Awalnya

42 5 0
                                    

"Jadi gimana menurutmu nay? Abis tuh ya mukannya adem banget, bangetnya kebangetan tau, pokonya subhanallah bangetlah"

asyifa menatap serius wajahku yang masih saja asik menikmati secangkir es cokelat kesukaanku,

"Nayraaa kalau ada orang ngomong itu mbo' ya di dengerin toh, jangan asik minum muluu"

dengan segera meyingkirkan es ku dari hadapan ku.

"iiih orang lagi asik minum es juga, lagian siapa juga yang engga dengerin, kamu tidak akan meremehkan pendengaranku bukan??"

Aku menaikan sedikit alisku seakan meyakinkan omonganku ini.

"Aku percaya tapi kalau gak ada apapun berbau cokelat yang hinggap di dalam mulutmu itu"

sambil melipat kedua tangannya dan membuang mukanya seolah kesal.

"Hmm.. ceritanya ngambek nih, siapa sih dia fa, ka harry? Iya bukan?"

Aku sedikit tersenyum seolah menggodanya

"Cyee yang udah tau orang cakep"

"Hahahha iiih ngeselin deh"

spontan asyifa tertawa lepas dan menimbulkan pipinya merona karena menahan malu yang di sembunyikannya.

"Ih pipinya merah"

"Ih enggak... ya terus menurutmu dia orangnya gimana nay??"
Sayangnya pertanyaan dan candaan itu harus ditutup dengan suara bell dan sumber suara yang mengatakan bahwa sebentar lagi demo eskul akan diadakan.

"Udah bel tuh, langsung kelapangan aja yuk fa"

"Udah ga sabar deh lihat si subhanallah tampil"

"Hahhaha ifa ifaa sepertinya sudah di mabuk hati olehnya"

💦💦💦

"Buruan nay... udahan mulaii ituu hadrohnya, dan ada kaka subhanallah nay"

"Iyaiya tau bawel"

kataku menjawab sambil tetap fokus kearah ponselku tanpa melihat kearah si pemain ataupun kearah asyifa yang kegirangan tak karuan

"Tapi inget fa, jaga hati jaga mata inget fa Al isra ayat 32 dan.."

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan merupakan jalan yang buruk. Udahlahh iyaa ifa tau ko' tapi walau hanya sebatas mengagumi saja itu normalkan nay"

ucapnya memotong pembicaraanku dengan nada agak kesalnya

"Hmm.. hanya sekedar mengingatkan saja." Ujarku singkat menjawab nya

Akhirnya aku mengalihkan ponselku setelah mendengar suara sholawat yang amat merdu yang bersumber dari seorang pemuda tampan yang belum pernah aku kenal sebelumnya,
siapa dia? Siapa namanya? sejenak aku menatapnya tanpa berkedip seolah duniaku terhenti dan semua alur ceritku terfokus hanya olehnya dan khayalanku pun dengan cepat bermain dengan menjadikan dia sebagai tokoh utamanya.
Sampai akhirnya khayalanku terhenti seketika asyifa memanggil namaku

"Subhanallah suara nya merdu banget ya nay.."

"Ha. Emm iya fa"

jawabku sedikit terkaget oleh lamunanku sendiri.

"Astaghfirullah apa inii.. khayalanku bermain lagi secara tiba-tiba, inget nayraa jaga hati jaga mata"

ucapku pelan dalam hati seakan mengingatkan kearah diri sendiri dan seketika kuambil jurus tundukan pandangan, walau aku tahu aku tak pernah berhasil melakukannya, selalu saja sesekali nafsu ku mengalahkanku untuk kembali mencuri pandangan kearahnya walau hanya tehitung beberapa detik. Sampai akhirnya kuputuskan langkahku untuk beranjak ketoilet untuk sekedar membasuh wajah agar kembali fokus kearah ceritaku bukan dia.

.
.
PS: Maafkan tulisan yang banyak typo, cerita yang agak berantakan, ini awal2 coret2 kata. semoga suka;) jan lupa vote nya ya😊😊

Bermain Angan sampai keatas awanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang