Author POV
Gadis berparas cantik dengan gaya rambut keriting gantung sebahu itu sedang termenung. Pandanganya lurus kedepan menghadap papan tulis. Keisha Amellya. Aya.
Pagi ini pelajaran pertama adalah fisika, kesukaan Aya. Tapi pagi ini Aya tampak tak bersemangat. Senyumnya luntur begitu saja, karena kedatangan mama nya tadi pagi, dirumah. Antara bahagia karena bisa merasakan lagi sarapan buatan mama nya, sedih harus meninggalkan mama nya karena harus berangkat sekolah pagi pagi,kalau tidak Aya akan terlambat untuk kesekian kalinya.
"Ay.. Ay.. Ay" Audrey membubarkan lamunan Aya. Iya,dia Audrey Shacianti. Teman sebangku Aya sekaligus Sahabat Aya.
"Apasih ribut amat" Sahut Aya sambil membenarkan posisi duduknya menghadap Audrey,temannya.
"Sumpah.. ini ganteng banget"
Teriak Audrey sambil memainkan hp nya."Gw tebak pasti oppah oppah,ganteng juga Devan." Aya kembali menghadap depan,menulis catatan rumus Fisika di papan tulis. Karena Aya sadar pak Mamat guru fisikanya sedang memperhatikan mereka berdua.
Kurang lebih 2 jam Aya dan Audrey harus mendengarkan materi yang disampaikan oleh pak Mamat. Ahirnya bel istirahat pertama berbunyi nyaring. Aya dengan sibuk merapikan meja nya menata rapi kembali buku buku pelajaran hari ini,memasukan semua alat tulis yang sempat Aya pakai saat pelajaran fisika tadi.
"Baik anak anak, sampai disini pelajaran kita hari ini. Semoga ilmunya bermanfaat" Kalimat yang disampaikan pak Mamat tadi, terdengar manis di telinga murid murid kelas 12 IPA A. Sepeninggalan pak Mamat sekitar 10 detik yang lalu membuat kelas ini sangat ramai,murid murid berebut untuk keluar kelas menuju kantin sekolah,dan menikmati sarapan pagi mereka.
Aya POV
Aku berdiri merapikan rok pendek yang menutupi separuh lutut ku. Dan melepas jeday yang aku gunakan agar catokan ku tetap baday. Aku rasa sudah siap untuk pergi ke kantin menemui teman teman ku.
"Ayok drey" ku tarik sahabatku ini untuk berjalan keluar kelas,mengikutiku.
Ramai.
Mungkin satu kata itu yang mewakili keadaan kantin sekarang.Aku berjalan menuju tempat teman temanku duduk berkumpul. Banyak sorot mata yang memperhatikanku, bukan hal yang asing lagi untuk ku dan Audrey. Aku melihat salah satu teman ku melambaikan tangan nya, aku dan Audrey menghampiri mereka. Aku duduk tepat di sebelah Dhea sahabatku.
"Mana minum buat gw?"
Tanyaku pada mereka."Males ngantri lagi woy"
Sahut Dhea, ia mengaduk aduk es teh manis nya dengan kesal."Siniin"
"eh itu punya gw sialan"
"lu beli lagi sana,dhe"
"Ah dugong, gw lagi males"
"Gak biasanya, kan ada doi lu juga noh ngantri. buru.." mataku mengarah sosok lelaki yang sibuk mengantri,demi segelas minuman.
"males ah.., udah ditikung duluan ama sahabat sendiri"
Dhea berdiri meninggalkan tempat duduknya,berjalan meninggalkan kantin yang ramai."Kenapa dia?" tanya Audrey
Sabita dengan santai menjawab "Lagi PMS mungkin,haha"
"Yee bego, bit bagi cireng lu" Audrey merebut cireng dari tangan bita.
"Ya Tuhann.. untung temen"
Ninis datang membawa dua mangkok bakso di tangannya.
"Woy buru ambil panas tangan gue tolol"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu Pelangi Senja
RomanceIa seperti pelangi di senjaku, "Kehadiranmu begitu singkat, tapi mengapa kepergianmu menimbulkan luka yang teramat dalam?" Mengenalmu bukanlah penyesalan. Kutulis ini dengan rindu dan terimakasihku atas hadirmu. Pelangi akan datang setelah hujan, Pe...