Chapter 1 : Avalon

789 21 0
                                    


Menurut buku emerald ada zaman emas, zaman perak, lalu diikuti zaman perunggu, zaman naga, zaman raksasa dan zaman peri. Saat ini adalah zaman besi yaitu zaman yang dikenal zaman manusia. Dizaman ini, manusia berperang satu sama lain demi mendapatkan kekuasaan. Diantara para manusia disana ada seorang raja dari bangsa peri yang bernama Pwyll. Pwyll adalah seorang raja yang bijaksana, ia memimpin umat manusia untuk berdoa kepada 12 malaikat agung. Hingga pada suatu hari sang raja putus asa karena doa yang mereka bacakan tidak lebih dari motivasi karena perjanjian mereka dengan langit sudah retak. Lalu ia mendengar sesuatu dari semak-semak dan mendatanginya

"Apa yang kau lakukan wahai anak manusia? Apakah kau melarikan diri dari Avalon?" ujar sang Raja peri

"Tolong menyingkirlah dari anak itu. Dia adalah mangsaku" datanglah seseorang berbaju hitam dan dengan gagahnya menghampiri raja peri tersebut

"Kelihatannya anda seorang bangsawan. Maaf saya kurang sopan tetapi ini adalah tanah dibawah kekuasaan Avalon. Saya berharap, anda bisa meninggalkan anak manusia itu" dengan memberi hormat

Pria itu tertawa. Lalu Pwyll menegurnya "Tolong jangan tertawa! Tanah ini dilarang untuk tertawa dan menangis ditanah ini. Kami bahkan tidak diizinkan bernapas tanpa izin.." dengan ekspresi lesu seperti tidak ada harapan.

"Itu hal yang konyol. Siapa yang melarangnya? Dan apakah itu benar adanya?" kata pria tersebut seakan menentang hal tersebut

"Siapakah anda? Lancang sekali anda berbicara seperti itu" ujar sang raja

"Saya adalah Arawn dari Annwyn" jawab pria tersebut

"Annwyn?" sang raja terlihat bingung karena baru mendengar nama tempat itu

"Annwyn adalah tempat yang terletak di jurang terdalam dunia ini. Tempat dimana semua mencoba hidup dengan cara mereka sendiri. Tapi tempat itu jauh lebih baik daripada dunia ini. Bahkan kau harus tau tempat itu dan mencarinya" ujar Arawn kepada Pwyll

"Saya harus mencari tempat itu?" tanya Pwyll

"Jadi kau tidak mengerti? Baiklah cukup anak ini saja yang akan saya jadikan mangsa" sambil berjalan meninggalkan Pwyll

"Tidak akan saya biarkan anda menyentuh anak itu! Saya memiliki tanggung jawab terhadap langit untuk melindungi manusia ditanah ini" ujarnya dengan lantang

"Kau bilang tanggung jawab?" tanya Arawn dengan menghentikan langkah kakinya

"Tolong ampuni lah kami" sang raja memohon

"Ampun? Saya sudah membuang hal yang seperti itu di masa lalu"

"Saya akan membawa anak itu walau harus dengan paksaan" ujar sang raja Pwyll

"Jadi anda bermaksud melawan saya?" Arawn melemparkan sebuah pedang ke arahnya.

"Itu adalah Dyrnwyn. Jika anda mengetahui cara memakainya, pedang ini mampu membunuh dewa. Saya pikir anda akan benar-benar membutuhkannya" ujar Arawn dengan tatapan serius

"Tidak mungkin.. itu sangatlah mustahil" terlihat tidak percaya dengan ucapan Arawn

"Ada apa? Apa anda tidak ingin mengangkat pedang itu? Aku pikir anda akan membutuhkannya"

"Saya membutuhkan pedang ini?" terlihat tidak yakin "Baiklah saya akan menerimanya tetapi akankah anda mengembalikan anak manusia itu?" tanya Pwyll

"Iya" dengan pasrah menyerahkan anak itu

Pwyll langsung menggandeng dan membawanya pergi. "Lalu apa yang akan anda lakukan dengan anak itu?" tanya Arawn

Annwyn : Dunia ImpianWhere stories live. Discover now