(4)Rahasia

441 20 6
                                    

Author POV

"Woy! tunggu" Sahut Aya.

Aldi memperlambat langkahnya,terganggu oleh teriakan Aya membuat Aldi mengerutkan kening, menoleh kearah Aya.

"Hm?"

Aya menyamai langkah Aldi tepat di sebelahnya.

"Lo ngapain malem malem disekolah?" Tanya Aya kepada Aldi.

"Bukan urusan lo"

"Urusan gue dong, lo nemuin gue dengan keadaan memalukan"

"Terus?"

"Ya lo siapa?, jangan jangan lo ngikutin gue,Apa penggemar gue? ngaku deh!"

"Jangan ketinggian kalau mimpi, gue cuman lewat koridor deket taman belakang. Gue kira lo mak lampir, ternyata elo"

"CUKUPPPP!!!, CEWEK SECANTIK GUE DIBILANG MAK LAMPIR? MATA LU BUTUH PERIKSA" Sela Aya saat Aldi menjelaskan kejadian tadi.

"Lo nangis, mana gue tau. Cuman denger suara nangis"

"Males debat sama lo"

"Yang mau debat sama lo siapa?"
Ucap Aldi melangkah lebih cepat meninggalkan Aya di belakang.

"Gue mau ngomong sama lu"

"Astagfirullah" kaget Aldi, baru saja ia tinggal,sekarang gadis ini muncul disampingnya lagi.

"Makan malam yuk"

"Lah, mau banget?"

"Laper belum makan seharian" Ucap Aya dengan nada tak semangat.

"Lo kesini gabawa kendaraan?"

"Bawa"

"Yaudah sana makan malem sendiri"

"Gue mau sekalian ngomong sama lu"

"Penting?"

"Soal tadi, bagi gue penting"

"Yaudah ngomong sekarang"

"Mau sambil makan, laper"

"Mau makan dimana?"

"Terserah lo, gue ngikut"

"Yaudah ikut gue"

Aldi berjalan menuju parkiran mobil. Aya mengikuti langkah Aldi.

"Lo ikut mobil gue?" Tanya Aldi terkejut.

"Terus gue pisah mobil sama lo?, sedangkan kita mau makan bareng? Aneh" Mulut Aya mengumpat kesal.

"Yaudah masuk"

"Dasar cowok aneh" Ucap Aya kesal.

Aya masuk mobil Aldi, begitu pula Aldi. Mobil tersebut melesat meninggalkan lingkungan sekolah. Selama perjalanan tidak ada yang memulai bicara, mereka saling terdiam. Sibuk dengan aktifitas sendiri. Aldi rupanya mengajak Aya pergi ke cafe dekat taman kota. Aldi memarkirkan mobilnya dan mematikan mesin mobil.

"Ayok turun, nunggu apa?"
Ucap Aldi sambil turun dari mobil.

Aya terdiam sebentar. Seketika mimpi buruk masa lalunya terlintas dibenaknya. Aya hanya bisa tersenyum samar. Aya turun dari mobil Aldi. Rupanya Aldi menunggu.

"Eh maaf" Ucap Aya memohon sambil menunjukan senyum manisnya.

Aldi jalan meninggalkan Aya sendiri, masuk ke dalam cafe. Duduk dekat kaca, mungkin terlihat indah. Bisa melihat keramaian diluar sana dengan rintikan air turun membasahi malam gelap Aldi.

Rindu Pelangi SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang