sahabatnya.Sekolah ini sangat luas sehingga Thania takut keliru jalañan di skolahnya ini.Thania pun berlalu meninggalkan taman sekolahnya yang menurutnya melebihi dari kata cantik.
"Disini ada lapangan bola basket ngak?? Kok sejak tadi gue ngak liat".Thania baru menyadari akan hal tersebut.
"Iyalah masa ngak ada, sekolah terkenal gini nggak ada lapangan basketnya??hhhmm sejarah baru tu ngak!?".Indy mulai menyombongkan fasilitas sekolahnya.
"Yah elah sombon amat jadi orang".Ledek Keyra kepada Indy.
"Semerdeka lo aja dah Keyra.Gue mah nurut aja". Ucap Indy mengalihkan pandangannya dari sahabat-sahabatnya."Sebahagiaa lo berdua aja dah gue mah ikut bahagia".Sambung Laura yang tak ingin ketinggalan.
Mereka pun berjalan dihalaman sekolah.Tanpa membutuhkan waktu yang cukup lama mereka telah tiba di sekitar lapangan basket.
Beberapa cowok yag sedang berpakaian olahraga memasuki lapangan basket.Thania tampak heran melihat salah satu dari mereka adalah kakaknya sendiri.Deg!!!
Thania tak kalah herannya ketika melihat cowok yang dia tabrak tadi pagi.
"Ternyata Brayn anak basket yah??"Tanya Thania tanpa melepas pandangannya ke arah Brayn
Mereka tampaknya sangat asyik memainkan bola basketnya, memantulkan dan mengopernya layaknaya seperti permainan bola basket.Thania pun berjalan melului lapangan basket.Tiba-tiba bola yang dimainkan oleh anak basket melayang ke arah mereka. Tepatnya pada Thania yang berjalan di belakang sahabat-sahabatnya.Tampaknya Thania sedang asyik memainkan ponselnya hingga ia tidak menyadarinya.
"Awas Thaniaaaa!!"Teriak Kevhin yang membuat semua mata beralih kepada bola yang melayang tepatnya ke arah Thania.
Belum sempat Thania mengalihkan pandangannya bola tersebut mengenai wajah Thania dan tersungkur dikoridor sekolah.
"Ehh Nia!! Dia pingsan Dy".Keyra dengan cepat berlari kecil kearah Thania yang lumayan jauh dari belakang mereka.Belum sempat Indy dan sahabat-sahabatnya menghampri Thania, Brayn dengan sigapnya mengangkat Thania ala bridal style.Lebih tepatnya menggendong Thania."Hey Brayn lo mau bawa kemana Thanianya??".Keyra menyadari hal tersebut dan mengikuti Brayn dari belakang di susul oleh Keyra dan Laura.
"Udah diam aja, gue ngak akan ngapa-ngapain Thania kok".Kata Brayn dan melangkah memasuki UKS seraya membaringkan Thania.
"Lo bertiga jagain".Brayn pun berlalu meninggal mereka yang diliputi kebingungan.Tak lama kemudian Thania udah sadar membuat mereka kehilangan khawatirnya.
"Hufftt....syukurlah lo udah bangun, kirain ngak bakalan bangun".Ucap Indy yang sedari tadi menunggu Thania sadar.
"Ehh, punya mulut itu di jaga Dy".Omel Laura.
"Iya, iya, gue bercanda aja tau, lo aja yang baperan". Ledek Indy kembali.
"Udah-udah yang penting Thania udah bangun".Kata Keyra.
"Kok gue ada di sini??? Bukannya tadi kita keliling sekolah ini??".Tanya Thania kebingungan.
"Lo itu tadi pingsan gara-gara bola basket, trus lo itu di gendong ama si Brayn ke sini".Indy menjelaskan kejadian sebelumnya.Tiba-tiba pintu ruang UKS terbuka membuat mereka mengalihkan pandangan ke arah pintu dan di dapatinya sosok Kevhin yang berdiri di ambang pintu.
"Nia!!Pulang yuk". Ajak Kevhin.
Tanpa berfikir panjang Thania pun pamit kepada sahabatnya yang dibalas dengan anggukan mereka.#############
Hari ini Thania beristirahat ditemani sebuah boneka keroppy kesukaannya.
Thania menatap langit-langit kamarnya,memikirkan kejadian yang membuatnya penuh dengan pertanyaan.Sesekali mendengar riuhan dari burung cendrawasi peliharaannya.
Thania pun akhirnya memutuskan untuk turun ke ruang makan tepatnya di sebuah kulkas yang bèrisikan makanan-makanan serta cemilan yang menurutnya bisa menenangkan pikirannya.Belum sempat ia menuruni anak tangga, ia melihat sosok lelaki yang tak asing baginya.Brayn.
Thania dengan sigapnya menuruni anak tangga." Lo kok ada di sini??"
"Gue kan sahabat Kevhin wajarlah gue ada di sini"."Lo itu yah, udah lemparin gue bola seenaknya, truss lo ngak tau minta maaf. Emang gitu karekter lo???".Thania merasa jengkel saat mengingat kejadian yang menimpahnya sewaktu di sekolah.
Brayn diam sejenak menatap Thania. Thania pun membalas tatapan Brayn.
"Iya, iya gue kesini mau minta maaf sama lo"."Gue nggk butuh maaf dari lo".Setelah diam sejenak ,Thania akhirnya mangeluarkan pembicaraan dengan Brayn.
"Truss buat apa lo nyinggung gue???""Yah elah, maafin aja tuh anak, masalah sepeleh kok di perpanjang lebar. Emangnya persegi panjang??" Tiba-tiba suara terdengar dari arah dapur yang tak lain lagi adalah Kevhin yang sedang membawa sebuah nampan berisi jus jeruk buat Brayn.
"Tau deh, gue mendingan cabut dari sini dari pada berurusan dengan oran oran tak waras".Thania pun berlalu meninggalkan mereka yang dipenuhi gelak tawa.
****************
Gimana??? Udah tau belum sifat Thania yang dingin hingga membuat Brayn seperti itu...
Hahahhaha sabarkanlah buat Brayn...😆😆😆😆
.
.
.
.
.Salam hangat dari saya....Muslimah😅😅😅
Jangan lupa yah dukungannya....
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Langit Bumi Dan Hujan
Romance"Aku dan kamu itu bagaikan langit dan hujan, langit yang selalu membuang hujan seenaknya dan hujan yang telah dibuang dengan bodohnya menjadikan langit tempat ia berpulang. Aku ingin kamu seperti bumi yang selalu menerima hujan apa adanya" ...