Jum'at

3.1K 115 18
                                    

Hari jumat, jatah kinan libur dari klinik tempat dia bekerja. Bisa dibulang waktunya habis lebih banyak di klinik daripada apartemennya sendiri. Sabtu sampai kamis, dari jam 07.00-16.00 jam kerjanya pasti menemui pasien pasien yang menggilai kecantikan, bukan alamiah dirinya sendiri. Well, jika bukan karena mereka aku sudah menjadi gelandangan dipinggir jalan mengemis pekerjaan, demi uang supaya aku berjaya. Pasien pasien tetap ku selalu bergantung dengan obat obatan cream wajah yang aku racik. Seperti kurang puas selalu mencari cari dan mencoba coba semua cream muka agar tambah cantik dan menambah cantik.

Sebenarnya kecantikan wanita itu sudah ada takarannya masing masing. Tanpa mereka sadar kecantikan itu tidak hanya dari fisik visualnya saja, tapi juga harus didukung oleh attitude, dan juga otakmu.

Kalau aku fikir, kecantikan semakin lama akan semakin pudar dimakan oleh waktu, digerogos oleh hormon hormon yang biasa kita sebut keriput. Tapi otak dan kelakuanmu itu menempel menjadi sebuah kepribadianmu.

Paling tidak, jagalah kesehatan semampu kalian. Benar tidak? Kesehatan itu mahal? Didukung bpjs? Aaih jaman sekarang, bpjs tidak mungkin menalangi semua obat obat mahal dengan harga menterang langsung di eksport dari luar negeri ke dalam negeri.

Sudah sampai disitu kebawelanku membahas mengenai kecantikan.

Jumat pagi, pukul 09.00 aku sudah sampai di kantor majalah wanita daerah jakarta barat. Kinan dipanggik langsung bagian publisher nya untuk membahas mengenai tema untuk tiga minggu mendatang.

Kemarin dengan lancar jaya kinan menulis mengenai satu tokoh pejabat yang kena pidana korupsi. Yah bisa dibilang memang sosok itu lagi kekinian. Mengulik tokoh itupun dengan waktunya yang sedikit, dia manfaatkan terkun kelapangan menjadi surveyor , langsung ketok pintu didepan rumah beliau, mengulik ngulik di tetangga dan teman teman rekan kerjanya. Kinan hanya menulis fakta dari kumpulan cuplikan cuplikan info untuk dijadikan pemberitaan.

Upah menjadi penulis itu tidak banyak banyak amat, menulis dengan hasil sendiri ada rasa kepuasan tersendiri buat kinan. Walaupun editor di perusahaan ini sungguh profesional dan capable. Buat kinan yang baru awam dengan hal tulis menulis, editor bernama mba ratna selalu canggih membuat tulisan kinan terlihat spektakuler.

Mba gendis  masuk ke ruangan yang sudah lebih dulu aku masuki tadi, dia berjalan sambil memegang bibirnya dan melempar cover majalah yang akan diterbitkan minggu ke tiga bulan ini.

BRAK!

Kinan melongo, melihat cover majalh itu tergambar dua model perempuan sedang bermesraan, dan dibawahnya ada gambar bibir merah iklan lipstik terbaru dari brand luar, dan juga tidak kalah dengan biorgrafi foto wanita yang tidak terkenal tapi dia punya pencapaian kesuksesan dalam menjalani bisnis online.

" saya mau kamu menulis tentang wanita dengan wanita."  mba gendis merapatkan tangannya, mengangkat dagu dan melihat kinan tajam.

" Apa mba? Wanita dengan wanita maksudnya?"

" Wanita mencintai wanita lain, jalan cerita nya, prosesnya, bagaimana menghadapi sosial, dan tetek bengeknya."

Walhasil membuat kinan melongo dan tidak percaya apa yang kinan dengar sekarang,
" Bagaimana jika saya menulis mengenai tokoh pejabat, artis yang kawin cerai, ekonomi, politik atau mengenai kecantikan dan kesehatan atau atau menjaga kecantikan diusia wanita 30 an itu akan lebih mudah buat saya mba."

" Ingat kinan saya tetap atasan kamu, jika kau tidak melakukannya aku akan memberikan kesempatan ini ke orang lain." ancam mba gendis.

" Saya butuh fakta bukan karangan khayalan mu kinan. Kasih saya hasil survey, laporkan setiap gerakanmu dan setiap harinya kasih saya laporan dengan tulisan konkrit."

"Tunggu mba, saya.."

" Take it or leave it " tegas mba gendis. Mau tidak mau kinan meng iyakan. Keluar ruangan dengan hati yang mengumpat, geremeng bahasa tidak jelas, mengernyitkan muka melas menunduk lemah di kursi tamu dekat meja resepsionis.

Resepsionis tadi membawa minuman secangkir cappucino menaruhnya diatas meja didepan kinan sekarang, "Mbak kinan pagi pagi kok sudah murung, habis diomelin?" Tanya irma resepsionis muda berumur dua puluh lima tahun dengan rambut bop dan make up sempurna di wajahnya.

Kinan mengha nafas, membuka tas yang dia bawa, mengeluarkan kotak makan berwarna putih bening, dia buka dan kinan mulai mengambil satu bulatan kecil dimasukkan ke dalam mulutnya,
" Seperti biasa, mba kinan selalu sarapan anggur hijau besar ini dikantong ajaibnya" ledek irma, kinan menyodorkan kotak makanan itu tanpa suara menawarkan anggur itu ke wajah irma.

" Haaaah.'' suara helaan nafas panjang kinan. " Baru umur 30 saja, hidup kaya sudah mau kiamat saja ." irma menggelengkan kepala nya.

" Aah tiba tiba aku lapar." kata kinan mengeluarkan satu kotak makanan lagi, ada tokok gambar pikachu dikotaknya.

"Apaan itu mba?"

" Strawberry, mau?"

" Ampun deh kantong ajaib mba irma emang ada apa aja isinya sih?" irma sambil melongo mengintip ke aeah tas pangkuan kinan.

" Lihat saja sendiri." sodor kinan , lalu menyeruput cappucino hangat yang dibuat irma.

" Apa ini, ada jus jeruk, jus anggur, youghurt burberry, oreo cokelat hitam putih, pringless, air mineral, avene spray, dan apa ini bungkusan plastik hitam? Cilok !?" irma histeris.

" Mba kinan mau ketemu ibu gendis atau piknik sih?"

" Sekalian." jawab kinan cuek.

Kinan mengambil plastik hitam yang dipegang irma, sangat serasi makan cilok sambil ngopi.

" Irma , aku mau tanya sesuatu."

" Apa mba?"

" Apa memang ada di jakarta ini wanita menyukai wanita?"

" Adalah mba , masa gitu aja
gak tahu."

" Memang tidak tahu makanya tanya kamu."

" Salah satu temanku ada mba yang seperti itu."

" Biasa mereka kalau hang out dimana?"

" Kemang daerah jakarta selatan mba, kesana aja, dia biasa nongkrong di XYZ."

" Serius???"

" Dua rius."

" Oh okai thank you ya."

" Loh mba emang kenapa."

" Aku lagi ada urusan aku mau pergi ke TKP sekarang."

" Et et et mba. Malam mba bukanya mana ada buka buka pagi pagi gini " cegah irma cepat.

"Oh sip sip. Thanks ya ma, ternyata ada gunanya juga dirimu.

"Aish !"

" Oke deh bebs sayang, cao."

Irma melambaikan tangannya. Otak kinan sekarang berfikir keras, rencana selanjutnya mendapatkan berita.




Bersambung

...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang