#16 Gotcha, Clara!

5.5K 324 16
                                    

"Clara?"

"Demi apa?!"

"Masih piyik juga!"

💗💕💖

Author POV

"Gimana sekolahnya Al?" tanya bundanya saat mereka sedang berkumpul di meja makan.

"Huahahaha! Tadi tuh bun, dia itu adu tarik tambang sama anak. Tapi tarik tambangnya pake rambut dia." ucap Theo menggebu-gebu.

Hm. Saudara? Ya. Ini saudara Alsha. Sinting. Malah ngetawain. Sialan.

Klontang.

Sendok yang tadinya berada di tangan ayah, bunda, Leon, Deon, dan Gilang sekarang jatuh di piring makan mereka. Alsha mematung dengan sendok yang berada di dekat mulutnya bersiap untuk berseluncur ke tenggorokannya. Ia melirik kelima orang itu dengan perlahan kemudian meringis melihat mereka yang tiba-tiba melongo sampai lalat tergiur untuk masuk ke goa kecil itu. Jelas sekali kalau mereka kaget. Dan mereka tidak sebodoh itu untuk mengetahui arti tarik tambang yang memakai rambut Alsha. Apa lagi kalau bukan jambak menjambak.

"Kenapa nggak lo lerai, Yoo?" ucap Gilang sambil mendelik.

"Kok gue nggak tahu?" ucap Leon dan Deon bebarengan.

Alsha menghela napas pasrah dan memutar bola mata. 'Dasar kembar!'

Yah. Habis sudah. Ia akan semakin dijaga ketat jika kedua orang tuanya tahu ia punya masalah di sekolah. Alsha memejamkan matanya pelan sambil merengut.

"Tadi tuh kak, gue mau bantuin Alsha tapi kok kayaknya seru liat Alsha tengkar sama anak. Ya udah akhirnya gue liatin aja." ucap Theo santai sambil memasukkan nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Rev!" pekik Selsha.

Theo yang asik makan kaget dengan pekikan bundanya. Ia menoleh ke arah bundanya dan memasang wajah polos.

"Kalau Alsha ada apa-apa itu dibantuin. Bukannya malah diem ngelihat doang. Kalau kakak kamu kenapa-kenapa gimana? Kamu mau tanggung jawab? Dia itu anak perempuan satu-satunya di keluarga ini. Kalau dia nggak ada nanti siapa yang nemenin bunda belanja? Siapa yang bantuin bunda masak? Siapa yang gosip bareng bunda nanti?" cerewet Selsha heboh sambil menatap Alsha cemas.

Alsha meneguk ludah. Bundanya mulai cerewet lagi. Hm. Ya sudahlah.

Theo merengut, "Iya-iya bun. Revan minta maaf, tadi Revan khilaf."

Selsha berdecak, "Tapi kamu nggak kenapa-kenapa kan Al?"

"Mmm... Nggak papa bun. Cuma sedikit sakit aja tadi rambut Al dijambak. Keras lagi. Tapi itu nggak seberapa sih," Alsha meringis setelah berkata begitu.

"Hm? Maksudnya?" tanya bundanya bingung.

Alsha terlihat merengut kesal. "Tadi itu Al dihukum dua kali bun. Dua kali!"

Ia menghembuskan napas keras. "Tadi, Al dihukum lari muter lapangan lima kali terus abis itu belum juga keesokan harinya udah dihukum lagi! Jalan jongkok sambil megang telinga keliling lapangan dengan keadaan masih ada anak satu angkatan. Ini sekolah apa akademi militer sih? Hukumannya kejam amat." gerutu Alsha.

ProtectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang