Pertemuan

6.3K 451 8
                                    

Jam pelajaran terakhir telah usai. Sakura merapikan buku-buku nya di atas meja dan menyusunnya rapi kedalam tas. Dia mengangkat tangan kiri nya, sudah pukul 14.10 'apa naruto sudah datang?'. pikirnya.

Tanpa buang-buang waktu gadis itu mempercepat langkahnya keluar dari kelas menuju gerbang sekolah tempat dimana naruto akan menjemputnya  siang ini. Emerald nya mencari-mencari keberadaan lelaki jabrik itu setiba di depan pintu gerbang. Siang ini masih terbilang cukup ramai, siswa/siswi berlalu lalang di depan pintu gerbang, sehingga membuat sakura kesulitan mencari naruto, apalagi mereka belum pernah bertemu jadi sakura belum tahu betul ciri-cirinya. Sentuhan tangan itu dengan lembut menyentuh pundak sakura, rambut gulali itu menoleh kebelakang, dan apa yang di tangkap oleh emeraldnya? Sapphire biru laut yang sangat teduh, senyum nya yang sangat menyejukkan hati. Dan yang paling mencolok adalah rambut jambrik pirangnya itu, seragam yang digunakannya juga sama dengan seragam yang dikenakan Ino.

"Hai, Sakura?". Naruto tersenyum menatap sakura yang terkejut melihat kehadirannya.

"Eh.. " Sakura menyadarkan diri dari lamunan yang menjadikan dia terlihat bodoh"Iya, Naruto?" Tanyanya balik.

Naruto tersenyum bahagia setelah berhasil menemukan sakura di balik kerumunan umat manusia yang ramai ini, yaa dia hanya menebak dan melihat dari belakang ada seorang gadis berambut pink dan itu satu-satu nya diantar kerumunan ini. Jelas pasti itu Sakura.

"wah, ternyata tak sulit mencarimu. Sudah makan siang?" Mata itu, sakura tak sanggup lama-lama melihat mata naruto yang membuat jantungnya seperti lari marathon.

"Belum". Sakura menjawab singkat mengusir kegugupannya

"Jadi, kita mau makan dimana? aku tau suatu tempat yang mungkin cocok dengan seleramu".

"Ya, terserahmu saja naruto".

"Baiklah, ayo". Naruto menarik pergelangan tangan sakura dan membawanya menuju mobil nya yang  terparkir tidak jauh dari pintu gerbang. sakura yang menyadari sentuhan tangan kekar naruto sedikit memerah. Ah, semoga saja wajah tomatnya itu tidak terlihat oleh naruto.

.

.

.

"Oh jadi kamu diputusin pacarmu karna itu?" tanya sakura antusias. Mereka sudah tidak terlihat begitu canggung lagi dan sudah mulai membicarakan hal-hal yang sedikit pribadi. Tentu saja, naruto cukup pandai dalam berkomunikasi dengan orang lain sehingga obrolan diantara mereka tidak akan menjadi obrolan yang membosankan dan kehabisan topik pembicaraan. Saking asyik nya mereka tidak menyadari sudah ngobrol selama 3 jam.

"Ya begitulah, aku sudah cukup sabar menghadapinya. Dia terlalu cemburuan, tidak percaya padaku. Dia menganggap kesibukan dengan hobby ku hanya untuk main-main dengan perempuan lain. Pernah, sekali aku collab cover lagu sama kenalan ku. Dia perempuan. Dan mantan ku cemburu besar. Aku sudah lelah dengan sikapnya, 3 hari aku tidak memperdulikannya walaupun dia ngambek karna cemburu." Jelas naruto panjang lebar. Sakura hanya mengangguk tanpa komentar. "Kalau kamu, kenapa putus?" Tatapan mata itu lagi, tatapan itu seolah mengartikan 'berikan aku kesempatan masuk ke kehidupanmu'.

"Ya, dia ingin konsen belajar." Sakura kelihatan sekali malas membahas masalah itu

Naruto tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban sakura. "Yaampun itu pacar kamu Einsten?". Sakura menatap naruto dengan pandangan malas, tatapan itu menyadarkan naruto bahwa perkataannya sedikit menyinggung sakura.

"Ehem, maaf bukan maksud aku gitu. Aku juga punya temen pintar, Shikamaru namanya. Tapi dia tetap mempertahankan hubungannya dengan temari walaupun kita sudah kelas 3 SMA. Nee Sakura, mungkin dia bukan jodoh mu. Bisa jadi aku." Naruto melepaskan kembali tawa kecil nya menggoda sakura. Sakura hanya bisa memerah mendengar kata-kata terakhir itu.

"Sakura". Naruto menurunkan nada bicara nya, sapphire itu menatapnya dalam.

"mungkin aku tidak pantas mengatakannya, tapi izinkan aku lebih mengenal kamu".

Hening.

3 detik

5 detik

10 detik.

"ikuti saja jalannya naruto". Sakura melukiskan senyum di wajah cantiknya itu.

Naruto hanya membalasnya dengan cengiran khasnya. Dia tidak ingin melanjutkan karna ini memang terlalu cepat untuk dibahas, seperti kata sakura 'ikuti saja jalannya'. Ntah mengapa, perasaan nyaman itu hadir setelah obrolan yang hanya kurang lebih selama 3 jam. begitu cepatkah perasaan mereka berbalik dari seseorang yang pernah mampir di kehidupan mereka dulu? tentu saja kedua hati itu masih memungkirinya.

TBC

Mungkin, Aku memang sayang [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang