eins.

2.7K 293 9
                                    

February 3, 20xx

Chaeyoung melakukan rutinitasnya sehari-hari, monoton, begitu-begitu saja. Tidak ada perubahan sama sekali dan dia tidak berniat untuk merubahnya.

Bangun pagi, membersihkan diri, kerja sambilan, pulang, mandi, jalan-jalan sore, pulang.

Kebanyakan orang mungkin akan mencoret jalan-jalan sore dari daftar rutinitas mereka, tapi Chaeyoung tidak. Jalan-jalan sore merupakan salah satu hal favoritnya, tapi—Jung Jaehyun ada di hadapannya saat ini.

Bertemu secara tidak sengaja. Benar-benar tidak sengaja. Chaeyoung bertemu dengan mantan kekasihnya yang sedang membeli satu cone es krim. Awalnya, gadis itu tidak mengenali perawakan mantan kekasihnya—ia memaksa otaknya untuk melupakan lelaki itu, tampaknya berhasil. Tapi, gagal begitu saja saat ini ketika ia mendengar suara berat lelaki itu ketika mengatakan. "Berikan aku topping yang lebih banyak, dong."

Chaeyoung tidak mengharapkan hal ini. Ia sama sekali tidak mengharapkan dirinya kembali terjatuh dalam pesona Jung Jaehyun.

Saat keduanya sama-sama menganggap bahwa semua hal yang terjadi di antara mereka sudah berakhir, kedunya sama-sama tahu bahwa mereka tidak sepenuhnya yakin. Keduanya masih menganggap bahwa mereka masih punya kesempatan untuk kembali, walaupun pada akhirnya akan berpisah lagi.

Setelah dua menit, Jaehyun akhirnya menyadari keberadaan Jungkook. "Oh, Park Chaeyoung?" dia kemudian tersenyum senang. "Kita bertemu lagi."

Sambil mengusap tengkuknya canggung, Chaeyoung menjawab. "Kelihatannya begitu, Jae."

Jika Chaeyoung boleh marah, ia ingin marah kepada dirinya sendiri sekarang juga. Ia ingin memarahi dirinya sendiri habis-habisan. Kenapa ia kembali jatuh kepada mantan kekasihnya? Kenapa hanya dengan bertemu dengan lelaki itu, Chaeyoung kembali merasakan perasaan aneh lagi? Padahal, ia sudah punya kekasih. Chaeyoung tidak seharusnya bergini, tidak seharusnya.

Tapi, kenapa? Kenapa dia harus bertemu dengan Chaeyoung lagi dan dirinya seolah ditarik lagi ke dalam kehidupan Jaehyun? Pertanyaan itu terus terngiang di otaknya.

"Uh... Park Chaeyoung, kau masih di sana?" Jaehyun melambaikan tangannya di depan wajah Chaeyoung, bermaksud untuk menyadarkannya dari melamun yang mendadak itu.

Pikiran Chaeyoung kembali kepada tempat seharusnya berada, dan dia akhirnya fokus. "Ah, ya. Aku di sini," ucapnya, kemudian tersenyum canggung. "Maaf, apakah kau tadi mengatakan sesuatu?"

Jaehyun menggerakkan bahu. "Kurasa," dia tersenyum, kemudian menjilat es krimnya yang sempat terlupakan. Chaeyoung menaikkan salah satu alisnya, tidak paham apa maksud dari perkataan Jaehyun.

Lelaki jangkung itu pun mengerti bahwa gadis itu tidak paham, jadi dia tersenyum lagi dan mendekat ke arah Chaeyoung. Melalui sebuah bisikan, kedua bola mata Chaeyoung melebar.

"Mau mampir ke apartemenku tidak?"

[2] hicran. +jaehyun, roséWhere stories live. Discover now