other

2.4K 379 72
                                    

Lagi jaman report yaaa:') aku cuman mau kasih tau kalo INI akun aku dan terserah aku mau nulis apapun disini,

Kalo nggasuka pairnya atau apapun tolong di skip aja gausah pake report ya, ga heran sih kpopers banyak gadihargai.
Apasusahnya menghargai karya orang lain? Kalo ngga suka ya ngga usah ribet Kan? Aku bikin Ini Kan ga minta bantuan dari kalian.

Teman teman yang kena report sabarrrr!!!!








~

Seorang mavri tampan baru saja terbangun dari tidurnya, ia melangkahkan kakinya kedalam ruang utama kerajaan.

Ketahuilah bahwa dalam keadaan apapun mavri berpendar gelap Ini akan tetap tampan.

"Hai guanlin, aku jarang sekali melihatmu diistana" mavri laki laki cantik mengecup pipi nya dan dibalas elusan di surai merahnya

Guanlin mengembangkan senyumnya "aku sedang suka didalam Moore , menenangkan"laki laki cantik itu mengangguk paham

Sebuah suara menegur mereka yang sedang berpelukan di tengah ruangan

"Duduklah , kalian menjadi tontonan penghuni istana" raja dongho mengisyaratkan merwka untuk duduk bersama

"Guanlin apa kau akan ikut ke pesta aenor? Aku benar benar penasaran bagaimana rupa aenor "hyungseob tersenyum riang disebelahnya menunjukan betapa antusiasnya dia

Guanlin mengangguk perlahan "iya aku akan ikut tentu saja, bukankah seluruh penghuni kerajaan diundang? "

'Datanglah dan hancurkan pesta itu pangeran sombong, buat kerajaan kita makin berseteru dengan ketamakanmu'

"Apa kau pernah melihat mavri langsung guan? "

"Heum pernah "ia mengangguk dan mengelus surai halus adiknya

'Bahkan pernah menyentuh dan berciuman dengannya'

Guanlin tersenyum lebar karena bayangan wajah sayu jihoon diotaknya , membuat ayah , adik dan beberapa yang Ada didalam ruangan itu melihat heran kearahnya

"Jangan mengacau guanlin, ayah ingin kerajaan kita baik baik saja "

"Aku tidak akan mengacau ayah, aku akan menjadi pangeran yang baik "hyungseob mengerutkan keningnya

"Menjijikan , ayo antarkan aku pada kekasihku"

"Ahh, pangeran hyungseob sejauh mana hubungan pangeran dengan putra saya woojin"hyungseob menoleh melihat penasehat aron

"Tidak sejauh itu paman, hanya sebatas bercumbu saja "

Bukan hyungseob yang menjawab melainkan kakaknya yang segera menarik tangan adiknya dari sana

-

Jihoon masih di tempat tidurnya aenor itu menggunakan kemeja putihnya tanpa jubah maupun celana

Surai biru mudanya menutupi mata biru cerahnya yang indah, memejamkan mata dan melengkungkan bibir merahnya

Senyumnya benar benar terpatri tulus, jantungnya berdetak kencang walaupun dalam keadaan berbaring , seperti melayang. Tidak. Ini lebih menyenangkan dari pada melayang

Pipi nya memerah, tangan kecilnya bergwrak menelusuri bibir nya

"Astagaa aku tidak menyangka akan sejauh ini "

Ia beranjak menggunakan jubah putihnya dan berjalan menuju bangunan istana utama

Sepanjang jalan jihoon terus tersenyum kepada pengawal dan pelayan yang Ada bahkan sebelum mereka memeberi salam padanya

Different| PANWINK(fantasy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang