4 Tahun kemudian..
"Naruto, kepulanganmu ke jepang sudah aku persiapkan. Kau akan berangkat besok lusa pukul 09.00 pagi." Ujar Sai menjelaskan jadwal Naruto.
"Bagaimana dengan Kiba dan Neji? Kenapa mereka harus pulang hari ini dan aku lusa?" Tanya Naruto sambil berkutat dengan Playstation di tangannya.
"Kau harus pulang dengan Hinata, wanita itu masih ada beberapa keperluan hingga lusa." Jelas Sai.
"Kenapa selalu dia. Aku lama-lama bosan dengan wanita itu." Keluh Naruto dan beranjak mengambil jaket serta kunci mobil di meja TV nya.
"Kau mau kemana?" Tanya Sai heran menatap langkah naruto.
"Bukan urusanmu." Jawab naruto dingin dan berlalu di depan Sai sambil menghisap sebatang rokok di tangannya.
.
.
.
Ruangan kerja ini sangat nyaman, jas dokter tergantung di salah satu lemari kerjanya. Wanita itu memandangi figura photo dengan senyuman, dia sangat merindukan seseorang yang terbingkai dengan bingkai itu. Sudah 5 tahun berlalu tanpa pernah berjumpa dengan pujaan hatinya, perasaan cinta masih terbungkus dengan rapi siap di berikan jika suatu saat sang pemilik hati kembali. Saat ini sakura telah menjadi salah dokter di rumah sakit pemerintah Konoha. Wajahnya yang semakin cantik dan dewasa tak mampu menahan hasrat lelaki untuk bersama wanita ini. Tapi, dia tetap menjaga rasa itu untuk lelaki yang selama ini sangat dia nanti kehadirannya. Tak pernah berpaling sekalipun.
Tok.Tok.Tok.
Seorang lelaki mengenakan jas dokter mengetuk pintu ruang kerja Sakura. "Masuk!."Sorak Sakura dari dalam ruangannya. Lelaki itu membuka daun pintu dan berjalan menghampiri Sakura yang masih saja asyik memandang figura photo di tanggannya.
"Kamu lagi ngapain sih? Aku ke sini tapi gak di acuhin." Ujar lelaki berambut merah dan mempunyai tatto bertuliskan "Ai" di dahinya.
"Gak lagi ngapa-ngapain. Ada apa gaara?." Ucap sakura lalu meletakkan kembali figura yang di pandanginya dari tadi.
"Aku mau lusa kamu nemanin aku ke acara pernikahan salah satu teman orang tua ku. Anggap aja itu sebagai balasanmu karena aku sudah menggantikanmu operasi kemarin malam." Ujar Gaara.
Sakura menyipitkan matanya. "kamu gak ikhlas gantiin aku kemarin? Aku kan memang lagi gak enak badan." Ujar Sakura.
"Ikhlas kok, cuma aku gak tau mau ngajak siapa ke pesta itu. Orang tua ku gak bisa hadir, makanya mereka nyuruh aku." Jelas Gaara sambil menarik kursi dan mendudukinya. "Ayolah, sampai kapan kamu mengurung diri di ruangan ini, gara-gara ini kamu jadi sakit kemarin. Kamu itu dokter." Sambung Gaara.
"Baiklah, dengan itu kita impas kan?." Tanya Sakura dan menyandarkan bahu ke kursi.
"Impas." Jawab Gaara dan ber-high five dengan Sakura. "Kalau gitu aku mau visit pasien dulu, kamu jangan lupa makan." Ujar Gaara berlalu meninggalkan ruangan kerja Sakura.
.
.
.
Pesawat yang ditumpangi Naruto, Hinata dan Sai akhirnya mendarat di Jepang. Sudah lama sekali mereka tidak kembali ke kampung halaman. Terlalu banyak kenangan pahit dan indah yang telah terlukiskan di negara ini. Tempat di mana orang-orang yang mencintai mereka menunggu kepulangannya. Malam ini, Naruto beserta kolega nya harus menghadiri pernikahan Asuma Sarutobi dan Yuhi Kurenai yang merupakan salah satu petinggi di Konoha Music, sebagai artis yang dinaunginya Naruto beserta yang lain harus menghadiri acara pengikatan janji sehidup semati antara Asuma dan Kurenai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mungkin, Aku memang sayang [COMPLETED]
FanfictionSetelah Sasuke memutuskan hubungannya dengan Sakura, Sakura tak berani lagi mencintai seseorang dengan sepenuh hati nya. Tetapi Naruto hadir di dalam kehidupannya memberikan kenyamanan yang belum pernah dia dapatkan dari Sasuke. Apakah Sakura masih...