Sakura POV
Tubuhku membeku ketika mendengar percakapan lelaki dan wanita yang tak jauh dari pandangan ku. Lelaki berambut hitam dengan seorang wanita berambut merah itu berbicara seolah mereka adalah sepasang kekasih, lelaki tinggi itu mengelus lembut pipi wanitanya dengan senyuman yang terlukis di wajah tampannya.
"Sekarang kamu gak usah khawatir lagi dengan hubungan kita, aku sudah mengakhirinya dengan Sakura. Aku sudah melepas dia demi kamu, apa yang masih mengganggu mu, Karin?" ujar Sasuke. "Aku mencintaimu, kamu gak perlu meragukanku lagi" lanjutnya.
Tes..
Air mataku menetes tanpa komando, tangan mungil ini mengepalkan tinju menahan emosi yang bergejolak setelah mendengar semua kebenaran yang keluar dari mulutnya. Ntah apa yang merasuki tubuhku, kaki ini melangkah mengikuti rasa emosi menghampiri dua sosok manusia yang sedang bermesraan itu.
PRAKK!!!
Tamparan panas mendarat di pipi Sasuke. Mereka terkejut dan terdiam setelah tau yang menampar wajah tampan itu adalah diriku. Gadis merah berkacamata itu memalingkan wajahnya. "Sa-sakura". Sasuke tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Jadi ini alasanmu? Kenapa harus berbohong? Sekarang kau puas kan?!". Tanpa ingin mendengar penjelasan dari pertanyaannya itu, aku berlari sekencang-kencang nya membawa perasaan yang telah hancur. Dia berbohong. Selama ini sifat diam dan penurutku padanya hanya membawaku dalam hubungan yang suram. Aku tak ingin menuntut banyak pada Sasuke, selama dia di sisiku itu sudah cukup. Tapi ternyata dia menganggap perasaanku pantas untuk dipermainkan. Memang, 3 bulan kebelakang ini Sasuke memang sering belajar bersama Karin untuk persiapan lomba olimpiade fisika, tak ku sangka ternyata banyak yang telah terjadi tanpa sepengetahuanku.
Sakura POV end.
.
.
.
Brugh....
Sakura menabrak badan kekar di depannya, lelaki jabrik berkulit tan itu heran melihat gadis pink yang menabraknya menangis tanpa memperdulikan keadaan sekitarnya. Setiap mata di sekitar mereka memperhatikan dengan perasaan heran, mengira-ngira apa yang telah terjadi pada Sakura. Naruto memang sengaja menunggu Sakura di depan sekolah karena gadis itu berjanji akan menemani Naruto latihan band hari ini.
"Sakura, ada apa? Kenapa kamu nangis seperti ini?" Naruto meraih pundak Sakura dengan kedua tangannya.
Tiba-tiba tangan lainnya menarik pergelangan Sakura dari belakang.
"Sakura, dengarkan dulu penjelasanku." bujuk Sasuke.
Hanya pandangan kecewa dan air mata yang bisa ditunjukkan Sakura pada Sasuke saat ini, mulutnya terlalu kelu untuk berbicara dengan lelaki yang selama ini dipercaya dan dicintainya.
"Naruto bawa aku dari sini, aku muak dengan brengsek ini". Sakura melepas paksa genggaman tangan Sasuke dan menarik pergelangan tangan Naruto menjauh dari tempat mereka berdiri menuju mobil naruto terparkir. Sasuke hanya bisa terpaku melihat punggung wanita itu menjauh.
"Hei, kamu kenapa?." Naruto merangkul Sakura, mengusap lembut rambutnya dengan kasih sayang berusaha menenangkan gadis yang menangis dipelukannya. Gadis pink itu tidak menjawab, isakannya di dada naruto membuat lelaki ini semakin teriris. Naruto tak berkata apapun lagi, dia tau saat ini Sakura hanya ingin menenangkan diri dan tak akan menjawab pertanyaan 'kenapa' darinya.
Setelah meluapkan semua emosi dan menumpahkan air mata dari bendungan indahnya, Sakura melepas pelukan naruto. Naruto mengusap lembut air mata yang membasahi pipi sakura, ada perasaan tak ikhlas melihat gadis ini menangis. Kenapa hatinya ikut ter-iris melihat air mata itu?
"Kamu udah tenang? Mau langsung aku antar pulang?". Tanya Naruto sambil mengelus lembut kedua tangan Sakura. Dia hanya menggeleng pelan. "Kamu yakin gak apa-apa nemenin aku latihan siang ini?". Naruto kembali meyakinkan keadaan Sakura. Dan lagi gadis di depannya hanya mengangguk. "Baiklah". Naruto men-starter mobil sedan civic berwarna hitam miliknya dan memacu kencang mobil itu ke studio band milik Kiba tempat biasa mereka latihan.
.
.
.
Sakura tidak menyesalkan pilihannya dengan tidak menyetujui ajakan naruto untuk pulang. Mengikuti lelaki pirang itu latihan ternyata sedikit menenangkan hatinya. Mendengar dan melihat langsung naruto bernyanyi dan bermain gitar yang sesekali memandangnya dengan tatapan yang penuh arti sangat menenangkan hati Sakura saat ini. 'ternyata benar kata kata Ino, siapa pun yang melihat naruto nyanyi gak akan mampu mengedipkan mata sedetikpun. Naruto, kenapa kehadiranmu bisa merapikan perasaanku. Apa aku patut bersyukur dengan ada nya kamu saat ini?". Pikiran dan hati Sakura berkecamuk saat melihat naruto yang tiba-tiba mengedipkan mata kiri padanya. Ah, lagi-lagi Sakura merasa dirinya habis lari marathon sejauh 5 kilo.
Senyuman ringan tergambarkan dari wajah putih Sakura, kelihatannya naruto benar-benar berhasil menghiburnya hari ini dengan nyanyian nya yang berjudul A Little More you. Sakura belum pernah mendengar lagu ini sebelumnya, apa kali ini naruto sedang tidak lagi meng-cover lagu. Atau jangan-jangan ini adalah lagu bandnya? Lagi-lagi Sakura dibuat kagum oleh lelaki pirang itu. Yang perlu dilakukan Sakura saat ini hanyalah cukup menikmati lantunan musik yang menenangkan perasannya. "Terimakasih, Naruto". Ujarnya pelan.
TBC
.
.
Hai!! Update lagi nih. jangan lupa review yaaaaa!
![](https://img.wattpad.com/cover/128220090-288-k459509.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mungkin, Aku memang sayang [COMPLETED]
FanfictionSetelah Sasuke memutuskan hubungannya dengan Sakura, Sakura tak berani lagi mencintai seseorang dengan sepenuh hati nya. Tetapi Naruto hadir di dalam kehidupannya memberikan kenyamanan yang belum pernah dia dapatkan dari Sasuke. Apakah Sakura masih...