Jika kalian tanya apakah naruto lebih suka dibentak atau didiamkan maka ia akan dengan cepat menjawab dibentak. Apalagi jika itu dilakukan oleh sasuke. Ia lebih memilih dibentak dari pada didiamkan selama ini. Mungkin kegiatannya dengan sasuke dimata semua orang biasa saja seperti tidak ada masalah, sasuke masih mengantar dan menjemputnya disekolah, menemani ia kemana saja dan makan siang berdua seperti biasanya. Mungkin itu dilakukanya karena ia sangat khawatir jika naruto tanpa diawasi.Tapi naruto tau betul bawah sasuke masih marah padanya. Ia hanya akan diam saja jika berdua dengannya, biasanya sasuke akan berbicara padanya tentang ini dan itu walaupun sasuke terkenal irit bicara tapi sasuke tidak perna tidak berbicara padanya. Tapi belakangan ini ia hanya akan diam jika ia memancing pemuda raven itu mengobrol.
.
.
.
Naruto terus saja diam ditempat semula, ia memandang sasuke yang cuek padanya, ok mungkin ia memang sering didiamkan saat sasuke sudah larut dalam bacaanya tapi sekarang situasinya terasa sangat berbeda,"Sasu...." naruto memangil lagi.
"Hm.." sedangkan sasuke menjawabnya dengan gumaman tidak jelas.
"Sasu marah...hiks..." naruto menunduk, air matanya sudah mulai keluar. Tiga hari sejak kejadian itu sikap sasuke sangat berbeda dengannya ia mungkin sangat kesal pada dirinya.
"Narukan udah minta maaf."
"Udalah naru aku mau tidur, lagian sekarang ini udah malem, kamu tidur saja." Sasuke menutup bukunya, ia memandang naruto yang sedang menunduk menahan tangis ia ingin menghapus air mata itu tapi ia masih jengkel dengan kejadian beberapa hari lalu.
"Yaudah naru mau tidur sama sasu..." katanya pelan, ia mendekat kearah sasuke.
"Nggak aku mau tidur sama aniki." Sasuke menolak, ia bangkit dan keluar kamar, menuju kamar disamping kamarnya. Ia tidak sanggup lama-lama dengan naruto nanti ia akan terlenah dan memaafkannya dengan mudah, sebenarnya ia sudah memaafkan naruto sejak naruto datang kekediamannya tepat malam-malam saat kejadian itu, hanya saja ia ingin naruto lebih berusaha agar meminta maaf padanya, agar naruto sadar bahwa ia tidak bisa jauh-jauh darinya, mungkin ia terlalu protektif dengan naruto tapi percayalah ia sangat menyayangi bocah blonde itu sebagai adik kecilnya yang rapuh, mungkin ia lebih menyanyangi naruto daripada kakak kandungnya itachi, karena jujur saja ia lebih dekat dengan naruto daripada kakanya. Tapi ia juga tidak akan perna rela jika naruto tidur dengan anikinya, makanya ia yang pergi.
Naruto memandang sedih sasuke, ia meremas perutnya yang sakit, sepertinya sasuke benar-benar marah padanya.
.
.
.
.
."Kenapa kamu kemari sasuke." Itachi langsung bertanya saat adiknya masuk kekamarnya tanpa mengetuk pintu dan masuk seenaknya. Sasuke menidurkan dirinya disamping kakanya yang sedang menyederkan punggungnya kekepala ranjang dengan laptop yang menyala berada dipangkuannya.
"Aku pengen tidur disini." Ucapanya pelan. Ia menutup kedua matanya dengan punggung tangan.
"Kamu masih marah sama naru?" Tanya itachi, masih setia dengan memandangi laptop didepannya dengan kedua jari-jari tangannya menari dengan cepat diatas keyboard.
"Kamu nggak ngerasa keterlaluan sasuke? Narukan cuma main sebentar, ini cuma masalah sepele nggak usah digede-gedein."
Sasuke merubah posisinya menjadi duduk menghadap kakaknya kesal.
"Siapa juga yang marah aku nggak marah sama naru." Sangakalnya.
"Narunya saja yang seperti anak kecil, udah dibilang nggak boleh tapi tetap naik, kalo ia kenapa-kenapa gimana coba?" Sasuke berkata ketus.
TAK...
Itachi menutup laptop didepannya kasar. Ia memandang adiknya yang balas memandangnya.
"Dan siapa yang buat naru kaya anak keci? Kamu." Katanya sinis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sunrise Land
FanficSasuke dan naruto dua pemuda yang selaku bersama sejak kecil, dimana ada sasuke disitu pasti ada naruto begitupun sebaliknya. Tapi apakah tidak akan ada perubahan dari keduanya saat masing-masing dari mereka bertambah tumbuh setiap waktunya. Dan k...