[2] hicran. +jaehyun, rosé

drei.

Jaehyun merebahkan dirinya di ranjang, kemudian menepuk-nepuk sisi kosong di sampingnya sebagai isyarat agar Chaeyoung berbaring di sana. Tapi gadis itu berjalan mendekati ranjang itu dan hanya duduk di samping Jaehyun.

"Kau menginap?" tanya Jaehyun sambil menatap langit-langit kamar. Chaeyoung mengedikkan bahu. "Aku tidak yakin soal itu, kenapa kau bertanya?"

"Ah, aku hanya ingin kau menginap malam ini." Aku merindukanmu, lanjut Jaehyun dalam hati. Chaeyoung mengangkat sebelah alisnya, curiga. "Kenapa? Kau aneh sekali hari ini. Ada apa denganmu?"

"Ada apa denganku?" Ulang Jaehyun, sambil menatap Chaeyoung. Yang ditatap hanya mengerutkan kening kebingungan. Detik berikutnya kedua mata gadis itu membola karena Jaehyun menariknya dan menguasai tubuhnya secara tiba-tiba.

"Jae, apa yang—"

Jaehyun dengan sigap menahan kedua tangan Chaeyoung menggunakan satu tangan, ia tahu Chaeyoung akan memberontak setelah ini dan ia memutuskan untuk menahannya sebelum gadis itu bisa melakukannya. "Kau tahu, Chae? Hidupku sebetulnya kacau semenjak kita berpisah. Awalnya aku tidak menyangka akan begini—tapi beginilah kenyataannya."

Napas Jaehyun tertahan ketika Jaehyun membenamkan wajahnya ke ceruk leher Chaeyoung. "Jae, aku—"

Jaehyun menghela napas berat. "Aku masih mencintaimu, sangat. Bagaimana denganmu?"

Tidak, seharusnya tidak begini. Chaeyoung punya kekasih, dia punya Junhoe, seharusnya ia tidak begini di belakang kekasihnya. Chaeyoung menggelengkan kepalanya sekuat tenaga dan menendang Jaehyun, tapi semua itu gagal dilakukannya. "Lepaskan aku—"

"Bagaimana denganmu?" ulang Jaehyun, dengan suara yang lebih dalam.

Gelengan kepala adalah jawaban yang bisa Chaeyoung berikan. "A-aku tidak bisa menjawab,"

"Jika kau tidak bisa menjawab," suara Jaehyun terdengar berbahaya, dan dia terkesiap ketika merasakan lengan Jaehyun masuk ke dalam kausnya. "kumohon, biarkan aku memilikimu malam ini."

Malam itu, pikiran Chaeyoung jadi kosong.

✖︎✖︎✖︎

hayo mereka ngapain wkwkwk.