ps. silahkan baca ulang chapter 9, cukup bagian akhirnya aja karena aku tambah beberapa adegan di sana, thanks :)
-
"Apa?" Sehun mengerutkan keningnya samar ketika mendengar suara khas kakeknya di seberang sana. Ia menghela nafasnya, seharusnya, ia menolak permintaan kakeknya. Tapi, ia tahu, ia tidak bisa.
"Baiklah."
Setelah sambungan telepon berakhir, ia meletakkan ponselnya di atas meja. Lalu, melepas jas dokternya yang kini ia letakkan di kursinya. Meraih kembali ponsel dan kunci mobilnya lalu keluar dari ruangannya.
"Baekhyun, aku akan keluar sebentar untu menjemput sepupuku di bandara. Kalau terjadi sesuatu kau bisa hubungi aku, mengerti?"
Baekhyun hanya sempat menganggukkan kepalanya, karena ketika ia hendak bertanya, Sehun sudah lebih dulu berlari meninggalkannya
Di sinilah Sehun sekarang. Berdiri diantara puluhan orang di bandara. Ia terpaksa harus menjemput sepupunya yang sedang dalam perjalanan kembali dari New York. Sejujurnya, Sehun sama sekali tidak berminat untuk menjemput sepupunya itu, ia seribu kali lebih baik mengurusi pasien-pasiennya daripada menghabiskan waktunya sia-sia di bandara.
-Unpredictable Doctor Oh-
"Menjauh atau aku akan menyayat tanganku!" Gadis itu berteriak mengancam sementara ibunya sudah menangis sesenggukan, menyuruhnya untuk menjauhkan pisau lipat itu dari pergelangan tangannya.
"Jauhkan pisau itu, nak. Itu bisa melukaimu. Ibu mohon," ibunya kembali memohon sambil menangis.
"Mengapa? Mengapa aku harus menjauhkannya? Untuk apa aku hidup? Katakan padaku untuk apa aku hidup! Ibu juga tak akan mampu membayar biaya sekolahku, jadi untuk apa?!"
-
"Seorang siswi atas nama Yoo Minah mengancam akan bunuh diri dengan menyayat tangannya. Petugas sedang dalam perjalanan menuju lokasi, tetapi kita tetap membutuhkan dokter untuk melakukan pertolongan apabila sayatannya terlalu dalam dan beresiko sementara petugas tidak mampu menangani."
Rumah sakit tempat ia bekerja baru saja mendapat panggilan dari petugas yang bersangkutan dan Jisoo kebetulan berada di sana dengan beberapa dokter magang lainnya termasuk Taeyeong dan beberapa perawat lainnya.
"Aku akan melakukannya," ucap Jisoo sambil mengangkat tangannya.
"Aku juga!" itu suara Taeyeong.
Dan mereka akhirnya disetujui untuk menuju lokasi kejadian sambil membawa beberapa perlengkapan yang kemungkinan tidak dimiliki oleh petugas yang bersangkutan.
"Tapi, mereka belum tentu tepat waktu untuk mencapai lokasi," Baekhyun bersuara sementara kepala manajer yang baru saja menugaskan Jisoo dan Taeyeong mengernyit.
"Ya, kau benar. Tapi kita tidak punya solusi apapun untuk itu."
"Tidak. Aku punya solusi. Ada seseorang yang lebih dekat dengan lokasi kejadian. Aku bisa menghubunginya."
-Unpredictable Doctor Oh-
Setelah beberapa saat menunggu, muncullah sosok yang sedari tadi Sehun tunggu-tunggu. Sepupunya. Laki-laki itu sedikit lebih tinggi dibandingkan Sehun, wajahnya tampan dan khas oriental.
YOU ARE READING
Unpredictable Doctor Oh
Fanfic[DISCONTINUED] Kim Jisoo pikir, setelah kelulusannya dari pendidikan dokter, ia harus mengubur dalam-dalam cita-citanya untuk menjadi seorang dokter, ia sudah tidak mampu lagi membayar untuk pendidikan profesinya; apalagi pendidikan spesialis yang s...