Sorry for typo~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Lia menunggu angkutan umum yang lewat di depan gang rumahnya. Namun saat ia akan menaiki angkot, ia melihat abangnya yang pertama, Darrel.
Darrel terlihat seperti habis mabuk karena tidak berjalan dengan benar. Ia benar-benar seperti orang yang kehilangan arah. Banyak orang-orang yang memperhatikan penampilannya itu. Dengan baju yang berantakan, rambut acak-acakan, dan penampilannya yang lain.
"Eh ada adek aku yang paling cantik. Bagi duit dong. Duit gue abis nihh," Ucap Darrel masih dengan efek mabuknya
"Abangg, kan kemaren aku batu ngasih abang uang. Masa yang segitu uda abis sih?"
"HEH. Kalo gue suruh kasih ya kasih aja. Ga usah banyak bacot. Sini mana uang lo? Jadi adek ada gunanya dikit dong. Lagian lo baru gajian kan kemaren. Jangan pelit-pelit lah."
"Bang tapi uang aku juga uda abis. Ini buat uang makan kita 1 bulan."
"Halah, uda siniin aja uangnya!?" Paksa Darrel sembari merampas uang Lia yang berada di tangannya kemudian pergi meninggalkan Lia.
"Abang, ABANGG. BALIKIN UANG LIA. ABANG!?"
Namun yang dipanggil tidak menanggapi panggilannya. Ia justru terus melangkahkan kakinya meninggalkan adiknya itu.
Napas Lia memburu. Ia menarik napas kemudian menghembuskannya perlahan untuk menenangkan dirinya. Setelah dirinya sedikit lebih tenang, Lia melihat angkot yang lewat dihadapannya kemudian menaikinya.
<{{●}}>
Disekolah Lia bersikap seperti biasa. Dengan sikap cuek dan dinginnya kepada siapapun. Namun tidak dengan Jason, ia merasa mulai mengenal Lia sesaat setelah kemarin ia mengantarkan ke rumahnya dengan selamat.
Jason masuk ke dalam kelas dengan perasaan gembira setelah melihat Lia telah berada di mejanya. Ia menghampiri Lia dan duduk di sampingnya.
"Selamat pagi cantik. Pagi-pagi uda jelek aja mukanya. Nanti cantiknya ilang loh. Senyum dong biar tambah cantik."
Lia hanya menatap dingin ke arah Jason tanpa mengindahkan ucapannya. Ia mengambil novelnya didalam tas kemudian membacanya tanpa memperdulikan keberadaan seseorang disampingnya. Jason yang merasa diabaikan pun meneruskan menggoda Lia.
"Cewe." Jason menoel-noel pipi Lia untuk mengganggu kegiatan gadis itu.
"Mukanya cemberut aja."
"Jangan gitu dong, ntar cantiknya ilang lohh."
"Lia cantik."
"Senyum dong."
Lia mulai merasa sedikit risih dengan kehadiran Jason. Ia akhirnya menghadapkan tubuhnya ke arah Jason, memandang cowok itu sengit.
"Apaan sih?!" Ketus Lia pada Jason.
"Aduh Li, jangan marah-marah gitu dong. Ntar ga ada yang mau lagi sama kamu," goda Jason pada Lia yang masih memasang wajah kesal padanya.
"Masa?"
"Iya, beneran. Ntar ga ad-"
"Bodo."

KAMU SEDANG MEMBACA
Painful Love
Novela JuvenilKisah tentang Adelia Putri Guntoro, seorang gadis dengan paras yang rupawan serta otak yang cerdas tak lupa dengan suaranya yang indah mungkin akan membuat sebagian orang menginginkan posisi tersebut. Namun tidak dengan Lia, ia merasa tidak ada gun...