7. naru sakit

734 62 3
                                    

Naruto mengerjabkan matanya beberapa kali. Ia mencoba memfokuskan pandanganya yang terasa buram. Cahaya dari lampu yang menurutnya terlalu terang itu menambah intensitas rasa pusing yang ia rasakan.

"Sasu..." kata pertama yang ia ucapkan setelah sadar dengan suara yang serak.

"Naru?" Ia menoleh serasa ada yang memanggilnya. Ia melihat papa dan mamanya sedang menatapnya khawatir.

"Mama, papa."

"Syukurlah, naru udah sadar." Khushina langsung saja memeluk putra kesayangannya.

"Se..sak..." gumama naruto.

"Astaga, maaf naru." Khushina langsung melepaskan pelukananya.

"Minum ma." Gumam naruto pelan. Khushina dengan sigap mengambil air putih yang sudah disediakan rumah sakit dan menyerahkanya pada naruto.

"Apa ada yang terasa sakit sayang?" Ayah naruto menatapnya khawatir.

"Tidak papa hanya perut naru terasa perih." Jujur naruto, perutnya seperti dililit dan diremas.

"Apa naru pengen makan?" Tanya lagi.

"Nggak mau, kalo naru makan nanti rasanya mual." Tolak naruto dengan tangan yang mendekap mulutnya.

"Tapi kata dokter setelah naru sadar naru harus langsung makan, naru makan ya." Bujuk khushina lembut.

"Nggak mau, naru nggak mau makan."

"Ini cuma buah sayang, makan ya." Bujuk khushina lagi.

"Naru." Panggil minato. Naruto menatap papanya.

"Naru sayang sama papa dan mama?" Naruto mengangguk cepat.

"Naru nggak mau liat mama sama papa sedihkan?" Naruto kembali mengangguk.

"Jadi naru makan ya biar cepet sembuh, sejak kemarin mama juga nggak makan karena nungguin naru sadar." Katanya lagi.

Naruto menatap mamanya, khushina tersenyum lembut dan mengangguk.

"Iya naru makan. Tapi mama juga ikut makan ya."

Minato tersenyum mendengarnya. Ia mengelus puncak kepala naruto dan khushina.
.
.
.
.
.
.

Sasuke melangkah pelan dikoridor sekolahnya, ini sudah waktu jam istirahat dan ia berniat kekantin untuk membeli makanan. Sebenarnya ia sangat malas kekantin apalagi pada saat istirahat karena dipastikan akan ramai dengan murid lain.

Ia bisa merasakan setiap pandangan siswa siswi lain yang menatapnya penasaran, ia tau dibenak mereka pasti mempertanyakan keberadaan naruto. Tentu saja mereka tidak akan berani bertanya langsung padanya.

Ia menatap tajam siswa yang sedang berjalan berlawanan dengannya. Ia adalah shikamaru, penyebab narutonya sakit.
Saat mereka berpapasan mereka saling bertatapan tajam.

"Jangan dekati naruto." Sasuke berdesis berbahaya saat shikamaru tepat berada disampingnya.

"Cih." Sedangkan shikamaru melirik malas sasuke.

Drrttt..drrttt....

Sasuke yang merasakan getaran disaku celananya mendengus kesal. Dengan asal ia mengangkat panggilan diteleponnya.

"Sasuke-kun?"

"Ya tante?" Jawabnya lembut.

"Naruto___"

"Ada apa dengan naru?" Sasuke langsung memotong omongan khushina dengan berteriak.

"Tenanglah naruto tidak apa-apa." Khusina yang sudah tau reaksinya akan seperti ini hanya tersenyum tipis disana.

Sunrise LandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang