Guanlin membawa jihoon ke atas pohon yang sangat besar dengan dahan yang bahkan dapat dijadikan tempat berbaring tanpa takut jatuh
Di ujung dahan itu, tepatnya pada Batang pohon terdapat lubang besar yang apabila masuk kesana akan disuguhin ruang tidur yang nyaman
Itu adalah tempat persembunyian guanlin jika sedang bertengkar dengan mavri mavri istana
Jihoon tidak dapat menutup mulutnya saat melihat pemandangan diatas ssini, bahkan dia bisa melihat menara istananya dan juga menara istana kerajaan mavri
Ia bergidik melihat kegelapan di istana mavri
"Tidak semenyeramkan itu, aku tinggal disana" guanlin tersenyum dan mengajak jihoon duduk disampingnya
"Kau tinggal disana? Aku akan mati jika menginjak tempat itu" ia menggeleng pelan saat membayangkan
"Aku bahkan akan datang keistanamu dengan ayahku" guanlin menatap lurus kedepan
Jihoon tentu terkejut dengan kata kata guanlin
"Benarkah? Bagaimana bisa? Untuk apa? "
"Benar, eum meminangmu? "Guanlin bertanya santai dan mengeluarkan alat musik dari jubahnya
Seruling
"Hhh kurasa aku akan terbiasa dengan gombalanmu "
"Aenor bisa berbohong? Itu wajahmu masih memerah" jihoon refleks memegang kedua pipinya yang panas
Guanlin memainkan serulingnya, itu seruling pemberian dari ibunya yang sudah tiada
Jihoon kagum hingga mengantuk mendengar suara seruling guanlin
Itu sangat Indah menurutnya
"Aku tidak tau mavri bisa memiliki selera musik yang baik"jihoon terkekeh dengan kalimat yang ia buat
"Mamang bagamana mavri di matamu ?" yang ditanya hanya mengedikan bahu
"Aku ingin bertanya padamu "jihoon berbinar saat mengatakan itu membuat guanlin terkekeh
Mavri arogan yang biasa bersikap dingin dan sombong ini mengangguk lembut
"Apa mavri makan? Makann apa? Apa ada makanan khusus? Kalian memasak? "
"Astagaa, kami makan jihoon, kami makan apa yang kalian makan, jika kalian lebih menyukai tumbuhan kami lebih menyukai daging dagingan , dan ya tentu saja kami memasak, tapi aku tidak " guanlin menjelaskan perlahan
Jihoon mengangguk "ahh berati apa yang ditulis oleh penulis kerajaan tidak salah "
Guanlin tertawa lepas kali ini "tentu, buku itu sudah ditulis saat kerajaan kita berdamai dan berdampingan "
"Lalu kenapa sekarang tidak damai dan tidak berdampingan? "Guanlin menggeleng tanda tidak tahu
"Kau bilang kau suka daging, kau tidak memakan kelincikukan? Mana???"
" masuklah dia disana "jihoon beranjak perlahan masuk kedalam kamar mavri itu mengambil kelincinya
-
Mereka diam sambil melihat kunang kunang, mata jihoon yang mengantuk masih berbinar melihat kuang kunang biru yang lebih banyak dari yang biasa ia lihat
"Kudengar kau akan menikah dengan jinyoung"tubuh jihoon menegang mendengar pertanyaan itu
Ada rasa tidak rela jika guanlin tau tentang perjodohannya
"Bagaimana kau tau? "
"Aku sudah bilangkan ayahku dan aku akandatang kepestamu? " guanlin menatap lembut jihoon
"Ahh kukira kau bercanda, ak-aku ti tidak menginginkannya guanlin aku tidak mencintai jinyoung, aku menyayanginya sebagai kakakku "suara jihoon sedikit bergetar
"Baiklah baiklah jangan bahas itu" guanlin meraih jari jari jihoon dan mengelusnya
"Apa makanan kesukaanmu? "Jihoon menatap guanlin lalu menyandarkan kepalanya di bahu lelaki itu "aku, kurasa, aku ingin seperti ini "
Guanlin tersenyum menggerakan tangannya ke pinggang jihoon dan mengeratkan nya
"Aku suka roti isi daging " tangan bebas guanlin mengelus wajah jihoon yang mendongak menatap wajahnya
"Akan kupastikan roti isi daging diistanaku nanti adalah buatanku, aku pandai membuatnya" jihoon menatap dalam wajah wavri dihadapannya
"Akan seperti apa reaksinya" guanlin berbisik di wajah nya
Ia menggeleng "tidak ada yang tau jika tidak mencoba " bisikan jihoon tak kalah lembutnya
"Aku takut menyakitimu"
Jihoon menggeleng pelan,
Guanlin meraih dagu jihoon perlahan hingga bibir aenor itu dihadapannya
Ia memiringkan kepalanya dan mengecup pelan sudut bibir jihoon
Jihoon memejam ini adalah kali pertama untuk mereka itu sangat aneh dan juga menyenangkan
Guanlin kembali mengecup pelan bibir aenor dihadapannya dan berbisik " jika ini bereaksi menyakitkan cepat katakan padaku"
Dan anggukan jihoon memulai semuanya
Guanlin dengan perlahan melumat bibir merah wortel milik jihoon tangan jihoon menggenggam erat lengan kokoh guanlin yang ada di dagunya
jihoon berusaha membalas lumatan guanlin
Nafasnya tersengal saat lidah guanlin berusaha masuk mulutnya
Guanlin tidak memaksa akhirnya ia hanya mengisap pelan bibir bawah jihoon
"Hnghhh "
Mereka melepas tautan bibir mereka dengan wajah yang sama Merahnya
Astagaaa jihoniiiieee
Guanlin wahhhh
Mereka semakin jatuh terlalu dalam pada lubang perbedaan
Tidak memperdulikan perbedaan akan menyakiti mereka yang terlalu jatuh didalamnya
Tbc
Btw gengsss aku mau minta tolong follow & mampir ke sini LaiSaussageSQ
Ini tuh akun gabungan yang dibuat sama beberapa panwink shipper, disana ada work aku juga kok jadi lets read and vote :') btw disana authornya kayanya suka yang rate M ya Manis, Meshom, Muehehehe jadi kalo gasuka mending gausah baca drpada nanti kalian report:') thnkyouuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
Different| PANWINK(fantasy)
Fanfictionmereka tau mereka berbeda . tapi mereka terlanjur jatuh pada pesona perbedaan masing masing. Cover by : Vkchu137