3. Nyatanya Enggak

17 7 0
                                    

"Gue pikir lo udah tau segalanya tentang gue, bahkan melebihi diri gue sendiri. Tapi setelah gue lihat baik-baik, nyatanya enggak"

-Let Me Fell The Pain-

(Maaf jika ada kesalahan dalam menulis. Seperti typo, penempatan tanda baca yang salah dan kesalahan lainnya)

"Ojek.. taksi.. ojek.. taksi.. ojek.. taksi.. ojek.. taksi.. ojek.. taksi.."

Valen akhirnya memutuskan untuk menunggu taksi didepan gerbang sekolahnya.

Cewek itu tidak tahu bahwa seseorang tengah memperhatikannya dari jauh.

_oOo_

Bagi Valen hari libur itu adalah surga dunia. Kenapa? Karna kerjanya Valen hanyalah bangun, mandi, makan, nonton kartun favorit dan yang paling utama adalah membaca novel atau komik koleksinya.

Sebagai informasinya Valen itu suka membaca. Dikamarnya, cewek itu sudah memisahkan novel-novel, komik-komik dan juga buku-buku pelajarannya dilemari buku yang berbeda-beda.

Setelah pulang sekolah tadi, Valen yang sudah sangat lelah langsung ketiduran tanpa sempat membersihkan dirinya terlebih dahulu. Hingga sampai pada saat ini, sudah tiga jam lebih cewek itu masih asyik menikmati alam bawah sadarnya.

Pintu kamarnya diketuk dari luar dengan diiringi suara lembut mamanya “Len, bangun sayang. Arkan lagi nungguin kamu dibawah.” Ucap mamanya sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar anak bungsunya.

Valen yang tadinya tidur terlentang memposisikan tubuhnya mengahadap kekiri sambil memeluk gulingnya erat. Cewek itu masih belum sadar dari tidurnya, suara mamanya barusan bagaikan angin sekilas dalam mimpinya.

Tok tok tok

Kamarnya kembali diketuk mamanya, “Len, Valen.. bangun nak. Ini udah jam setengah tujuh. Arkan lagi nungguin kamu dibawah.” Ucap mamanya lagi sambil kembali mengetuk-ngetuk pintu kamar cewek itu.

Valen mulai terusik. Matanya perlahan-lahan mulai terbuka saat mamanya kembali mengetuk-ngetuk pintu kamarnya sambil memanggil namanya. Cewek itu akhirnya bangun dari tidurnya sambil mengucek-ngucek kedua matanya.

“Valen sayang, bangun nak. Arkan lagi nungguin kamu dibawah.” Untuk yang ketiga kalinya mama Valen mengatakan hal sama barulah Valen didalam sana menyahuti, katanya “Iya ma, Valen udah bangun. Tolong bilangin sama Arkan tunggu bentar.”

Setelah berucap demikian, Valen segera turun dari tempat tidurnya dan merapikannya. Cewek itu mengambil handuknya yang ia gantung di jemuran yang berada dibalkon kamarnya sebelum masuk kekamar mandi untuk membersihkan diri.

_oOo_


Dea, mama Valen, turun keruang keluarga setelah mambangunkan Valen.

Diruang keluarga rumah Valen itu, Arkan sedang menonton televisi sambil memakan cemilan yang diberikan mama Valen.

“Arkan kalau mau minum ambil sendiri yogurtnya dikulkas gak apa-apa kan?” Ucap Dea sambil tersenyum lembut kepada cowok yang sudah dari kecil masuk keluar rumahnya layaknya rumah cowok itu sendiri.

Arkan balas tersenyum kepada mama Valen, “Iya gak apa-apa kok tante, kayak baru kenal Arkan aja.” Cowok itu terkekeh pelan diakhir kalimatnya.

Dea ikut terkekeh pelan. “Yaudah, tante pergi dulu yah. Mau kekantor papanya Valen.”

Let Me Feel The Pain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang