Eps#6

10 3 0
                                    

Sejak saat itu, aku selalu menginap dirumah lala.

Aku jarang sekali menikmati tidur.

Waktu malam ku sangat indah, kali ini bukan hanya lagi bermimpi. Melainkan bermain dengan Nizam dan yg lain.

Walaupun Nizam tidak pernah dekat-dekat denganku. Jangankan dekat, untuk melihatku saja rasanya tidak ingin.

Tapi kenapa? Rasa ini semakin tumbuh dan tumbuh. Walaupun mita,dona,dea dan lala bilang "putus" tapi tetap saja hati ini ingin berjuang, berjuang dan berjuang.

Setiap pulang teraweh kita langsung ke tanah merah untuk menikmati melihat bintang-bintang yang amat sangat dekat.

Setiap pulang sholat subuh, selalu ada permainan yang menyenangkan.

Sampai-sampai berisik dideket rumah orang.

Malah pernah suatu kejadian saat lagi main disamping rumah orang yang ada sofa nya, kita berisik. Alhasil karna depannya sungai, kita semua dijorokkin ke sungai oleh sang pemilik rumah.

Rihad dan rian sukses nyebur ke sungai bersama sofa nya dan aku,Nizam dan lala pun melarikan diri duluan.

Saat ngabuburit, tidak lepas bermain sepeda memutar-mutar elok dan beton. Selalu saja beton.

Dengar curhatan mereka saat malam hari, membuat berisik beton dengan menyalakan speaker dan blitsh HP dan bergoyang tidak jelas.

Itu adalah pengalaman yang tidak akan bisa kita lupakan.

Berhari-hari bahkan saat ingin lebaran pun, aku sangat menikmati hari-hari itu walaupun nizam masih saja tidak perduli kan aku.

Walaupun Nizam sama sekali tidak meresponku.

Walaupun Nizam tidak ingin bermain bersama kalau tidak ada rihad.

Dia sangat ketergantungan dengan rihad.

Tapi senangnya, lama kelamaan Nizam pun luluh. Entah ada angin apa, dia amat sangat perduli denganku, selalu mengkhawatirkan ku, selalu ingin dekat denganku, sudah mulai membuka mulut untuk mengobrol dan bercerita dengannya, ini adalah momen terindah yang pernah ku temukan.

Sekali lagi, aku dan nizam pun semakin dekat.

Sampai pada suatu hari, ternyata aku tau. Nizam telah memiliki pacar.

Rapuh.

Rapuh.

Rapuh..


Entah harus mengucap kalimat apa. Tiba-tiba aku mendengar berita tidak mengenakan itu.

Aku pun langsung menghampiri rumah Nizam. Malu sebenarnya untuk bertanya ini. Tapi, tak apa.

walaupun di kerumuni rasa takut untuk bertanya, dari rihad yang selalu menakuti kalau abangnya Nizam itu sangat galak.

Aku mengurungkan takut ku.


****

Nizam dan abangnya sangat welcome dengan kedatanganku. Dia menanyakan maksudku mendatangi rumahnya.

"Kenapa lu tembak gua saat lu punya cewek?" tanyaku yang spontanitas tidak melihat situasi.

Nizam pun langsung menyeret ku ke samping rumahnya.

"Eh gila lu ya? Didalem ada abang gue! bisa mati gue kalo dia tau hal ini!! Lagi juga ya, gue udah mutusin syifa kemarin lewat telfon. Gausah takut gue duain deh! Repot banget!"

Jawab Nizam dan langsung meninggalkan ku.

Dengan rasa masih kesal karna sikap nizam yang begitu tidak perduli nya aku masih terdiam disamping rumahnya.

"Ray, lu ngapain disini?"

Rihad menghampiri ku.

entah mengapa air mata ini begitu ingin keluar. Tidak bisa tertahan lagi.

Aku menangis seada-adanya didepan rihad.

Rihad pun memelukku dan mengajakku ke suatu tempat.

***

"Dulu ini cafe bunda gua"

Kata rihad.

Rihad langsung memberi ku minum dan menyuruhku bercerita.

Aku bercerita dari A-Z sampai sedetail nya aku ceritakan semuanya.

"Lu tau dari siapa si Nizam pacaran sama syifa?"

Tanya rihad dengan tampang kaget.

"gue tau dari temen-temen lo. Dari tempat lo main disitu ada rumah cewek. Dan dia yang ngomong kalo Nizam udah punya pacar."

.

Rihad berfikir sejenak untuk menjawabku.

"Pasti fani,marista...." kata rihad pelan.

Aku menaikkan alis ku.

"Eee.. Emm maksud gue tuhh.. Aduh gimana ya. Eemmm, itu..." rihad gugup.

Seketika ia menghela nafas panjang.

"Yang jelas Nizam udah mutusin Syifa ko ditelfon. ada gue disitu. gue saksinya."

Sambung rihad.

Aku menundukkan kepala.

"Udah ah gausah sedih lagi. Ayo bangkit. lo udah setengah jalan sama nizam. Ga boleh nyerah. Ayolahhh"

Bujuk rihad.

Akupun tersenyum dan ingin bangkit lagi.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Raya&NizamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang