"Kamu harusnya tau hal-hal yang membuat aku takut. Tapi kenapa kamu gak tau?"
-Let Me Fell The Pain-
Benar, Arkan sama sekali tidak mengenal Valen. Bahkan dia tidak tahu akan Valen yang selalu takut ditinggal sendirian di rumah.
Seketika ruang keluarga rumah Valen langsung terasa sepi. Hanya diisi oleh suara TV yang masih menyala.
"Ma, pa, kak Valda. Cepetan pulang, Valen takut dirumah sendirian."
Benar saja, air mata cewek itu sudah terbendung dan siap keluar membasahi pipinya._oOo_
Semalam Valen benar-benar harus berjuang melawan rasa takutnya sendirian. Cewek itu berusaha untuk tidak berteriak saat mendengar bunyi sekecil apapun.
Valda kakaknya pulang pukul setengah duabelas malam, karena cewek itu lembur bekerja untuk menutup buku kas. Seharusnya Valda pulang lebih malam lagi, tetapi saat menerima telepon dari Valen bahwa adiknya itu sendirian dirumah, Valda langsung bekerja dengan ngebut bersama rekan-rekan kerjanya.
Sedangkan papa dam mama Valen pulang setelah setengah jam Valda tiba dirumah. Saat Valen ditanya mengapa dia bisa sendirian dan dimana Arkan, cewek itu terpaksa harus berbohong dengan berkata, "Arkan ditelepon mamanya, katanya mamanya mau ke supermarket." Itu jawab Valen.
Dan benar saja, pagi ini Valen demam. Untungnya ini hari libur, kalau saja tidak sudah pasti Valen akan rugi karena tidak mengikuti pelajaran hari ini.
Beginilah Valen kalau dia ditinggal sendirian dirumah pada malam hari. Kalau pada saat siang hari, pasti cewek itu baik-baik saja .
Valen meringkuk kedinginan meskipun tubuhnya telah dilapisi selimut dengan berbahan dasar wol yang super tebal.
Dea masuk kedalam kamar anak bungsunya sambil membawakan Valen semangkuk bubur hangat dan segelas air putih yang hangat juga.
Wanita cantik itu duduk disisi kiri Valen dan meletakkan nampan makanan yang di pegangnya diatas nakas.
"Len," Mamanya menyentuh lembut pundak Valen yang terbungkus selimut. "Makan dulu sayang." Lanjutnya.
Valen berguman pelan dengan serak. Cewek itu membuka matanya dan memperbaiki posisinya menjadi bersandar pada kepala tempat tidurnya dengan dibantu mamanya.
Dea mulai menyuapkan bubur kedalam mulut Valen dan diterima dengan lemas oleh cewek itu.
Valen makan dengan baik sehingga mangkuk bubur tersebut telah kosong, setelahnya Valen meneguk air dalam gelas hingga tersisa setengah.
"Kamu mau tidur lagi?" Tanya mama Valen. Valen mengangguk menjawab.
Cewek itu kembali merubah posisinya menjadi berbaring. Valen mencari posisi yang nyaman saat mamanya memperbaiki selimut yang membungkus tubuhnya.
"Mama keluar dulu yah Len."
Valen mengangguk dan bergumam pelan dalam keadaan matanya yang terpejam.
Satu hal yang perlu kalian ketahui. Valen paling benci dengan yang namanya sakit. Karena waktu kalian sakit, pastinya seluruh tubuh kalian akan terasa lemas dan malas untuk melakukan apapun.
Kerjanya yah cuman tidur, dan menyusahkan orang lain.
Meskipun mamanya tidak pernah berkata bahwa Valen menyusahkan saat sakit, namun cewek itu tetap tidak mau sakit dan membuat mamanya repot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Feel The Pain
Dla nastolatków"Kamu adalah ketidakmungkinan yang selalu aku doakan, dan ketidakpastian yang selalu aku harapkan" -Athalia Valen- _____ Ini hanya sebuah kisah cinta seorang remaja yang dia tahu dengan jelas tidak akan mungkin terbalaskan. Dia memiliki perasaan l...