gundah gulana gula gula

1.3K 229 38
                                    

"Hwang Minhyun."

Minhyun menoleh dan melihat pemandangan tersejuk seantero sekolah, Kim Jonghyun yang sedang tersenyum.

"Apa?"

Jonghyun mengalihkan pandangannya ke depan, menatap anggota anggota BPH OSIS yang menahan cekikikkan.

"Nah kan sudah kubilang, Minhyun tidak sedang melamun."

"Tidak mungkin," Kenta menutup mulutnya untuk menahan tawa. "Kamu saja yang tidak peka karena Minhyun melamunkanmu dan kamu melamunkan Minhyun."

"Aku tidak melamun," bantah keduanya, Jonghyun dan Minhyun bersamaan.

Ren menggebrak meja berkali kali sambil memegangi perutnya. "Tuh kan! Kalau mengelak berarti benar. Sudah jadian saja sana!"

"Salah salah salah!" Tiba tiba Jeonghan berdiri dan sebelah kakinya nyaris saja naik ke meja kalau saja Jonghyun tidak menatapnya.

Heran, kenapa mereka bisa diterima di OSIS.

"Ehem!" Jeonghan berdehem keras. "Apa jangan jangan karena dare kamu yang harus mengungkapkan perasaanmu pada orang yang sempat kau taksir?"

"Hah? Beneran Minhyun tidak menolak dare konyol itu?"

"Jadi itu bukan candaan?"

"Siapa sih orangnya? Minhyun bisa suka sama manusia juga?"

"Kwon Hyunbin anak kelas 11. Tau kan?"

"Bohong!"

"Yang benar saja! Kukira Jonghyun!"

"Jonghyun orang yang dia suka sekarang tau."

"Eih, kamu percaya saja ya? Itu candaan yang berharap jadi kenyataan kok!"

"Heh, memangnya kalian pernah melihatku melamun? Tau aku melamun seperti apa?" tanya Minhyun sewot.

"Justru karena tak pernah jadi kami curiga!" seru Seongwoo.

Tiba tiba rusuk Minhyun tersikut.

"Kamu melamunkan Kwon Hyunbin, hyun?" bisik Jonghyun rendah.

"Tidak," wajah Minhyun berubah datar. "Kamu tidak percaya juga padaku?"

"Bukan begitu, kamu jelas sedang melamun. Aku hanya tidak mau melihatmu jadi bahan obrolan."

Rahang Minhyun mengeras. "Aku tidak."

"Tapi?"

"Tidak, Kim Jonghyun," jawab Minhyun pelan, menatap satu persatu anggota OSIS yang ribut sana sini. Habislah kalian

"Aku hanya memikirkan pemilihan kataku yang sepertinya salah pada Kwon Hyunbin."

Jonghyun tersenyum. "Sama saja."

"Bagiku tidak," cibir Minhyun agak kesal.

Jonghyun menggelengkan kepalanya.

"Sudah tidak ada hal penting yang dibahas kan?" Tanya Jonghyun ramah. Serentak semuanya diam dan mengangguk. "Kalau begitu, aku dan Minhyun pergi dulu. Terimakasih atas kerjasamanya."

Jonghyun meremat tangan Minhyun dan menariknya keluar ruangan.

"Ya ya ya! Pergi saja kalian! Kami mau bergosip disini dulu!"

"Tuh kan! Mereka dekat sekali! Kau yakin tidak ada yang saling suka disini?"

"Jonghyun dan Minhyun selalu bersama ya, pasti timbul rasa karena biasa."

"Augh, Minhyun hanya lembut pada Jonghyun! Jinaknya!"

Diam diam, Minhyun mendengar semuanya.

....kalau dekat pasti suka?

truth -minhyunbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang