DISCLAIMER : Masashi Kishimoto
.
.
.
Sakura membelalakkan emerald nya, menatap tajam sosok lelaki yang berdiri didepannya. Dingin. Begitulah aura yang tepancar dari pria itu. Sakura masih belum sadar dari lamunanannya semenjak kata-kata itu keluar dari mulut lelaki itu.'Kita putus'. Bagaikan angin topan, kata-kata itu sontak saja menghempaskan diri begitu pula perasaannya. Tidak ada angin maupun hujan, kenapa tiba-tiba begitu saja lelaki itu ingin mengakhiri hubungan mereka. Dia merasa hubungannya baik-baik saja dengan Sasuke. Sasuke, begitulah orang-orang memanggil lelaki ini. Yah, tentu saja sakura merasa tidak terima di putuskan sepihak oleh sasuke, bagaimana pun hubungan ini sudah cukup terjaga 2 tahun semenjak mereka kelas 1 SMA.
"APA?!!" Sakura meninggikan suara nya menandakan penolakan hatinya.
"Kau tidak dengar? Kita putus" sasuke menjawab tanpa melihat wajah gadis di depannya.
"Apa alasanmu? Kita baik2 saja selama ini, apa kau tidak menyayangi ku lagi? Apa ada perbuatan ku yg membuatmu kecewa? Apa kau sudah bosan dengan hubungan kita?" Sakura memburu sasake dengan pertanyaan bertubi-tubi.
"Sakura..." Sasuke mengalihkan pandangannya yang sedari tadi menatap langit pada gadis pink itu.
"Kita sudah kelas 3 sekarang, kau tau orang tua ku menuntut banyak tentang pendidikan ku. Aku tidak mau hubungan ini nantinya mengganggu konsentrasi ku" Sasuke meraih tangan gadis di depannya dan mengelusnya pelan.
"Jadi kau menganggapku penggangu mu? Tidakkah selam ini aku selalu mensupport mu dan tidak pernah mengganggu waktumu belajarmu, Sasuke? Apa cuma itu alasannya?" Sakura mengenggam erat tangan kekar sasuke.
"Hn"
Sakura di buat kesal dengan jawaban singkat Sasuke, membuat dia melepaskan genggaman tangan mereka.
Asal kalian tau saja, Sasuke memang termasuk murid yang cerdas dan pintar di Konoha high school. Selalu mendapatkan peringkat 1 dikelas dan juara umum di sekolah, didukung dengan profesi kedua orang tua nya yang juga guru di sekolah itu membuat orang lain tak heran akan otak cemerlangnya. Tapi walaupun begitu, Sakura merasa tak terima dirinya di anggap sebagai pengganggu, dirinya juga pintar dan cerdas kok. Ya, peringkatnya selalu di bawah Sasuke dalam artian tetap saja Sasuke lebih pintar dari nya. Orang-orang selalu iri melihat pasangan ini, cantik dan tampan dan keduanya juga memiliki otak yang cerdas. Perfect. Tapi, apakah ini akhirnya?
"Lalu bagaimana perasaanmu padaku? Apakah masih sama?" Sakura tak berani melihat mata Sasuke saat menanyakan hal itu, dia takut akan hal pahit yang akan di dengar nya.
"Sakura, aku menyayangimu. Tapi aku harap kau mengerti akan prinsip ku. Kita masih bisa berteman dan belajar bersama, mungkin?"
"Jika kau hanya lebih ingin menyakitiku, kau tak perlu melakukan hal itu. Bersama mu tak kan bisa membuat ku melupakan mu. Kau harus tau dan paham perasaan ku Sasuke." Sakura menarik panjang nafas nya dan melepaskan nya, 'mungkin lebih baik aku melepaskannya dari pada menjalankan hubungan yang tak diinginkannya lagi'-batinnya.
"Baiklah, tak ada gunanya memaksakan dirimu. Aku tau kau keras kepala, Sasuke-kun" Senyum pahit tersirat di wajah gadis mungil itu. "Ne sasuke, semoga kau bisa memenuhi harapan kedua orang tuamu"
Hening.
Hanya suara hembusan angin yang menemani diamnya ke dua makhluk ini. Sensasi dingin angin itu tak bisa menenangkan hati Sakura yang terasa panas saat ini. Ingin rasanya dia menyelamkan dirinya pada air es untuk menutupi perasaan nya itu. Panas. Perih. Beginikah rasanya di putuskan secara sepihak itu?
Ting nong.
Suara bel sekolah memecah keheningan diantara mereka, tersadar bahwa jam istirahat habis dan mereka harus kembali ke kelas masing-masing.
"Berarti, kita sudah putus ya?" Sakura memberikan senyuman pahit ,merendahkan nada suara nya dan memberikan sedikit penekanan pada pertanyaan terakhirnya.
"Hn" Sasuke menjawab datar pertanyaan itu tanpa menoleh pada sakura.
Sakit.
Hanya itu yang di rasakan sakura saat ini. Dia melangkahkan kaki secepatnya menuju kelas, berharap langkah kaki nya itu menjauhkan tubuhnya secepat mugkin dari sasuke yang masih duduk terdiam di kursi taman itu. Sakura tak menyangka, 2 tahun hubungan yang telah di jalani bersama lelaki yang sangat dikagumi nya sejak taman kanak-kanak harus berakhir ketika mereka telah duduk di kelas 3 SMA. 'Harus kah aku melupakan mu mulai saat ini, Sasuke?' Air mata itu tiba-tiba saja mengalir saat dia telah mendaratkan tubuhnya di kursi kelas.
.
.
.
.
TBC
Hai-hai maaf agak gaje yaaa, ini ff pertama aku. Sebenarnya masih banyak ide tapi masih agak sulit mencurahkan nya, hehehe. Semoga di chap selanjut nya bisa lebih mengibur lagi. Buat yang udah baca jangan lupa tinggalin jejak yaaa. Di tunggu review nya supaya lebih baik lagi dalam menulis hehehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mungkin, Aku memang sayang [COMPLETED]
FanfictionSetelah Sasuke memutuskan hubungannya dengan Sakura, Sakura tak berani lagi mencintai seseorang dengan sepenuh hati nya. Tetapi Naruto hadir di dalam kehidupannya memberikan kenyamanan yang belum pernah dia dapatkan dari Sasuke. Apakah Sakura masih...