" Aril.. Maaf saat ini ada orang yang ku suka, dan itu bukan kamu.. Ta.. Tapi kamu jangan salah paham, aku bukannya tidak mempertimbangkan perasaan kamu.. Aku hanya " memotong omongan Aril
" baiklah aku ngerti, terima kasih atas kejujuran kamu Mei, maaf ya tadi aku tiba-tiba banget mau ngelamar kamu.. Aku nggak mempertimbangkan perasaan kamu juga " ucap aril lemas
" Jadi siapa orangnya ? "
" i.. Itu... " Gugup
***
" namanya Danu.. Ah.. Aku jadi malu kan.. " ucap Mei begitu tiba di kosan.
" Danu.. ? "
" ia.. Ini fotonya " Mei menyodorkan Hp miliknya
" I.. Ini.. Dirga Ramandanu.. "
" kamu kenal ? " Mei bertanya karena sepertinya Aril mengenal Danu
" Dia saudaraku dari ibu.. " jawab Aril santai
" a.. Apa.. Saudara.. " mati aku... Kayaknya salah curhat ini..
" ia.. " jawab Aril
" a.. Aku lupa tiba-tiba harus balik ke radio Ril, kamu nggak apa-apa kan aku tinggal " Mei terlihat sangat buru-buru
" loh kok tiba-tiba Mei.. "
" i.. Ia.. Tiba-tiba aja keinget.. "
" Mei.. Tunggu.. Mei... "
***
" aku dimana.. "
" kamu udah sadar ? "
" Aril.. Aku dimana.. "
" rumah sakit... "
" kenapa.. "
" itu.. Hft.. ( tertawa kecil ).. "
" kenapa Ril ? "
" kepalamu terbentur meja gara-gara kamu nginjek tali tas kamu sendiri.. Nggak inget? "
" apa... Malu banget... " Mei langsung menutup wajahnya dengan selimut rumah sakit
" kenapa tadi kamu bohong dan pergi buru-buru ? "
" aku nggak bohong kok.. Aku emang mau ke radio "
" aku udah izinin ke radio.. Tapi katanya kamu free hari ini.. Kenapa.. Kamu canggung ya karena tahu Danu itu saudaraku ? "
" ish.. Kamu ni.. " Mei kembali menutup wajahnya
" besok aku mau ketemu sama dia.. Mau ikut.. ? "
" nggak.. "
" yakin... " Aril menggoda Mei
" ishhhh.... Kamu ni... Aku belum siap "
" hhaa... Emangnya aku nyuruh kamu ngapain.. Kok harus nunggu siap.. Kita cuma mau makan malam biasa aja.. "
" oh.. Gitu ya hhee.. "
" dasar... Ya udah.. Besok jam 7 aku jemput ya.. "
" ia.. " jawab Mei malu-malu
***
Bila nanti saatnya tlah tiba.. Kuingin kau menjadi istriku, berjalam bersamamu dalam terik dan hujan, berlarian kesana kemari dan tertawa.. Namu bila saat berpisah tlah tiba.. Izinkanku menjaga dirimu...." hai udah lama nunggu ? " seseorang mengejutkan kami terutama aku..
" serius banget lihat akustiknya.. " pria itu kembali menyapa Aril.. Jangan-jangan..
Pyar... Lampu cafee kembali menyala seiring dengan berakhirnya lagu akad milik payung teduh yang dinyanyikan para musisi diatas panggung cafee ini..
" loh.. Mei.. " ucap Danu terkejut
" kok tahu namaku ? " ucap Mei heran
" ah.. Itu.. Kita satu kelas kan di kampus "
" o ia ya.. Aku lupa.. Hhaa... "
" yah.. Memang pada dasarnya aku orangnya mudah terlupakan.. Ini bukan yang pertama kali kok.. "
" hah ? "Mei bingung
Dan wajah bingungnya sontak saja mengundang gelak tawa Aril dan Danu..
" kamu kesini sama siapa ? "Aril membuka obrolan baru
" sama... Itu dia.. Baru masuk " Danu menunjuk seorang wanita yang baru datang
" pacar kamu ? " Aril kembali bertanya
" ia.. " Danu menjawab tanpa ragu
Spontan Aril langsung melirik ke arah Mei, terlihat kekecewaan yang teramat diwajahnya
" hai.. Indah " wanita itu tiba dimeja Aril dan yang lainnya
" hai.. Aril, Saudara Danu" jawab Aril
" hai juga.. Mei " jawab Mei dengan tawa yang terlihat terpaksa. Aril terus saja memperhatikan gerak gerik Mei..
" kapan kalian jadian ? " Aril kembali bertanya
" baru aja kemarin hhee " Danu menjawab.
" apa kemarin.. Kemarin.. Ternyata memang selama ini hanya aku yang merasakan perasaan ini sendiri, yah..
apa yang sudah kamu lakukan Mei.. Kamu bodoh.. Bodoh.. Mana mungkin Danu suka sama orang seperti kamu " Mei mencaci maki dirinya sendiri didalam hati" a.. Aku.. Harus pergi kayaknya.. Maaf ya.. Aku duluan.. Soalnya mendadak banget " Mei langsung berdiri dan pergi meninggalkan Aril, Danu dan Indah
" Mei.. " Aril mengejar Mei
" nggak apa-apa Ril, aku bisa pulang sendiri " Mei melanjutkan langkahnya
Sementara Aril kembali ke meja
" kenapa mas, ada apa dengan Mei.. Baru putus sama pacarnya ? " Indah bertanya karena tidak tahu apa yang terjadi
" hah.. Hhaa... Dia belum punya pacar.. Jangankan pacar deket sama orang aja dia nggak pernah "
" kenapa nggak di kejar mas kalau gitu.. "
" bukan aku yang harusnya ngejar ndah " ucap Aril sembari melirik Danu
" aku permisi ke toilet sebentar ya.. "
" ok.. " Aril Menjawab dan di iringi anggukan Indah
Dengan terburu-buru Danu mengejar Mei..
" jadi selama ini rasa kita tidak salah.. Aku mencintaimu dan kamu mencintaiku.. Tapi kenapa.. Kenapa... Bodoh kamu Danu.. Lelaki macam apa kamu.. Kamu hanya menduga-duga sendiri.. Kamu ini laki-laki.. Harusnya kamu yang bertanya duluan... Bodoh.. Bodoh... " Danu memarahi dirinya sendiri..
Sementara Mei sudah tidak terlihat lagi..
Tring... ✉️
Mas... Tolong jaga Indah ya..
Tring... ✉️
Indah kamu pulang sama mas Aril nggak apa-apa kan.. Bos tiba-tiba nyuruh aku balik ke DFC, maaf ya...
Pesan dari Danu masuk secara bersamaan di handphone Aril dan Indah
Sementara Danu pulang ke kosan dan menangisi kebodohannya sebagai seorang laki-laki
" besok pokonya aku harus berbicara pada Mei.. Aku harus minta maaf padanya.. Tapi.. Dia kan nggak tahu kalau aku tahu dia suka padaku.. Arhghhghg.... Astfjm... Aku harus gimana.. Terus Indah gimana.. Arhghhg "
***