Ps: Mohon maaf jika ada kesalahan dalam menulis. Seperti penempatan tanda baca yang salah, kata yang kurang huruf atau tidak jelas, bahasa Indonesia yang kurang dimengerti dan juga kesalahan yang lainnya.
--------------------------------------
"Aku mengalah karena aku tidak ingin orang yang aku sayang merasakan kekecewaan. Aku peduli dengan perasaanmu."
-Let Me Feel The Pain-
COWOK itu langsung melesat keluar dari UKS menuju kekantin bersama kedua sahabatnya. Namun sebelumnya, Ervan sempat singgah kekelas Valen untuk memberitahukan keadaan Valen kepada Devi.
Tentu saja cewek itu kaget saat mendengar keadaan Valen dan kronologis kejadiannya. Devi bahkam hampir menendang Ervan ke bulan. Namun karena Ervan yang meminta maaf dan ingin membelikan sarapan untuk Valen, akhirnya Devi memaafkan cowok itu.
Kalau saja tidak, sudah dapat dipastikam Ervan pindah ke bulan.
Alhasil, sekarang mereka berdua telah kembali ke UKS dan menunggu Valen siuman dari pingsannya. Kedua sahabat Ervan, David dan juga Rion telah kembali kekelas mereka.
Sedangkan dokter Ervi, kakak Ervan, sedang ijin makan siang diluar sebentar bersama dengan tunangannya.
_oOo_
Devi ditinggal sebentar oleh Ervan. Cowok itu berkata ingin mengganti baju basketnya dengan seragam putih abu-abu.
Akhirnya tinggal Devi sendirian didalam ruangan UKS yang bingung mau melakukan apa. Valen belum siuman dari pingsannya, yakali Devi ajak bicara orang pingsan.
Cewek itu menghembuskan nafasnya pelan. Hingga sesuatu melintas dikepalanya, mengingatkan Devi bahwa Valen masih mempunyai sahabat lain yang belum mengetahui akan keadaan cewek itu.
Devi baru hendak menelpon Arkan, namun niatnya dia batalkan saat dia baru menyadari bahwa dia meninggalkan ponselnya di kelas.
"Elah, pake acara lupa lagi HPnya." Ucap Devi sambil menepok jidatnya sendiri.
Cewek itu melirik jam yang melingkar ditangannya, ternyata lima menit lagi mereka akan masuk ke jam pelajaran terakhir.
"Aduh, gue musti ijin nih kalau gak gue sama Valen dikira bolos." Ucap Devi.
Cewek itu melihat Valen sebentar, dan cewek itu masih memejamkan matanya sama seperti awal Devi datang keruangan ini.
"Gak apa-apa kali yah gue tinggalin Valen sendirian? Dia juga belum bangun, ini juga demi kebaikan dia." Devi melihat Valen lagi. Hingga akhirnya dia yakin bahwa Valen tidak kunjung sadar, Devi pun berjalan keluar meninggalkan Valen sendirian.
_xXx_
Ervan merasa sangat bersalah saat pertama kali Valen jatuh pingsan dilapangan basket akibat kelakuannya.
Jujur saja, Ervan tidak tahu menahu bahwa Valen akan melintasi lapangan basket dengan terburu-buru tanpa melihat kiri dan kanan terlebih dahulu.
"Yee, si kutu air juga jalan gak liat-liat duluan, main nyosor aja kelapangan." Ucap cowok itu sambil membuka lokernya dan mengambil pakaian putih abu-abunya.
Ervan berjalan kearah ruang ganti anak laki-laki dan masuk kedalam sana.
Beberapa menit kemudian, cowok itu keluar kembali dari dalam sana dengan seragam yang sudah berganti menjadi putih abu-abu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Feel The Pain
Novela Juvenil"Kamu adalah ketidakmungkinan yang selalu aku doakan, dan ketidakpastian yang selalu aku harapkan" -Athalia Valen- _____ Ini hanya sebuah kisah cinta seorang remaja yang dia tahu dengan jelas tidak akan mungkin terbalaskan. Dia memiliki perasaan l...