Let's play

86 1 1
                                    

sejak pertemuan itu aku mulai sering menemuinya, kami berjalan bersama menikmati hari bersama, Claudia membuat hariku lebih bewarna, setiap detiknya sangat berharga bagiku setiap langkah bersamanya membuat diriku tidak ingin kehilangan momen yang indah ini

" Rudolf, kita jalan yuk, aku pengen ke pinggiran kota sama kamu" pintanya kepada ku

malam ini sangat menyenangkan, suasana kota yang sepi dihiasi dengan lampu jalan yang indah membuatku hatiku sangat senang, genggaman tangan dan senyumannya seperti menarik diriku dari kegelapan.

sesampai dipinggir kota, kubeli minuman hangat, ku lihat kelap-kelip lampu dari sebuah jembatan dari kejauhan, suara ombak laut mengisi kekosongan malam, kulihat Claudia menunggu di bangku taman sambil membaca sebuah novel

" ini minum buat kamu, kamu baca novel tentang apa sih ? keliatannya serius banget" tanyaku sambil memberi minuman

"oh.. aku membaca novel romantis, aku pengen deh bisa ngerasain cinta kayak gini" jawabnya dengan senyuman

kami berbicara sepanjang malam, saling bertanya, tertawa bersama, saat malam itu aku merasakan bahwa dia juga tertarik padaku, malam ini adalah malam yang beda, malam yang belum pernah kurasakan, malam yang penuh makna, malam yang tidak ingin kulupakan

kami memutuskan untuk kembali kerumah sambil menikmati malam, alunan musik jazz yang biasa kudengar menemani kita berdua, dinginnya malam dan AC dari mobil menyelimuti tubuh kami, selama perjalanan aku mencium aroma parfume nya yang menyengat, aku selalu ingin menghirupnya dan mengingat aromanya, kulihat dirinya sudah mengantuk dan mulai tidur, ekspresi wajahnya sangat indah kulepas kacamatanya supaya di merasa nyaman dan kuberi jaketku untuk menjaga suhu tubuhnya untuk tetap hangat

ditengah rasa gembiraku karena momen malam ini, tiba-tiba... John mengirim pesan kepadaku

"bagaimana laporan tugas, sudah ketemu sama target, saya minta langsung di eksekusi secepatnya!"

dengan cepat ku hapus pesan itu, aku ingat bahwa ini hanya penyamaran, aku tidak bisa mencintainya, dia adalah targetku bukan pasanganku, rasanya aku ingin lari dari semua ini tetapi aku tidak bisa, aku tertahan oleh cita-citaku untuk melindungi setiap orang dan negara ini

" kamu kenapa kok mukanya pucat gitu sih?" tanya Claudia yang terbangun

" aku gapapa kok, cuma dingin aja sedikit" jawabku berbohong

aku harap diriku bukan seorang agen yang sedang bertugas, aku berharap dia bukan target operasiku, aku berharap dia bukan seorang pimpinan mafia yang berbahaya, aku ingin menjalani hubungan ini denga normal

"besok kamu temenin aku yaa, aku ada urusan pekerjaan" mintanya sambil memegang tanganku

aku hanya menganggukan kepala karena tidak kuat berbicara, tubuhku gemetar karena takut tidak kuat menerima kenyataan ini

sesampainya dirumah...

" Claudia! sebentar aku pengan ngomong sesuatu" teriakku saat dia ingin masuk kedalam rumah

" kamu mau ngomong apa?" tanyanya sambil mendekatiku dan tersenyum indah

"ehm... gak jadi deh, kamu masuk aja kerumah" jawabku

"hmm... kamu gitu, yaudah deh besok jangan lupa yaa" jawabnya dengan kesal

aku hanya tersenyum dan berjalan menuju mobilku, aku tidak ingin kehilangannya, aku sangat mencintainya, aku berharap semua akan berubah, berharap Claudia bukanlah target operasiku saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang