vier.

1K 207 2
                                    

February 4, 20xx

Chaeyoung membuka kedua matanya dengan tidak rela, sinar matahari masuk melalui jendela kamar yang ia tempati saat itu. Membuatnya mau tak mau harus bangun dari tidurnya yang menyedihkan. Jika diperhatikan, bisa terlihat jelas bahwa ada lingkar hitam di sekitar kedua matanya. Ia tidak bisa tidur dengan baik sejak dua bulan yang lalu, dan ia tahu penyebab pastinya kenapa. Walaupun ia berusaha keras untuk menolak kenyataan itu.

Rutinitas Chaeyoung setiap bangun tidur adalah memeriksa ponselnya terlebih dahulu sebelum melakukan hal-hal penting lainnya. Tangannya bergerak untuk meraih ponselnya yang tergeletak di meja nakas. Ketika ia sudah membuka password dan mengecek notifikasi, satu pesan singkat menarik perhatiannya.

From: June♡

Subject: Pulang

Di mana kau? Pulanglah, aku khawatir.

Chaeyoung menghela napas, ia tidak punya keberanian untuk memberitahu Junhoe di mana ia berada saat ini. Junhoe pasti akan marah, dan sangat murka jika ia memberitahu bahwa ia sedang berada di apartemen Jaehyun.

"Kau sudah bangun?"

Pandangan Chaeyoung yang semula berada di layar ponsel, kini berpindah ke arah lelaki yang baru saja keluar dari kamar mandi. Pemandangan yang ia dapat membuatnya sakit kepala; Jaehyun hanya mengenakan handuk yang panjangnya kira-kira dari perut sampai lututnya. Hal itu membuat Chaeyoung harus memaku pandangannya ke lantai kayu.

Chaeyoung bisa mendengar Jaehyun terkekeh geli. "Kenapa kau menunduk?" Sambil mengacak rambutnya yang masih basah, Jaehyun duduk di samping Chaeyoung, (masih mengenakan handuk, dan itu sangat kurang ajar).

"Tidak, hanya saja—Jae, lebih baik kenakan pakaianmu." Chaeyoung menarik kerah bajunya, ia merasa gerah secara tiba-tiba. Apalagi, hawa di sekitarnya panas, Chaeyoung tidak perlu bertanya kepada orang-orang siapa penyebab naiknya suhu di sekitarnya ini.

Ia sudah tahu jawabannya, walaupun otaknya berusaha sekuat mungkin untuk menepis jawaban itu.

"Oh, ayolah Chae. Lihat aku, memangnya—"

"Jae, aku serius, kenakan pakaianmu sekarang juga."

Jaehyun langsung memasang mode siaga dan berdiri dari duduknya. "Wow, santai, Chae." Dia kemudian tertawa dan berjalan menuju lemari. "Aku tidak tahu kalau kau sebegini galaknya."

"Yah, seharusnya kau tahu." Chaeyoung mendengus, kemudian beranjak dari ranjang dan menyambar handuk. "Aku akan mandi," katanya sambil menaruh handuk tersebut di bahunya dan berjalan memasuki kamar mandi.

"Ayolah, Park." Erang Jaehyun ketika Chaeyoung menutup pintu kamar mandi menggunakan kakinya. Beberapa detik berikutnya, Jaehyun menghela napas dan mengenakan pakaian. Sembari melakukan itu, dia berkata. "Andai saja, kau masih jadi milikku."

[2] hicran. +jaehyun, roséWhere stories live. Discover now