Chapter 6 : Dewa

53 2 0
                                    

Raja Vigor mulai kebingungan. Govannon saat itu juga sudah bersiap-siap untuk menghadapi Poseidon dan Hades. Lalu tiba-tiba datanglah seekor naga besar berwarna merah. Itu adalah Ogam sang penjaga pedang suci.

"Aku tidak akan menyerahkan nona ini kepada kalian" kata Ogam dalam wujud naganya.

Ogam mendarat dihadapan Poseidon dan Hades. Ia langsung merubah wujud naganya menjadi wujud manusianya.

"Tuan Ogam?" kata Tasha yang kebingungan

"Ada baiknya kalian memberikan bibit itu kepada kami" kata Poseidon

"Maaf sebelum itu terjadi, kalian harus menghadapi kami dulu" kata Raja Vigor

Ogam, Govannon dan Raja Vigor sudah menarik pedang mereka. Mereka langsung menyerang Poseidon dan Hades. Hades langsung menyerang mereka bertiga dengan api hitam yang dikeluarkan dari tangannya.

Ogam langsung merubah wujudnya menjadi wujud naga merah yang besar. Ia menahan api hitam tersebut dengan semburan napas apinya. Namun sayang api hitam tersebut lebih kuat dari api yang dihembuskan dari Ogam. Api hitam tersebut langsung menyulut seluruh anggota badan Ogam

Primula yang melihat Ogam terbakar dengan sigap langsung mengeluarkan sihir penyembuhannya. Sedangkan itu, Govannon dan Raja Vigor melawan Poseidon sang penguasa lautan.

"Aku akan memberikan tawaran untuk kalian para bangsa manusia. Lebih baik kalian menyerah dan memberikan "bibit" itu kepada kami. Aku berjanji jika kalian memberikan "bibit" itu akan kubiarkan kalian hidup" kata Poseidon

"Sayang sekali, kami masih belum mau menyerah" kata Govannon

Govannon dengan berani langsung menerjang Poseidon. Dengan mudah Poseidon menghindari serangan Govannon. Dengan cepat ia menusuk Govannon dengan tombak bermata tiga miliknya. Pertarungan tersebut berakhir dengan cepat. Govannon yang tertusuk beruntung karena masih bisa bertahan hidup. Raja Vigor terkejut melihat petarung terkuat dari kerajaannya kalah dengan sekejap. Dengan emosi yang meluap-luap Raja Vigor langsung menyerang Poseidon dengan bertubi-tubi. Poseidon hanya menghindar. Lalu Poseidon membaca mantra sihirnya dan secara tiba-tiba air datang dari belakangnya Poseidon seperti Tsunami yang mau menghantam apa yang ada didepannya. Namun Primula mampu membuat dinding besar dengan mantra sihirnya untuk menahan Tsunami tersebut.

Tiba-tiba dihadapan Poseidon dan Hades, kilat yang cukup besar jangkauannya tersambar. Didalam kilat tersebut ada seseorang dengan membawa pedang. Orang itu tidak diketahui oleh Primula dan yang lainnya. Lalu orang tersebut menebas kilatan tersebut dan membuat kilatan tersebut menghilang. Orang tersebut ternyata adalah Melchior Rath dengan membawa Sanctum Gladium.

"Aku tidak akan membiarkanmu mengambil Primula!" kata Melchior

"Wahai manusia, enyahlah dari hadapanku. Sungguh kematianmu sudah dekat ketika engkau menentang kehendak dewa" kata Hades

"Jika sungguh kematianku sudah dekat, maka aku akan mati sebagai prajurit yang terhormat" kata Melchior dengan gagah

Lalu Primula dan yang lainnya berlari meninggalkan Hades, Poseidon dan Melchior. Sungguh keadaan yang sangat menegangkan antara dua dewa ini dengan Melchior. Hades dan Melchior saling menunjukan aura mereka yang cukup kuat. Bebatuan dan tanah-tanah mulai terangkat melihat kuatnya aura magis antara Hades dan Melchior.

"Sulit dipercaya kau memiliki kekuatan sihir tingkat tinggi yang hampir setara dengan dewa" kata Hades yang kagum dengan Melchior

"Tidak hanya kekuatan sihir, tapi pedang ini juga mampu membunuh dewa. Persiapkan diri kalian!" kata Melchior dengan gesit dan tangkas menyerang Hades

Annwyn : Dunia ImpianWhere stories live. Discover now