Bab 6

20 3 0
                                    

Ruang latihan taekwondo  sudah mulai sepi dikarenakan latihan sudah bubar 25 menit yang lalu dan hanya tersisa beberapa orang termasuk Keyra yang tak kunjung keluar.

Saat Kevin telah selesai bercerita dengan sabam nya dia tidak sengaja melihat Keyra yang sedang duduk dekat jendela sambil melamun sampai-sampai tidak mengetahui kalau di ruang latihan hanya ada dirinya dan Kevin.

Kevin mulai menghampiri Keyra, tapi Keyra masih belum bergeming sampai Kevin harus menepuk bahunya bahkan sampai tiga kali tepukan baru Keyra sadar.

Keyra yang menyadari ada yang menepuk bahunya pun langsung tersadar oleh lamunannya dan langsung memperhatikan di sekeliling ruang latihan ternyata hanya tersisa dirinya dan Kevin seorang.

Aduh kok gue ngelamun sih, kan bertemu Kak Kevin lagi -Keyra

"Eh yang lainnya dimana ya kak?"

Lagi-lagi Kevin langsung berbalik dan meinggalkan ruang latihan tanpa menanggapi pernyataan Keyra barusan.

Keyra yang melihat itu hanya menyapu dadanya dan berusaha sabar menghadapi manusia kayak gitu. Siapa sih yang nggak emosi?

Diruang latihan itu sendiri Keyra sudah mulai parnoan dan melihat-lihat seisi ruang latihan dan dia mulai lari dengan kecepatan di atas rata-rata.

   "Huwaaahhhhh...." teriak Keyra sambil berlari.

Saat berlari Keyra sudah tidak memperhatikan jalanan yang ada di depan. Alhasil dia jatuh tergelincir karena ada cleaning servis yang sedang mengepel lantai yang lantainya basah.

Siswa-siswi yang ada di koridor tempat kajadian itu pun tertawa tanpa berniat mau membantu Keyra yang terjatuh.

Orang yang ditertawakan pun sangat malu bahkan hampir menangis saking malunya. Tapi dia tetap stay cool.

"Hey... kalian jangan pada ngetawain dong sini bantuin aku kek " teriak Keyra marah.

Mereka yang mendengar teriakan minta tolong Keyra pun tambah menjadi-jadi tertawanya bahkan ada yang sampai memegang perutnya.

Begitulah kids jaman now. Liatin orang yang terjatuh nggal di tolongin tapi malah di tertawakan.

Pak Bambang yang melihat beberapa siswa-siswi yang tengah menahan tawa dan tertawa sampai memegang perut pun mulai berjalan mencari tau alasan kenapa siswa-siswi itu tertawa.

Ternyata Pak Bambang melihat seorang siswi yang tidak lain Keyra telah terduduk di lantai sambil menundukkan kepala karrna malu.

"Kenapa kalian tidak membantu dia? Dan malah hanya ngeliatin?" Teriak Pak Bambang Keras.

Mereka yang tertawa hanya bisa menundukan kepala tanpa berani menatap Pak Bambang karrna takut.

"Pergii! Sebelum kalian mendapatkan hukuman lari keliling lapangan 50 kali".

"Kamu kelas berapa?"

"Kelas X pak"

"Baiklah. Apakah ada yang luka?"

"Eng..enggak pak. Eh, hanya sedikit yang luka pak."

"Ayo sini bapak bantu kamu berdiri"

"Eh.. ehh.. nggak usah pak takut ngerepotin" tolak Keyra halus

"Kamu kemarii..." panggil pak Bambang pada seorang pria yang tengah berjalan.

"Saya pak?" Tunjuk pria itu kepada dirinya sendiri.

"Iya ayo kemari."

Pria itu pun berjalan menuju tempat dimana pak Bambang berdiri.

"Vin, tolong antar siswi ini ke UKS ya." Perintah pak Bambang.

"Kok saya sih pak, kenapa nggak suruh dia sendiri aja?" Protes Kevin.

"Mau lari Keliling lapangan atau Hormat bendera?" Putus pak Bambang.

"Baiklah" ucap Kevin dengan memutar kedua matanya.

.
.
.

Sabam: pelatih taekwondo

#TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are My SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang