Takdir

44 1 0
                                    

Tringg...  📲

"hallo Indah, kenapa ?"

"kamu dimana ?"

"aku masih di jalan mau balik ke kosan, kenapa ndah ?"

" ah nggak, cuma mau tanya gimana keadaan nenekmu, tapi sekarang kamu sedang menyetir,  nanti saja aku telpon lag.."

BRAKKKK, Belum sempat Indah menyelesaikan kalimatnya, terdengar suara benturan keras di ujung telponnya.

"Ha.. Ha.. Hallo..  Da..  Danu,  Hallo ,  Danu kamu masih disana kan..  Danu..  Hallo..  Hallo..  Danu.. "  masih dengan keadaan cemas

"Danuuuuuuuu......"  kali ini Indah tak dapat menahan air matanya.

***

Wiwiwiw....

"Segera lakukan MRI dan CT Scen selanjutnya siapakan ruang operasi !!"

"Baik dokter."

Suasana riuh di rumah sakit menambah ketegangan di antara keluarga korban kecelakaan beruntun.  Tiga mobil dan dua motor terlibat kecelakaan yang menewaskan satu pengendara motor dan 2 pengendara mobil.

"Danu..." terdengar suara wanita paruh baya berlari ke depan ruang Operasi.

Indah yang berada di sana langsung mendekati wanita itu dan memeluknya erat.  Ya, wanita itu adalah ibu dari Danu dan sahabat dari Ibunya.

Indah dan Danu ternyata di jodohkan,  kebersamaan mereka bukanlah keinginan Danu dan Indah.

"Sabar bu,  Sabar.  Kita harus percaya bahwa Danu akan baik-baik saja. Kita doakan supaya operasinya berjalan lancar." Indah mencoba menenangkan Ibunda Danu. Ibunda Danu hanya mengangguk pasrah di pelukan Indah.

~BANDUNG ~

"Emih, kumaha kabarna ?" Mei memeluk sang bunda begitu tiba di bandung. 
(Ibu, gimana kabarnya ?")

"Mei,  tos tiba. Alhamdulillah Emih jeng Bapak sae, tos tuang geulis ?"
(Mei, udah datang. Alhamdulillah ibu sama bapak baik, udah makan cantik ?")

"nuhun mih,  te acan laper. Bapak mana ?"
(terimakasih bu,  belum lapar. Bapak mana ?")

"Bapak ka imah Pak Lurah, gotong royong."
("Bapak ke rumah pak lurahgotong royong.")

"Mih,  Mei arek gogoleran sakedap."
("bu, Mei mau tidur tiduran sebentar .")

"Sok atuh geulis.  Emih arek ka imah si Dadah. Si Asep karek uih oge ti Medan."
(silahkan cantik. Ibu mau ke rumah si Dadah. Si Asep juga baru pulang dari Medan.")

"Asep mih ? Asep nu eta,  nu osok asup imah te bebeja tea ?"
(Asep buAsep yang itu, yang kalau masuk rumah nggak bilang-bilang itu ?")

"heeh,  Asep nu itu."
("IaAsep yang itu.")

"ngilu atuh mih hhee."
(ikut bu kalau gitu hhee.")

"te jadi gogoleran na ?"
("nggak jadi tidurtidurannya ?") Mei hanya mengangguk tanpa menjawab.

Di rumah Asep

"Eh,  ini teh Mei kan teh.  Anak eteh yang di Bengkulu tea ?"

"Heeh Dah."

"Meni geulis sekarang kamu Mei."

"hhaa.. Si ibik mah, bisa saja hhee.." Mei menjawab malu-malu.

"Mei ?" seorang pria menyapa Mei dari belakang.

"Asep,  apa kabar kamu ?" sapa Mei begitu melihat Asep berdiri di belakangnya.

"Baik,  kamu tambah cantik saja Mei." Asep kembali menyapa malu-malu.

"hhaa..  Kamu juga tambah kasep (ganteng) ."

"kalian berdua tambah keren." sambung ibunda Asep.

"hhaaa."  semua orang yang ada di sana tertawa. Tanpa Mei sadari, sedari tadi Asep terus saja memandanginya.

***
~ BENGKULU ~

Sekali lagi takdir tak memihak pada Danu dan Mei.  Keduanya harus terpisah dengan cara yang tidak baik. 

Akibat benturan yang hebat cedera otak tidak dapat di hindari.  Hal tersebut membuat Danu dalam keadaan koma sekarang. 

***

KETIKA KAU DAN AKU ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang