5. Perhatian Itu

12 3 0
                                    

"Setidaknya kamu masih tau kalau aku masih hidup didunia yang sama denganmu. Setidaknya kamu masih memberikan perhatian kecil seperti itu kepadaku. Dan itu membuat aku sadar bahwa kamu masih memperhatikanku."

-Let Me Feel The Pain-

DEVI mendekatkan telinganya dengan pintu kamar Valen, memastikan bahwa yang didengarnya tadi tidak salah.

Cewek itu terdiam dalam posisinya. Dan kata-kata Valen selanjutnya telah menjawab pertanyaannya, "Ar, gue kira kita udah benar-benar sahabatan. Nyatanya, lo bahkan gak tau apapun tentang gue."

Untuk kali ini, Valen bukan saja merasakan sakit pada tubuhnya. Namun entah mengapa, hatinya juga sakit.

_oOo_

Ini sudah berlalu sejak seminggu yang lalu saat Valen sakit dan Devi yang tidak jadi masuk kedalam kamar Valen.

Valen tidak tau bahwa Devi datang kerumahnya saat itu, bahkan Valda juga tidak mengatakan apapun.

Jadi Valen pikir, Devi tidak tahu bahwa minggu lalu Valen sempat sakit karena autophobia nya kumat lagi.

Saat ini Valen dan Devi baru saja keluar dari kelas mereka. Devi terus-menerus mengeluh karena kepalanya hampir meledak dengan dua puluh lima soal ujian harian fisika yang susahnya minta dihilangkan dari muka bumi.

Berbeda dengan Devi, Valen justru biasa-biasa saja. Meskipun otaknya juga rada capek, namun Valen bisa menyelsaikan soal-soal ujian tersebut dengan baik. Valen memang bukanlah peringkat pertama dikelasnya, cewek itu hanya menjadi peringkat ketiga atau pernah naik menjadi dua sekali.

Devi mengajak Valen kekantin, katanya dia butuh es teh untuk menyegarkan kepalanya. Namun Valen menolak, cewek itu sedang tidak memiliki mood kekantin.

"Jadi lo mau kemana dong?"Tanya Devi kepada Valen disebelahnya.

"Gak tau, intinya gue lagi males kekantin." Ucap Valen. Cewek itu meminta Devi untuk ke kantin, dan Devi yang sudah benar-benar gerah akhirnya terpaksa masuk ke kantin sendirian.

 Cewek itu meminta Devi untuk ke kantin, dan Devi yang sudah benar-benar gerah akhirnya terpaksa masuk ke kantin sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Devi)

Awalnya cewek itu memaksa Valen untuk masuk bersamanya, namun Valen tetap tidak mau. Akhirnya setelah Devi masuk, Valen memutar tubuhnya untuk melangkah pergi.

Namun sepertinya semesta tidak berpihak padanya. Baru sekitar delapan langkah Valen berjalan, diujung lorong sana, Arkan dan Audrey berbelok kearahnya. Tidak tidak, bukan kearah Valen. Lebih tepatnya mereka datang kekantin.

Valen terdiam ditempatnya. Jadi bingung mau melakukan apa. Sebenarnya Valen bisa saja melanjutkan langkahnya, namun entah mengapa kakinya jadi kaku seperti ini.

Let Me Feel The Pain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang