5

69 5 1
                                    

      Melihat Kevin dan Seyra kembali akur, Mama dan Papa hanya tersenyum lega.

"Mama tahu kenapa Kevin sayang banget sama Seyra. Dia pernah mendonorkan darahnya kepada Seyra saat Seyra kecelakaan dulu. Kevin gak mau lihat Seyra nangis apalagi kalau Seyra nangis karena seorang laki-laki" ujar Mama menatap dua buah hati tercintanya.

"Papa juga berpikiran sama dengan Mama" Papa hanya mengiyakan kata-kata Mama.


       Seyra melihat Kevin yang sibuk menyusun susunan acara pensi nanti. terlihat jelas keletihan di wajah Kevin.

"Kak tidur aja, gih. Biar aku yang lanjutin" Seyra melihat wajah kakaknya yang sangat letih.

"Masa iya tugas kakak kamu yang lanjutin? Gak mau" Kevin bersikukuh melanjutkan tugasnya itu. Seyra kurang suka dengan sifat Kevin yang satu ini. susah disuruh tidur.

"Sey gak mau kakak sakit gara-gara kak begadang ngerjain tugas. inget kak minggu depan pensi, kak gak boleh sakit" Seyra mengambil kertas dan pensil yang ada di hadapan Kevin. mendegar suara Seyra yang cukup serak, Kevin pun hanya mengiyakan.

"Iya deh. Tapi beneran nih gak apa-apa kamu ngerjain tugas kakak?" Kevin terlihat khawatir.

"Gak apa-apa, kak" Seyra tersenyum penuh arti dan Kevin mengelus rambut adiknya itu.

"Ya udah deh. Sorry ya Sey kakak udah ngerepotin kamu" Kevin mencubit gemas pipi Seyra yang tembem. Kevin berjalan menuju tempat tidur dan Seyra pun meninggalkan kamar kakaknya.


    Di kamarnya yang bernuansa ONE OK ROCK banget, Seyra mulai melanjutkan tugas sang kakak yaitu membuat susunan acara untuk pensi.

"Baru segini ternyata" Seyra memandang kertas itu tak percaya.

"Wuih kelasnya Kak Kevin bakal menampilkan drama. Tapi drama apa, ya?" ia bergumam sambil mengutak-atik hp nya.

"Ok let's do it, Sey" Seyra mengambil pensil lalu ia menulis susunan acara pensi di kertas kosong. Ia menuliskan apa yang terlintas dipikirannya. Tak terasa Seyra bisa menyelesaikannya dengan cepat.

"Akhirnya selesai juga" Seyra menatap susunan acara pensi dengan bangga.

"Aku harap Kak Kevin suka" ia menyelipkan kertas susunan acara pensi di buku hariannya lalu ia pun tidur.


      Pagi hari tiba. langit biru nan megah dihiasi kilauan cahaya sang surya yang memberi kehangatan. Papa, Mama, Kevin, dan Seyra terlihat sedang sarapan.

"Oh ya mana susunan acaranya, Sey?" tanya Kevin. Seyra membuka tasnya lalu memberikan susunan acara pensi kepada kakaknya. Kevin terkejut melihat susunan acara yang dibuat oleh Seyra.

"Kamu emang pinter deh, Sey" Kevin mengelus rambut Seyra. Sementara Seyra hanya nyengir gak jelas.

"Hehe Sey biasa aja, kak" Seyra tersenyum malu.

   Selesai sarapan, Kevin dan Seyra berpamitan berangkat sekolah kepada Papa dan Mama.

"Papa Mama, kita berangkat dulu ya" ujar Seyra sambil mencium tangan Papa dan Mama secara bergantian. Kevin pun melakukan hal yang sama.

"Hati-hati ya di jalan" ujar Mama.


    Setibanya di kelas, Seyra langsung disuguhkan sebuah pemandangan yang tak terduga. Ia melihat Reza bermain gitar dengan ekspresi menjiwai lagu yang sedang dinyanyikan.

Pengagum RahasiamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang