SECOND : Gadis Beku

3.6K 179 8
                                    

Amanda berjalan menjauh dari kerumunan orang-orang yang tengah sibuk meminta tanda tangan para osis. Dia mencari tempat yang lumayan sepi untuk beristirahat. Masa bodoh tentang tugas konyol itu, dia sudah cukup kesal dengan ketua osis bernama Farrel itu.

Gadis itu duduk dibawah pohon rindang didekat taman sekolahnya. Dia menyandarkan punggungnya ke batang pohon itu. Ia mengambil handphone dan mulai memutar lagu kesukaannya.

"Kenapa sih,cowok itu sok kecakepan banget?"gerutunya.
"Emang dia pikir nih sekolah punya dia apa?"tambah nya.

"Ganteng sih......tapi.....tau ahh,ngapain juga mikirin cowok kayak dia"

Pusing dengan pikiran-pikiran aneh itu, Amanda memejamkan
matanya, mencoba untuk melepaskan segala beban yang ada di pikirannya. Menikmati setiap alunan musik yang terdengar di HP nya. Perlahan, matanya memberat dan akhirnya dia tertidur di bawah pohon itu.

*****

"Eh,curut !! Kenapa lo makan makanan gueee !!!!!!" teriak Bima pada Adit yang tengah memakan makanannya hingga separuh.

"Bodo !!" Jawab Adit di sela-sela mengunyah makanan Bima.

"Gue gak mau tahu ! Pokoknya lo harus ganti makanan gue" Kata Bima dengan ngotot. Nampaknya dia sudah kelelahan dengan sikap sahabat karibnya yang bernama Adit itu.

"Elah. Perhitungan banget lo,sama temen sendiri. Orang gue lagi laper juga" Adit melahap makanan tersebut tanpa sisa seperti orang kelaparan.

"Perhitungan-perhitungan pala lo botak ! Ini udah kesekian kalinya lo abisin makanan gue nyet !"

"Hehe......sorry. Iye,ntar gue ganti deh" balas Adit dengan cengengesan.

"Lagian,gue heran sama lo. Napa kagak beli makanan sendiri sih?!Tuh kaki mau diapain kalo gak buat jalan?"

"Cerewet banget sih lo!Itu mulut apa petasan sih?!Udah kayak emak-emak berebut beli sayur."

"Bangsul"umpat Bima.

"Lagian lo tahu sendiri kan, kalo gue ke kantin, nanti yang ada gue jadi artis dadakan lagi. Secara, gue kan gantengnya melebihi Shawn Mendes." kata Adit sambil menata jambul kesayangannya.

"Dih......" Bima mencibir Adit dengan ekspresinya yang pura-pura muntah.

"Gue potong tuh jambul baru tahu rasa lo!Dasar curut !!" kesal Bima.

"Kambing lo!" balas Adit tak terima.

Reno yang sedari tadi hanya mendengarkan perdebatan Adit dan Bima mulai bosan. Dia menatap Farrel yang dari tadi hanya terdiam.
"Kenapa lo,kesambet?"
Tanya Reno pada Farrel yang sedari tadi terus melamun memikirkan sesuatu.

"Rel..."Reno kembali memanggil Farrel sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Farrel.

"Woyy !!Ya Allah," Reno mengusap wajahnya kasar. Namun,
Farrel masih tetap tak bergeming. Dia masih tak menghiraukan ucapan Reno. Malahan, makin asyik dengan kegiatan melamunnya itu.

"Elah......kenapa sih ni anak?Tumben-tumbenan amat" ucap Reno mulai kesal. Dia melirik Adit dan Bima yang masih saja berebut makanan layaknya kucing berkelahi milik tetangganya.
"Eh,lo berdua dari tadi berisik bener dah. Gue tabok juga lo"kata Reno pada dua temannya.

"Apa salah dan dosaku banggg !"balas Adit dengan nada yang dibuat-buat manja.

"Cinta suciku kau buang-buang dekkkkksss" tambah Bima.

Reno memutar bola matanya jengah. Dia harus bersabar dengan sikap kekanak-kanakan kedua temannya itu.

"Woyyy......"
Sebuah teriakan yang cukup keras membuat mereka terpaksa menoleh ke arah sumber suara. Di lihatnya seorang laki-laki tengah berlari ke arah Farrel dan teman-temannya berada.

"Cumi!Gue kirain siapa lo"

"Dari mana aja lo?" tanya Reno pada laki-laki yang kini berada dihadapannya dengan nafas yang masih terdengar ngos-ngosan.

"Sialan !" umpat laki-laki yang tak lain bernama Rangga itu. Dia menyambar asal botol minuman yang masih digenggam oleh Bima, dan meminumnya hingga habis.

"Bangke lo ! Itu minuman gue Ga" Bima tak henti-hentinya mengumpat karena makanan dan minuman yang ia beli dirampas oleh teman-temannya. Memang sepertinya hari ini adalah hari keramat untuk Bima.
"Lo kenapa sih...kayak dikejar setan aja dah" kata Adit penasaran sekaligus mengejek.

"Emang gue abis dikejar setan. Tuh setannya!"Rangga menunjuk kerumunan peserta MOS yang rata-rata adalah perempuan itu dengan dagunya.

"Kayak gitu lo bilang setan?Itu sih namanya bidadari Ga" komentar Adit.
"Dasar ! Mata keranjang lo Dit"

Farrel  yang sedang tidak mood mendengarkan ocehan-ocehan gaje dari teman-temannya pun beranjak dari duduk nya.
"Gue pergi bentar ya" pamitnya pada teman-temannya.
"Kemana?" tanya Reno.
"Cari udara segar" ucap Farrel datar, yang hanya dijawab anggukan kepala oleh Reno. Setelah kepergian Farrel,suasana nampak begitu hening. Reno menatap Adit, Rangga, dan Bima bergantian sebelum akhirnya bersama-sama mengatakan...

"Why?"

*****

Amanda mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali. Dia melirik jam yang terpasang ditangan kirinya.

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

Dia masih mematung di tempatnya. Hingga pada detik yang ke-4, dia berhasil menguasai dirinya kembali.

"Gue......ketiduran !"

Menyadari apa yang terjadi, dia langsung bergegas meninggalkan tempat itu. Tak dipedulikannya bentuk tubuhnya yang masih acak-acakan khas orang bangun tidur. Yang dia pedulikan sekarang adalah...cepat sampai di lapangan.

"Duh......ngapain juga gue pake acara ketiduran segala sih" gerutunya pada dirinya sendiri.

Amanda panik luar biasa. Dia sudah terlambat 30 menit dan belum mendapatkan 1 pun tanda tangan dari osis. Apa hukuman yang akan didapatkannya nanti?Entahlah......

Amanda berlari menuju ke lapangan, tanpa mempedulikan sekitarnya. Dia terus-terusan berlari hingga tanpa ia sadari, dia menabrak seorang laki-laki.

"Awww......"Amanda meringis pelan sambil memegangi kakinya.

"Jalan tuh pakek mata dong!Main nyelonong aja lo!" terdengar suara bariton dari cowok yang bertabrakan dengan Amanda tadi. Amanda mengernyit. Sepertinya suara cowok ini sudah familiar di telinganya. Ditatapnya cowok yang ada dihadapannya.

"Elo?!" Ucap cowok itu terkaget-kaget. Baik Amanda maupun Farrel sama-sama terkejut. Namun Amanda berhasil menetralkan kembali rasa keterkejutannya. Farrel menatap sepasang mata Amanda, begitu juga sebaliknya.

Hening.

Hening.

Entah apa yang terjadi, namun tatapan mereka seolah-olah terkunci. Hingga pada akhirnya, Amanda bangkit berdiri masih dengan tatapan 'jutek' nya.

"Jalan tuh pakek kaki,bukan mata" ucap gadis itu sebelum meninggalkan Farrel. Lagi-lagi,Farrel hanya bisa menatap Amanda yang kini berjalan menjauh darinya dengan beribu-ribu pikiran aneh didalam otaknya.

"Ini dia yang pinter...apa gue yang goblok sih?" kata Farrel sambil mengacak rambutnya frustasi.

____________________

Alhamdulillah masih bisa update nih cerita.

Sorry kalo update nya lama.

Berhubung gak ada kuota dan aku juga lagi males buat nulis.

Jadi,lama deh update nya.
Sekali lagi maaf ya 😂

Jangan lupa vomment !!!
See you the next part.

TBC

[Yeni Rahmawati]

THE ICE GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang