Chapter 5 : Jalan Raja

81 3 0
                                    

Regius kembali tersadar dari alam bawah sadarnya. Sedikit demi sedikit pedang yang tertancap tersebut mulai terangkat. Sedangkan itu kabut semakin tebal dan disana tiba-tiba pasukan tengkorak yang entah dari mana asalnya mengepung Regius yang sedang mencabut pedang Hyacinthum tersebut. Regius tidak peduli dengan keadaan disekitarnya. Ia dengan sekuat tenaga berusaha mencabut pedang tersebut. Ia mulai kelelahan, air keringat yang mulai bercucuran membasahi badannya. Ia juga tersadar akan harapan semua teman-temannya padanya. Ia semakin bersemangat dan semakin kuat juga ia menarik pedang yang tertancap tersebut. Para pasukan tersebut mulai berlari untuk menyerang Regius. Cahaya matahari mulai tertutup oleh kabut. Dan pada akhirnya ia berhasil mencabut pedang tersebut. Kabut tersebut secara tiba-tiba menghilang dan Regius langsung menghancurkan pasukan tengkorak yang berusaha menyerangnya.

"Akhirnya aku bisa mencabut Hyancinthum. Berikanlah seluruh kekuatanmu padaku, Hyacinthum!" kata Regius

Regius langsung menghampiri kudanya dan menungganginya untuk kembali mendatangi rombongannya. Ia juga tidak lupa mendoakan saudaranya yang kini tengah berjuang mencabut pedang Rufus. Dahulu kala kedua pedang naga kembar ini dipakai oleh Raja Eren. Dengan ilmu sihir yang sangat hebat, Raja Eren menyegel kedua pedang ini dan menjauhkan kedua pedang ini agar tidak dapat diambil oleh orang-orang yang bertindak jahat.

Sedangkan itu, Lucifer bersama rombongannya sudah tiba dilembah kematian. Mereka melihat bahwa pedang tersebut sudah tidak tertancap dan tidak ada ditempat. Tiba-tiba seseorang muncul dari balik pohon dan saat itu kabut mulai menyelimuti pandangan rombongan dari Lucifer. Seseorang tersebut mendekati Lucifer. Lucifer hanya terdiam dan memandangnya dengan tenang.

"Siapa kau? Menjauhlah dari tuan Lucifer!" kata Gwynthyr

"Aku adalah Melchior Rath" kata seseorang itu

"Ini tidak mungkin! Bukannya kau telah mati?!" kata Lucifer yang terkejut

"Aku tau kalian menginginkan Rufus. Lebih baik kalian melawanku dan buktikan siapa aku sebenarnya" kata Melchior

"Ini sangat tidak mungkin. Bagaimana bisa kau mencabut Rufus yang telah disegel?" kata Lucifer yang kebingungan

"Sudah jelas aku bisa melakukannya. Karena aku dulu penahluk pedang terkuat Eren, Sanctum Gladium. Selain itu aku juga sudah mengetahui segel apa yang ia gunakan dan bagaimana cara melepaskannya" kata Melchior dengan tersenyum

"Aku sungguh tidak percaya kau mengetahui ini semua. Siapa kau sebenarnya?" kata Lucifer yang terkejut

"Cukup dengan membuktikannya saja sudah lebih dari cukup, kan?" kata Melchior dengan tersenyum

Melchior langsung menyerang Lucifer. Beruntung dengan sigap Lucifer memegang pedangnya dengan erat. Serangan demi serangan di lontarkan oleh Melchior. Lucifer menahan semua serangan dari Melchior. Lucifer tidak memiliki celah untuk menyerang Melchior. Ia sama sekali tidak dapat melihat celah sedikitpun. Para prajurit yang melihat pertarungan itu terkejut karena Melchior memojokkan sang raja muda yang terkenal jenius dan ahli dalam bertarung.

Lucifer tidak merasakan panik ataupun takut. Ia hanya menahan serangan sambil bersabar menunggu celah untuk serangan balik. Namun tiba-tiba pedangnya Lucifer terkena serangan dahsyat sehingga pedang tersebut patah dan membuat Lucifer terjatuh.

"Wahai anak muda, lebih baik kau menyerah saja. Tidak ada harapanmu untuk mendapatkan pedang ini. Ini merupakan salah satu pedang terkuat yang pernah ada. Akan menyulitkanmu jika kamu menggunakan pedang biasa. Hehehe" katanya dengan tersenyum

"Tuan terimalah ini!" teriak Gwynthyr yang melemparkan pedang miliknya kepada Lucifer

Lucifer menangkap pedang yang masih berada dalam sarung tersebut dan berkata "Pedang yang kuat akan menjadi sia-sia jika penggunanya tidak memiliki kemampuan. Pedang bukanlah kekuatan. Pedang hanyalah perantara untuk menyalurkan tekad dan kemapuan kita"

Annwyn : Dunia ImpianWhere stories live. Discover now