Pemuda mavri itu tersenyum tipis, jihoon menelan ludahnya sulit-
Mavri itu ditingkat yang sangat tinggi kegelapannya sangat pekat
"Kita bicaran nanti aenor ! Jin lo jagain dia! "
"Oke lin" seorang mavri datang menghampiri jihoon
Sedangkan si mavri bermata abu abu tadi membanting dan kemudian mencabut pedang dipunggungnya dan
Jrebbb
Jihoon menutup mata dan menggigil
Angin berhembus membawa butiran labalaba itu menjadi abu. Jihoon kaget karena mavri itu bosa melenyapkan laba laba tingkat tinggi dengan mudah di usianya yang masih terlihat muda"Akhirnya menu latihan gua lengkap" mavri tampan itu menggeliat dan menghampiri jihoon
"Kayanya laba laba beracun terlalu gampang buat lu lin " woojin tertawa "gimana kalo lo bunuh aenor mungil ini buat penutup? "
Jihoon melotot kaget air matanya sudah membasahi pipinya yg memerah
"Gue hampir gue masih punya si mungil ini" guanlin mendekati jihoon dengan alis terangkat menyadari hal janggal
"Umur lo berapa aenor? " tanya guanlin dengan suara deepnya
Jihoon tergagap "se-seratus d du a puluh"
Dengusan mengejek keluar dari bibir pucat guanlin
"Dengan cahaya sesuram ini? Lo pasti lemah bgt" guanlin mengulurkan tangannya menyentuh pipi merah jihoon
"Lihat aku bahkan tidak merasa kesakitan sedikit pun saat menyentuh mu"
Jihoon memejamkan mata siap merasakan rasa sakit dari tangan guanlin, namun jihoon juga tidak merasakan apapun.
Jihoon kaget karena cahaya dan kegelapan yang menyatu akan menyakiti keduanya tapi jihoon tidak merasakan apapun, dia hanya merasakan tangan halus guanlin yang hangat menyentuhnya
Guanlin juga tak kalah kagetnya melihat aenor didepannya tidak bereaksi apapun, wajahnya yg tadinya datar menampilkan keheranan
Kulit yang dia sentuh juga sangat lembut dan kenyal, terlihat memerah dan kontras dengan tangan pucatnya.
Guanlin menurunkan matanya pada bibir merah jihoon, sesaat kecantikan aenor laki laki didepannya ini membiusnya
"Kenapa dia ngga kesakitan? " woojin menyadarkan guanlin dan membuatnya melepas elusanya pada pipi jihoon " biar gue coba"
"Lo ngapain? Gue berlevel level lebih tinggi dari lo, lo ngremehin gue? "Guanlin menepis tangan woojin yg ingin menyentuh aenor
"Lo punya hubungan apa sama baejinyoung? " guanlin menatap jihoon penuh tanya
"A aku aku tidak kenal" elak jihoon menyadari gelagat tidak baik dr mavri yg sedang mencengkram pipinya itu
Guanlin tersenyum, senyuman iblis yang dapat menghancurkan hati lemah manusia, jihoon memalingkan wajahnya dari pemandangan itu
"Gue ngga tuli , gue denger bibir manis lo ini nyebut nama baejin" guanlin mengusap bibir jihoon dengan lembut
Syuuuut
Dengan kecepatan luar biasa guanlin berkelit dari bayangan yang melintas diantara dia dan jihoon, woojin heboh menunjuk sebuah anak panah menancap di Batang pohon
Jihoon tersenyum lebar melihat anak panah itu
"Baeee! "
Aenor bercahaya silver kuat ini menarik guanlin menjauhkan nya dari jihoon, tapi kegelapan guanlin menyakiti tangan jinyoung
"Anak panah dari tambang diamond yabg ditempa 10x, jadi lo baejinyoung kesatria kerajaan aenor? "
Jinyoung tersenyum menanggapi guanlin
" berani ya lo nyentuh jihoon... "
"Jadi nama aenor cantik itu jihoon? " mata guanlin mengerling pada jihoon yang berada dibalik punggung jinyoung
"Baru kali ini gua nyentuh kulit selembut itu"
Jinyoung dengan cepat menyerang guanlin , kilat keemasan dimata jinyoung menandakan kemarahan yang memuncak
"Lo gapantes nyebutin sesuatu tentang dia, mavri busuk"
Tawa mengejek dari mulut guanlin menyembur
" gua punya nama, jangan nyebut gua kaya mavri kalangan bawah " balas guanlin"Gua guanlin anak dari Raja dongho penguasa para mavri, tolong diingat bae jinyoung"
Guanlin mengembangkan sayapnya
"Ayo woojin, sampai jumpa lagi cantik " guanlin memberi flying kiss untuk jihoon
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Different| PANWINK(fantasy)
Fanfictionmereka tau mereka berbeda . tapi mereka terlanjur jatuh pada pesona perbedaan masing masing. Cover by : Vkchu137