ternyata tidak seperti yang kukira

717 180 28
                                    

Ciit! Ciit!

Suara decitan akibat gesekkan antara sepatu olahraga dan lantai terus terdengar dan saling bersautan dengan bunyi debaman bola basket.

Hyunbin terus berkelit kesana kemari, sungguh semua akan terasa lebih mudah jika lawannya adalah makhluk nyata yang bisa disentuh.

Sekali lagi untuk keberapa kalinya, sepasang manik matanya melirik ke arah bangku penonton terdepan.

Minhyun masih dalam posisi yang sama, menopang dagu dan menatap Hyunbin dengan tatapan yang tak setajam tadi saat mengajaknya tanding, terus begitu sejam lamanya.

Hyunbin tak habis pikir.

Mungkinkah Minhyun memilik bakat terpendam namun karena paksaan orang tua, dia jadi suka memperhatikan sambil berangan angan?

Tidak, itu terlalu drama, Bin.

Menyebut Minhyun sebagai penikmati olahraga atau penonton rasa rasanya juga masih salah karena pemuda itu sama sekali tak mengeluarkan ekspresi atau suara. Hanya terus mengamati dan mengamati.

Hyunbin yang awalnya takut disalak karena salah kaki jadi lebih takut lagi karena salah satu anggota OSIS tersibuk yang selalu tak bisa diam kesana kemari sekarang hanya duduk manis dalam waktu lama.

Kalau Hyunbin jadi Minhyun sih, udah gak betah. Gatal kakinya untuk tidak berdecit sana sini.

Dan satu lagi hal aneh.

Minhyun tak memandang bola basketnya, melainkan dirinya.

Memperhatikam seorang Kwon Hyunbin.

Bukan tanpa alasan Hyunbin mengatakan ini. Tiap kali dia mencuri pandang, matanya selalu bertemu dengan mata Minhyun dan itu membuat konsentrasinya buyar sesaat sementara Minhyun tetap terlihat tenang. Tidak mungkin kan hatinya tidak dugeundugeun meskipun aku ini mantan gebetannya??

Apakah wajar seorang suporter bukannya menikmati permainan, memperhatikan teknik permainan atau kaki, tetapi justru memperhatikan wajah pemainnya?

Hyunbin merinding dibuatnya. Jangan jangan memang akunya yang gak peka? Atau...setiap aku merasa diawasi saat pertandingan, jangan jangan senior minhyun yang memperhatikan?

....tidak mungkin! Senior bukan tipe orang yang mau membuang buang waktu, apa keuntungannya juga kalau menontonku tanpa ekspresi? Apa yang sedang dipikirkannya sih? Aku? Bola? Atau jalannya permainan? Dia sama sekali tidak berkomentar.

Apa karena suka padaku? Senior kan tidak membantah bahwa dia menyukaiku. Tapi masa hanya karena suka, langsung berubah sekejap?

Hyunbin menangkap bola basketnya.

"Sunbae, ayo tanding denganmu. Tadi mengajak kan?"

Hyunbin kira dia akan menangkap basah seorang Hwang Minhyun tengah melamun namun nyatanya, tak sampai dua detik, Minhyun sudah menjawabnya dengan gelengan.

truth -minhyunbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang