Chapter 2 : Tentang Mimpi

180 3 0
                                    


Raja Avalon yang baru sudah resmi dilantik. Di pagi yang cerah ini kebetulan sekali sampainya prajurit Austin di Istana Kerajaan Crater. Disambutlah Austin dan rombongannya secara langsung oleh Raja dari Crater yang bernama Vigor Luachra. Austin langsung menghadap dan memberi hormat sebagai tanda terima kasih atas penyambutannya.

"Panglima Austin Rath dari Avalon, selamat datang di negeri kami Crater. Semoga anda dan para prajurit lainnya betah tinggal disini. Sebagai raja, dengan penuh kehormatan memberikan anda dan prajurit anda fasilitas setara dengan Govannon Rath, panglima terkuat dan paling dihormati. Tempat tinggal dan pasokan makanan sudah tersedia. Itu semua saya berikan kepada anda secara gratis" kata Raja muda Vigor

"Terima kasih tuan, kami menghargai semua pemberian anda. Kami hanya menginap selama sehari saja dan akan melanjutkan perjalanan kami" kata Austin

"Ahh ya... sayang sekali... tapi tidak apa-apa. Kalian masih bisa menikmati fasilitas tersebut" katanya dengan wajah yang sedikit murung

"Terima kasih tuan, kami sangat menghargainya" kata Austin

"Besok akan ada seorang raja muda yang ambisius yang akan datang kesini. Jadi tundalah perjalanan kalian untuk menemui raja muda ini" kata Raja Vigor

"Siapakah raja muda itu? Apakah itu anak dari raja Edward?" tanya Austin

"Iya benar, raja muda yang ada saat ini hanyalah aku dan dia. Tetapi dia belum resmi menggantikan ayahnya karena raja Edward masih menjabat sebagai raja saat ini" kata Raja Vigor

"Kebetulan sekali saya ingin bertemu dengannya. Beliau adalah raja baru kami. Raja Edward dibunuh oleh seseorang bernama Lector yang mengaku utusan dari para malaikat"

"Ahh ya... ini pasti sulit untuk diterima oleh Lasaun" kata Raja Vigor dengan wajah yang menunjukan ekspresi bahwa ia juga merasakan kehilangan

"Tapi tuan, bagaimana anda mengetahui bahwa Raja kami akan kesini?" tanya Austin

"Tuan Vigor memiliki insting dan mata yang bisa melihat masa depan atau bisa dibilang seorang peramal" sahut Govannon

"Itu benar yang dikatakan Govannon tetapi tidak semua ramalanku benar. Terkadang ada beberapa yang meleset dari ramalanku. Maka dari itu aku tidak membanggakan kekuatan ini dan aku juga sebenarnya tidak ingin memakainya karena sama saja memberi tahu rahasia Tuhan" kata Raja Vigor yang bijak

Setelah melakukan pertemuan dan perbincangan dengan Raja Vigor, Austin dan yang lainnya langsung menuju ke arah penginapan yang sudah disediakan oleh Raja Vigor di dekat istana Crater. Tetapi Austin memiliki perasaan yang aneh terhadap Crater. Dia merasa bahwa akan terjadi suatu hal yang buruk yang akan menimpa Crater dan ditambah lagi akan adanya kedatangan Raja Lasaun yang akan datang ke Istana Crater. Austin cemas akan hal itu dan ia juga bingung dengan apa yang akan dia katakan tentang Avalon dan bagaimana reaksi Raja Lasaun dan putri Primula mendengar bahwa ayah mereka telah meninggal. Ia menyesal tidak bisa mengalahkan Lector saat itu. Ia bersumpah akan merebut kembali Avalon dari tangan Lector.

Lalu keesokan harinya, Istana penuh dengan masyarakat Crater karena pesta rakyat yang diadakan oleh kerajaan. Lalu tidak lama ada utusan raja mendatangi Raja Vigor. Ia terlihat membawa kabar gembira pagi hari ini.

"Tuan, Raja muda dari Avalon sudah tiba sesuai dengan ramalan anda. Berikan hamba perintah berikutnya" kata utusan raja

"Bukalah gerbang, kuizinkan mereka masuk dan sambutlah mereka dengan penuh kehormatan. Lalu tunjukan mereka jalan menuju Istana Crater dan temui aku. Lakukan sekarang!"

Annwyn : Dunia ImpianWhere stories live. Discover now