Author POV
Lelaki bertubuh gagah itu melihat seorang wanita menyenderkan tubuhnya dengan mata tertutup sambil memegang kepalanya. Lelaki itu menghampiri wanita tersebut, bermaksud untuk menawarkan minuman,tiba tiba tangan lelaki tersebut di remas kuat dengan wanita yang tak dikenalnya itu. Wanita itu sempat menunjukkan wajah pucatnya,saat lelaki menatap balik mata wanita itu, wanita itu terjatuh dalam pelukan lelaki tersebut.
Aldi POV
Aku Aldion Rifaldy.
Malam ini mungkin malam tersial ku, wanita yang tidak aku kenal jatuh di pelukan ku. Langsung ku tahan badan mungil nya agar tidak jatuh mencium lantai. Aku gendong badan wanita ini dan membawa nya ke barisan kursi yang penuh dengan tamu."woy , kosongin 4 kursi buru"
Aku angkat bicara dengan nada lantang agar terdengar jelas.Sepertinya aku tidak sia sia mengeluarkan sedikit tenanga ku, 4 kursi kosong setelah aku memerintahkan mereka semua agar minggir. Aku taruh badan mungil wanita ini dengan perlahan lahan, aku takut dia terjatuh. Aku lepas jas hitam yang aku pakai, aku lipat lipat agar bisa menjadi bantal di kakinya. Aku letakan lipatan jas ku ini sebagai bantal dikaki wanita ini. Aku mencari bantuan, untuk meminta minyak kayu putih. Yang aku tau di sinetron sinetron kalau orang pingsan dikasih minyak kayu putih langsung bangun, atau memberikan nafas buatan?. Ah jangan ngaco Aldi. Sialan. Tiba tiba ada sosok lelaki yang menghampiri ku, Devan? anak nakal SMA Nusabangsa siapa yang tidak tau? Ada perlu apa dia?
"Kenapa woy cewek gw?"
Aku kaget. Oh, cowok dari wanita ini.
"lo apain cewe gw sat,minggir lo" Devan mengambil tempat duduk ku.
"Yaudah urusin cewek lu, gw tinggal" aku tepuk tepuk pundak Devan, dan meninggalkan mereka berdua.
Aku coba mengingat ingat, ternyata wanita tadi wanita yang terkenal karena paras cantiknya di sekolah ku.
Sedikit terlihat berbeda, mungkin karena make up wanita itu. Siapa namanya? Aya? Eya? bodoamat. Yang penting dia gak jatuh mengenaskan. Aku kembali menikmati pesta ini. Tanpa harus memikirkan wanita itu kembali.Aya POV
Aku membuka mataku. Rasanya aku tidak punya kekuatan untuk melakukan aktifitas apapun. Aku gerakan jari jemariku perlahan. Aku melihat sosok lelaki tertidur dan menjadikan tanganku sebagai bantal. Sedangkan tangan kanan ku terinfus. Aku coba mengingat kejadian tadi malam. Oh, rupanya aku pingsan karena kelelahan. Iya, aku punya penyakit Anemia Akut. Setahu ku,aku menderita penyakit Anemia Akut itu dua tahun yang lalu. Tidak ada penangan yang aneh aneh kok. Hanya saja aku mudah lelah, nyeri di perut, susah tidur, pusing, mual, sesak nafas, rambut rontok, pegal bagian leher dan sering pingsan. Mungkin itu saja yang sering aku alami tiga tahun ini. Hanya menjaga makan dan istirahat. Meminum obat kalau aku ingat,kalau tidak yasudah.
"Ayaa?" tanya lelaki itu sambil mungucek ucek matanya dengan jari panjang yang ia miliki. Dia Devan. Dengan segera ia memencet bel kamar untuk memanggil dokter. Dokter dan suster tiba setelah semenit menunggu. Seperti biasa dokter memeriksa pergelangan tanganku, mataku, dan mengajak ku berbicara.
"Alhamdulillah pasien sudah sadar, jangan banyak aktifitas yang berlebihan ya. Karna butuh istirahat yang cukup, pasien tadi kekurangan oksigen jadi mengakibatkan Anemianya kambuh" Dokter menjelaskannya tak lepas dari senyum yang ia berikan kepada ku. Ganteng sih,sumpah. Setelah bercakap panjang,dokter dan suster meninggalkan kita berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu Pelangi Senja
RomanceIa seperti pelangi di senjaku, "Kehadiranmu begitu singkat, tapi mengapa kepergianmu menimbulkan luka yang teramat dalam?" Mengenalmu bukanlah penyesalan. Kutulis ini dengan rindu dan terimakasihku atas hadirmu. Pelangi akan datang setelah hujan, Pe...